17. mood baik

845 155 29
                                    

Pagi yang cerah sama seperti wajah lisa yang terlihat sangat bahagia pagi ini. Saat membuka matanya, lisa melihat chaeyoung yang masih berbaring di sampingnya, memeluk dirinya dan lisa sangat menyukai itu.

"Unnie aku bolos saja yah untuk hari ini" Pinta lisa. Mata chaeyoung langsung terbuka, menatap lisa dengan tajam.

"No, jam berapa kamu kuliah?" Tanya chaeyoung. Dia bangun dan merapikan rambutnya lalu turun dari kasur, sementara lisa masih berbaring santai di tempat tidur.

"Jam 8 unn" Balas lisa santai. A

"What! Cepat bangun trus mandi, unnie akan siapkan bekal buat kamu. Lakukan sekarang lisa" Suruh chaeyoung. Dia bahkan menarik tangan lisa untuk segera pergi ke kamar mandi.

Pasalnya hanya tinggal satu jam saja waktu yang di miliki lisa. Jarak apartemen ke kampus memakan waktu 30 menit, belum lagi lisa harus bersiap. Jika tidak buru-buru pasti lisa akan terlambat.

Menyiapkan makanan sederhana, chaeyoung bergerak dengan cepat. Mengisi kotak bekal dengan nasi dan lauk yang di buatnya, chaeyoung meletakannya di meja ruang tamu. Dia kemudian pergi ke kamar untuk berganti baju. Tidak sempat mandi atau lisa semakin terlambat nanti.

"Sayang, jangan lama-lama" Peringat chaeyoung karena lisa belum keluar juga.

"Iya sudah unn, aku sedang mengeringkan rambut" Balas lisa. Tak lama dia keluar dengan rambut yang masih berantakan.

Chaeyoung membawa lisa untuk duduk di depan meja ria, dia ambil sisir lalu mulai merapikan rambut lisa. Dia juga memberikan pelembab di wajah lisa dan memoles bibir lisa agar tidak terlihat pucat.

"Cah... Sudah, ayo kita berangkat" Ajak chaeyoung mengambil tas kecil miliknya lalu menggandeng lisa keluar. Tak lupa membawa bekal yang sudah di siapkannya tadi.

Lisa sendiri malah terkikik melihat wajah chaeyoung yang panik. Dia sangat santai, padahal dosen pengajar jam kuliah pertama tidak masuk. Dia ingin memberitahu tapi chaeyoung lebih dulu heboh dan panik jadi lisa membiarkannya saja, toh dia juga menyukainya. Rasanya dia seperti anak kecil lagi yang di siapkan makan dan di antar oleh ibunya,ralat oleh kakak untuk lisa.

Chuppp....

Sebuah ciuman mendarat di sudut bibir chaeyoung. Mereka sudah dalam perjalanan, lisa sedang menikmati sarapan yang chaeyoung buat.

"Belajar yang benar li, ingat sebentar lagi kamu akan skripsi. Jangan main-main" Peringat chaeyoung.

"Heem" Balas lisa karena mulutnya yang penuh. Chaeyoung tersenyum, di usapnya pipi lisa lembut.

"Li, boleh minta?.Unnie juga lapar, tadi tidak sempat makan" Tanya chaeyoung menunjukan puppy eyes nya. Lisa terkekeh lalu mengangguk. Dengan segera lisa menyuapi chaeyoung juga.

Mereka akhirnya makan bersama, sampai di kampus. Lisa memeluk erat chaeyoung.

"Aku kuliah dulu yah unn"

"Hmm, pergilah. Unnie akan jemput nanti"

Chuppppp...

Chaeyoung ciumi wajah lisa sebelum membiarkan lisa turun dari mobil. Tak langsung pergi, chaeyoung lebih dulu memperhatikan lisa sampai adiknya itu hilang di balik tembok. Chaeyoung langsung pergi dari sana.
.
.
.
.

Kedai ruko ini sudah lama kosong. Chaeyoung ada di sana, mengamati sekitar yang sebenarnya letaknya sangat stategis. Ada gedung kantor di sebrang kedai, juga ada dua sekolah yang ada dekat sana juga.

"Oke saya akan ambil ini, tolong siapkan semua surat-suratnya" Putus chaeyoung. Dia suruh alice untuk ikut mengurusnya.

Di depan chaeyoung ada tiga namja dengan wajah bingungnya. Mereka di minta chaeyoung datang tapi tidak tahu alasannya untuk apa.

Chaeyoung tatap ketiganya bergantian lalu tersenyum.

"Cafe, bagaimana menurut kalian? Aku ingin membuat cafe dan kalian yang akan mengurusnya" Tanya chaeyoung. Ketiganya terkejut.

"K-kami noona?" Tanya ketiganya tergagap.

"Iya kalian, dua ruko ini aku beli atas nama kalian bertiga. Satu untuk cafe dan satu untuk bengkel. Bagaimana?" Ketiganya menangis haru. Mereka kesulitan mencari pekerjaan karena riwayat mereka yang pernah masuk penjara selama dua tahun dan chaeyoung dengan baik hatinya membuatkan mereka usaha seperti ini.

"Kami mau noona, kami akan menjaganya dengan baik. Kami janji!" Yakin ketiganya. Chaeyoung tersenyum puas.

"Bagus, untuk bengkel aku yakin kalian lebih handal dan untuk cafe kalian akan di bantu oleh alice managerku dulu" Ujar chaeyoung. Ketiganya mengangguk mengerti.

Pukul 3 sore, chaeyoung sudah ada di kampus lisa. Tak lama lisa keluar dan langsung berlari menuju mobil.

"Unnie menunggu lama?" Tanya lisa. Chaeyoung menggeleng pelan.

"Bagaimana kuliahmu hari ini sayang?" Tanya chaeyoung.

"Ada sedikit kendala unn" Kaning chaeyoung mengerut.

"Apa?" Tanya chaeyoung.

"Aku tidak mengerjakan satu tugas karena lupa, jadi tadi aku mendapat hukuman kecil" Chaeyoung menghela nafasnya lega, dia pikir kendala apa ternyata hanya itu.

"Lain kali kerjakan di awal sayang jadi tidak lupa nantinya" Nasehat chaeyoung.

"Iya unn. Aku mau jajjangmyeon unn" Pinta lisa.

"Oke kita pergi ke kedai sekarang"

Chaeyoung meminta sang supir untuk mengantarkan mereka. Lisa terus bergelayut manja di lengan chaeyoung sesekali mencium gemas pipi chaeyoung yang tak lama di balas juga oleh chaeyoung.

Kehadiran mereka tentu menjadi pusat perhatian. Lisa yang sadar sedikit tidak nyaman, dia terus peluk lengan chaeyoung. Menurunkan kupluk hoodienya hingga menutupi matanya sementara chaeyoung terlihat santai tapi tatapan matanya sangat waspada mengingat mereka pergi tidak di kawal oleh bodyguard.

"Annyeong rosé...   Annyeong lisa.... "

Rosé hanya balas dengan senyuman tipis. Dia langsung pesan dua jajjangmyeon lalu menunggu di kursi kosong paling pojok. Di sana ada jarak dua kursi dari pengunjung lainnya.

"Tenang sayang ada unnie di sini" Bisik chaeyoung mengusap punggung tangan lisa dengan lembut. Lisa anggukan kepalanya.

Setelah menunggu, nama chaeyoung di panggil karena pesanan makanannya sudah siap. Dengan berjalan sedikit cepat, chaeyoung mengambilnya tanpa melepas tautan tangannya pada lisa.

"Huffttttt..... Beginikah yang di rasakan para selebriti? Rasanya tidak aman sekali jika keluar, belum lagi banyak yang mengenal" Geurutu lisa yang justru membuat chaeyoung terkekeh.

"Ya ini resikonya sayang, lama-lama kamu juga akan terbiasa"

Chaeyoung perintahkan sang supir untuk segera kembali ke apartemen. Di perjalanan lisa yang sudah tidak sabar mulai makan jajjangmyeon miliknya sementara chaeyoung masih menyimpannya, dia ingin makan di apartemen saja nanti.

"Ketiga temanmu unnie ada rencana untuk mereka" Lisa langsung menatapnya.

"Apa unn?" Tanya lisa.

"Unnie buat cafe dan bengkel untuk mereka, kamu bisa bantu mereka tidak? Kan dulu kamu pernah bekerja di cafe, siapa tau kamu punya ide bagus untuk konsepnya"

"Unnie serius? Tidak bercanda kan?" Tanya lisa terkejut. Bagaimana tidak, chaeyoung tidak pernah bicarakan rencana ini padanya.

"Iya, tidak percaya tanya saja alice unnie. Dia juga unnie pintai tolong untuk mengurus cafe" Balas chaeyoung.

"Oke, aku akan mencoba memikirkannya. Aku janji konsep ini akan mengundang para pembeli untuk datang bahkan menjadikan cafe itu tempat tongkrongan favorit" Ujar lisa yakin. Chaeyoung senang dengan semangat lisa, dia acungkan jempol sebagai penyemangatnya.

"Unnie tunggu kejutanmu sayang" Balas chaeyoung.
.
.
.
.
.

Setelah sekian lama akhirnya bisa nulis chapter ini, ada banyak bahan semoga kedepannya lebih lancar lagi ide-idenya biar ngga ngadat lagi 🖤💓

Saranghae yeorobun 🥂

My lovely SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang