11. Imperious

2.3K 280 132
                                    

BGM: Mahalini feat Nuca - Janji Kita

Chapter 11

Kesenduan adalah frasa yang menyambut Argha kali pertama setelah memasuki teras rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesenduan adalah frasa yang menyambut Argha kali pertama setelah memasuki teras rumah. Entah mengapa raut khawatir menyentak ubun-ubun saat diberi informasi oleh Tere bahwa 'ibu' nagara itu dan juga Natta mengakhiri acara lebih cepat akibat Natta yang mengeluh pusing. Sudah cukup membuatnya memberikan setitik penilaian bahwa ada yang salah dari pemuda yang dinikahinya.

Argha membatalkan beberapa agenda bersama kawan-kawan baik akibat lebih memprioritaskan keadaan pasangan hidupnya. Natta yang sakit hingga tidak berdaya dan memilih pulang adalah kata magis yang membuat Argha sampai menaikkan kecepatan mobil dan berani mengadu nasib di jalan bersama kendaraan lain guna memeriksa keadaan Natta secara langsung.

Mentari mulai tergeletak di sisi barat seakan mengingatkan Argha bahwa ia pergi dalam waktu cukup lama. Lagipula, sesingkat-singkatnya waktu yang Argha perlukan adalah satu jam sehingga sore hari pukul dua baru tiba di rumah.

Tungkainya berhenti di dekat tangga selepas mendengar notifikasi di ponsel. Hal itu cukup membangkitkan Argha sepenuhnya dari pusara kebimbangan dan spontan merogoh saku celana untuk memastikan berita apa yang tiba. Sebait pesan dari bunda mertua yang menyatakan akan mengunjungi mereka di Belanda menimbulkan raut lega di perasaan Argha.

Sudah lumayan lama terakhir kali Natta bertemu tubuh dengan ayah Gibran dan bunda Roje. Dalam lantunan kesemogaannya, Argha berharap kedatangan mertuanya yang nyentrik tersebut akan turut membangun suasana tenang di nyawa Natta agar mereka bisa lekas memulai diskusi waras mengenai mimpi-mimpi mereka. Bagaimana maunya Natta, apakah akan tetap tinggal di Belanda sembari menyelesaikan kuliahnya atau telah siap untuk turut perjalanan Argha untuk pulang ke Indonesia dan beralih kampus dalam negeri? Atau bahkan ingin menahan Argha untuk tetap tinggal.

Meski terkesan pengecut, namun begitulah cara efektif menurut Argha. Ia yang seringkali terpeluk runyam dalam menentukan cara terbaik untuk mengatakan poin demi poin rencana masa depan mereka pada si jelita. Argha selalu membutuhkan pihak ketiga untuk membantunya meyakinkan Natta bahwa dirinya akan tetap sama seperti sebelumnya yang mencintai Natta dimanapun berada.

Mengapa seakan kosa kata tunggal Argha tidak pernah cukup untuk membuat Natta tenang?

Kepadamu cinta, mengapa engkau sukar memberi siraman kepercayaan pada sisa-sisa persemayaman detak jantung suami yang banyak kurang ini? Usap Argha pada buah kepalanya memohon jawaban Natta.

Bagaimana nanti reaksi Natta jika ia mengatakan mimpinya? Apakah Natta berkenan menerima? Ataukah Natta masih memerlukan waktu dan garis permakhluman yang panjang? Bagaimanapun nanti, yang pastinya di tiap-tiap segmen tersebut harus selalu ada Natta yang menemaninya.

Sekarang bagaimanapun tanggapan Natta. Sebebas dia saja, asalkan Natta tidak berdiam diri dan membiarkan asumsi tak benar beputar tanpa arah. Lebih mengerikan lagi jika Natta terus bungkam. Jika hal ini terjadi, sama saja Argha menggali kuburannya sendiri.

IRIDESCENT - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang