18 cafe

955 142 21
                                    

Selesai kelas, lisa langsung menaiki taksi menuju cafe yang alamatnya sudah di kirimkan oleh chaeyoung melalui pesan. Chaeyoung sendiri sudah di sana bersama dengan alice. Awalnya lisa akan di jemput, tapi anak itu menolak katanya biar dia naik taksi saja.

"Hai.... " Sapa lisa setelah masuk. Kedai itu masih sangat polos. Lisa mendekat pada semua orang yang tengah duduk melingkar di lantai dengan berbagai kertas gambar konsep cafe.

"Sudah menemukan konsepnya?" Tanya lisa ikut duduk.

"Belum li, kami masih bingung" Balas alice.

"Kita buat cafe ini jadi aestetic saja unn, aku yakin banyak anak muda yang akan datang. Ralat bukan hanya anak muda tapi para orang tua juga bisa"

"Apa bisa seperti itu?" Gumam chaeyoung. Lisa mengangguk cepat.

"Serahkan saja padaku unn, kalian cukup lihat hasilnya saja. Oppa ayo kita mulai"

Lisa mengatur ketiga namja itu untuk mengecat tembok dengan warna putih terlebih dahulu sebagai dasarnya. Lisa juga menyiapkan beberapa gambar pilihannya yang nantinya akan menjadi hiasan di tembok cafe.

Lisa juga memanggil beberapa pelukis terbaik yang dia kenal untuk membantunya menghias tembok.

Semua persiapan butuh dua minggu lamanya sampai cafe itu siap beroperasi. Untuk bengkel, lisa memilih menyerahkan semuanya pada para namja. Karena lisa tidak terlalu tau bagaimana konsep bengkel yang bagus.

Sampai hari ini semuanya sudah siap. Lisa berdiri di depan pintu cafe. Beberapa tamu sudah berdatangan karena hari ini ketiga temannya akan meresmikan dua usaha yang  chaeyoung berikan.

Potong pita, hingga penerbangan balon menjadi urutan acaranya, semua orang bertepuk tangan sangat meriah. Setelah peresmian, mereka di boyong masuk untuk mencicipi menu yang nantinya akan di jual di cafe itu.

Lisa juga memanggil dua temannya yang dulu bekerja di cafe untuk mengisi bagian dapur. Hanbin bertugas sebagai kasir dengan latihan kecil yang di berikan oleh alice. Sementara bobby dan bambam akan memegang bengkel. Ketiganya sudah sepakat untuk melakukan rolling satu minggu sekali agar semua bisa menghadle cafe maupun bengkel.

"Pekerjaan yang bagus sayang, cafe ini terlihat sangat nyaman untuk di tempati. Kamu memang pintar" Puji chaeyoung.

Keduanya tengah duduk di salah satu kursi dengan beberapa hidangan yang di ambilkan alice tadi.

"Terima kasih unn, ini juga berkat kerja keras mereka bertiga kok" Balas lisa yang tak ingin terlalu di sanjung, karena yang bekerja bukan hanya dia tapi ketiga temannya juga memberikan ide yang akhirnya menjadi keputusan final sampai cafe ini siap.

Setelah resmi di buka, alice dan ketiga teman lisa dengan gencar membuat iklan. Mulai dari pamflet, poster bahkan melalui vidio yang di sebar melalui beberapa media sosial tentu dengan harapan cafe ini akan ramai peminat dan menjadi tempat tongkrongan favorit orang-orang.

Lisa sendiri mulai sibuk dengan latihan karena sebentar lagi akan ada acara penghargaan dan grup dance dari agensi lisa di minta untuk menjadi salah satu penari latarnya bersama dengan beberapa grup dance lainnya.

Cafe benar-benar sudah di pasrahkan pada ketiga namja itu, yang dimana masih di awasi oleh alice. Ketiganya juga kerap melibatkan lisa maupun chaeyoung di samping alice yang terus memantau.

Pukul 8 malam latihan selesai juga, lisa duduk bersandar pada salah satu tembok. Chaeyoung juga sedang sibuk latihan di studio tepat di samping studio dance yang lisa dan lainnya gunakan.

Alice datang dengan membawa satu botol mineral dingin yang langsung di berikan pada lisa.

"Gomawo unn" Ucap lisa mulai meminumnya perlahan. Alice mengangguk pelan.

My lovely SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang