IRIDESCENT - MILEAPO [COMPLETED]

1. Carry On

BGM : Zack Tabudlo feat Bilkinn - Give Me Your Forever

Chapter 1

Seringkali burung rajawali yang telah tinggi di angkasa melirik ke bawah guna memperhatikan bagaimana dunia yang ia tinggali dari atas fana atau paus di samudra mendamba naik ke permukaan untuk menyaksikan sebilah cahaya mentari yang masih mampu menyorot indah pada inti terdalam lautan.

Mereka melakukannya dengan satu alasan; ingin melihat titik tersebut dari perspektif yang berbeda. Bagaimana kehidupan di bawah yang menyedihkan, atau bagaimana kehidupan di atas yang didambakan setiap makhluk. Lalu membayangkan andaikata mereka bisa diberi kesempatan berada di laju yang berbeda dari takdir yang sudah menjerat mereka sejak kali pertama inkarnasi.

Begitupula hal yang di alami Natta dan pria miliknya; Argha. Pernah terlintas dalam benak Natta, apabila saja ia tidak menikah dengan Argha apakah bisa berada di titik yang sekarang? Argha yang bak burung rajawali melirik Natta dari atas yang hanya seekor paus yang berangan-angan hidup di langit dan mendamba dekat dengan mentari.

Inikah yang menyebabkan mereka tidak pernah bisa bertemu di garis start yang sama? Sejak awal sudah salah mengibaratkan representasi dari latar belakang kehidupan mereka. Hingga sulit bersatu.

Meski tahun berlalu namun besarnya bentang jarak di antara keduanya masih kental terasa bahkan sampai saat ini. Namun, dari ratusan kekurangan yang ada di mangkuk pernikahan mereka, ternyata juga memiliki ribuan hal yang mampu menancapkan kesan mendalam dan kenangan yang patut disimpan rapi dalam album kalbu.

Sejak mula cerita, Natta selalu digambarkan memiliki penderitaan besar akibat buah dari asumsinya sendiri sementara bagaimana dengan Argha?

Argha menjadi pihak yang patut disalahkan sejak awal sebab ia yang tergambarkan sebagai pelaku keji yang memetik Natta melalui perang gerilya sehingga ia memiliki kesan berdosa pangkat tinggi.

Namun, jika mengikuti alur sampai bab terakhir, tidak ada yang medominasi secara pasti siapa yang paling bersalah karena kepala mereka memiliki kemelut sendiri.