9. More

3K 352 210
                                    

BGM: Emily Hackett - Take My Hand

Chapter 9

Utas karma yang dipilihkan Tuhan tampaknya lagi senang-senang mengacaukan kehidupan Natta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Utas karma yang dipilihkan Tuhan tampaknya lagi senang-senang mengacaukan kehidupan Natta. Kelakuan yang mana tengah mendapat balasan setimpal, Natta tidak tahu tepatnya. Namun ada kode yang pasti dimana ia sadar bahwa ketimpangan besar pada jalur otaknya disebabkan oleh permainan pemula pada jalinan janji pernikahan.

Natta tak lupa sensasi dimana dia yang berlari tunggang langgang akibat lamaran dadakan oleh pria yang dilabeli keponakan kesayangan ayah dengan meracaukan kata-kata belagu ingin melanjutkan kuliah. Setelah pengajuan beasiswanya berkali-kali gagal hingga Natta ingin menyerah dan beralih mimpi menjadi pemilik hotel tempatnya bekerja akibat semena-menanya bapak pimpinan yang dilabeli D-word alias si Dika itu. Argha datang untuk yang kedua kalinya bak hujan angin tornado diiringi gamelan lalu merancukan kewarasannya.

Dia kacau akibat tawaran pernikahan bodong dengan imbalan kemudahan finansial, akses pendidikan dan karier masa depan. Sedikit ragu mengatakan iya hari itu namun Natta terima pada akhirnya. Langkahnya tidak semudah jentikan jari. Tentu ada konsekuensi yang harus Natta terima dengan lapang dada. Dia harus belajar merangkak menaiki tangga kemenangan melewati jalur kebodohan, keblingeran, kegundahan, keblunderan dan hal-hal lain yang mendukung kata adaptasi.

Natta kuat kan? Ia tahan semua sensasi kesakitan dan kesedihan itu seorang diri. Karena semuanya pilihan Natta. Ia sadar tidak bisa berbagi pada siapapun selain Argha. Namun pernahkan ada yang mengerti bagaimana sulitnya mendekatkan frasa energi dan persatuan pemikiran pada pria itu? Otak mereka berbeda sepenuhnya, bahkan nyaris menyentuh angka 180 derajat. Kecocokannya hanya saat bercinta, sisanya tidak ada.

Namun Natta tetap memilih bertahan sampai akhirnya bayi pertamanya hadir, namun akibat kutukan bibir jahatnya, Natta kehilangan si dia dalam waktu singkat. Natta Si Pahit Lidah, julukan demikian seakan tercetak besar di dahi halusnya. Pemuda sepertinya senang berkata sembarangan lalu mampus diwujudkan Tuhan tanpa jeda lama.

Namun Argha, si suami yang sukar mengerti dirinya itu membuktikan segala ucapannya yang hanya akan mencintai dan mengutamakan Natta dari semenjak janji pernikahan dilantunkan hingga detik sekarang. Bahkan pria dominan itu rela mengubur segala memori mimpinya untuk menjadi putra kebanggaan Indonesia agar Natta tidak terbayangi semu kedukaan yang merantai masa lalunya.

Detik dimana Argha mengundurkan diri dari panggung Pemilu dan menanggung malu lalu tetap membuka kedua lengannya untuk turut memikul permasalahan Natta, dia sadar bahwa Argha memberinya pengajaran jika persoalan jenis apapun jika dihadapi berdua maka akan terasa lebih ringan dalam perasaan.

Seharusnya Natta sudah berlandaskan lafadz demikian sekarang dan lekas melompat ke pelukan suaminya lalu menyatakan; "Mas, berudumu jadi! Nggak sia-sia mas nyangkul siang dan malam!" namun mengapa masih sukar mengungkap fakta besar dimana ia tengah mengandung bayi nomor dua ini? Apa yang menahannya?

IRIDESCENT - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang