SEKUEL 8 : Minta Itu-Itu

963 62 12
                                    

Ketiga pria dewasa itu sedang rebahan diatas ranjang empuk dengan yang lebih kecil ditenggah

Jaemin memasukan tangannya kedalam baju Renjun kemudian mengelus perut buncit itu dengan lembut. Sedangkan Jeno menyusupkn wajahnya dierpotongan leher Renjun sesekali menggesek-gesekan hidung bangirnya dileher sang istri

"Sayang, kita itu-itu yuk" Jaemin membuka suara tangannya masih setia mengelus perut Renjun yang kian membesar

Kepala Jeno terasa bergerak diperpotongan leher Renjun "Huummm"  Jeno bergumam mengiyakan perkataan Jaemin sambil mengangguk

"Tuh Abdi aja mau" ujar Jaemin lagi

Jeno menjauhkan kepalanya dari leher Renjun "lagian kamu udah lima bulan loh sayang, kata dokter kita udah boleh buat itu-itu"

Renjun menghela napas sejenak kemudian melihat kedua suaminya bergantian lalu dia mengangguk 

Apa salahnya melayani suami? Bahkan sekarang kandungannya sudah memasuki lima bulan, lebih dari yang dokter perbolehkan

Asal Renjunnya jangan ditindih aja, ntar bayi-bayi nya kegencet

Jaemin memulai dengan mencium bibir Renjun terlebih dahulu, tak lupa dengan lumatan serta sesapan pada bibir atas dan bawah Renjun bergantian. Tangan Jaemin juga mulai membuka kancing piama tidur yang Renjun pakai

"Eummhhh, mas"

Sedangkan Jeno melepas celana Renjun. Setelah lepas, Jeno menciumi dari jari-jari kaki Renjun lalu naik-naik sampai kebetis hingga paha atas Renjun. Tangan Jeno mulai mengurut penis Renjun  dan sesekali mengelus kepala penis si mungil

"Ahh geli mas, Abdi. Hummhhh" ucap Renjun disela-sela ciumannya dengan Jaemin. Renjun merasa sepanjang kakinya disentuh benda kenyal dan basah

Ternyata Jeno juga mencium sambil menjilat serta menggigit.... terbukti dari hasil ruam merah yang tercipta di betis dan paha Renjun

Ciuman Jaemin beralih keleher Renjun dan kocokan Jeno di bawah sana makin cepat. Renjun meracau "akhhh mas Abdi, mas Raka ughhh" Renjun klimaks

Jeno menjilat habis putih Renjun yang keluar "enak sayang?"

"Huumm" Renjun cuma bergumam dan menggunakan kepalanya pelan, dia sudah tidak sanggup lagi apalagi sekarang Jaemin menyusu

"Abdi, Abdi"

Jeno menoleh kearah cowok yang senyumnya lebar itu "paan Rak"

"Ada ASI nya, Ab. Coba deh lu sebelah sana"

Jeno ikutan menyusu didada sebelah punya Renjun "loh iya Rak, enak"

Renjun menyergit merasa perutnya ditendak-tendang "Hey hey! Itu jatah anak kita, liat mereka gerak -gerak"

Sontak kedua suami Renjun meoleh kearah perut sang istri

"Wahh!!" Mata keduanya berbinar senang. Kedua telapak tangan besar milik kedua suami Renjun mengelus perut Renjun dengan lembut, merasakan pergerakan sikecil didalam sana

"Sebentar lagi, papa akan jenguk kamu" ucap Jeno sambil mengelus perut Renjun

"Papi juga" lanjut Jaemin

Renjun menyergit gak suka sama panggilan papa-papi itu "kenapa gak abah-babeh aja?"

"Gak keren dong sayang" Jaemin menarik puting Renjun

"Akhhh" Renjun mendesah tiba-tiba membuat Jaemin menoleh kearah selangkangan Renjun

"Njir Abdi, lo malah main masuk aja, harusnya kita suit dulu biar adil!"

"Bodo amat Rak, lo lama" sahut Jeno sambil megoyangkan pinggulnya pelan namun langsung tepat menumbuk titik manis Renjun

"Nghhh ahhhh"

Gak lama telpon Jeno berbunyi "ahh angkat Rak, nanggung gua bentar lagi keluar" oke, kali ini tempo Jeno makin cepat

"Ck. Iya-iya" padahal Jaemin lagi enak-enak menikmati nenen Renjun

"Ahhh mas Abdihhh" Renjun mendongak dan mengigit bibirnya sendiri menyalurkan rasa nikmat

Ingin rasanya Jeno menunduk dan mencium bibir Renjun yang merah merekah menggairahkan itu tapi, takut perut Renjun kegencet

"Argghhh" akhirnya Jeno keluar bertepatan Jaemin masuk kembali ke kamar

"Siapa yang telpon?" Tanya Jeno tapi penisnya belum dikrluarin juga dari sarangnya

Renjun sudah merem melek merasakan kembali sperma suaminya yang memenuhi dirinya, rasanya sudah lama sekali gak ngerasain ini

"Fiko nelpon, katanya Haris udah lahiran anaknya cewek"

"Wih, udah jadi emak aja bawahan lo, Rak"

"Bawahan lo bapaknya— udah ah, minggir. Giliran gua" Jaemin menarik badan Jeno mengeluarkan paksa penis Jeno yang masih nyaman berada didalam lubang sang istri

"Pelan-pelam dong, gua slepet juga lu"

"Bodo!"

Jaemin kembali membuka lebar paha Renjun, tapi kali ini kedua kaki Renjun dia letakan di atas bahunya, dengan mudah Jaemin melesakan masuk kepunyaannya

Jaemin langsung menggoyangkan pinggulnya cepat, cukup licin didalam sana karena sperma Jeno tadi

"Ahhh mas Rakahh, pelan"

"Maaf sayanghh, tapi ini nikmat"

Renjun meremat bahu Jaemin, karena Jaemin sedikit menunduk dengan kedua tangannya berada dikedua disi padan Renjun untuk menahan tubuhnya suapaya tidak menindih sang istri yang tengah berbadan tiga ini

Jeno lagi mandi biar nanti cepat manasin mobil buat jenguk Haechan

TBC

SEKUEL: Gemes-Gemes Galak (NoRenMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang