Bab 20 : Hak Asuh

49 4 0
                                    

Usai Sholat Maghrib di salah satu Masjid yang ia temui, Arka melanjutkan perjalanan pulangnya menuju kost

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai Sholat Maghrib di salah satu Masjid yang ia temui, Arka melanjutkan perjalanan pulangnya menuju kost. Sebelum itu, ia berniat untuk mampir dulu ke Rumah Makan.

Suasana jalanan di malam hari tampak tak seramai siang, apalagi saat Arka sudah berada di belokan kedua terakhir sebelum tiba di kost. Gang itu tampak sepi sekali, seperti tanpa penghuni.

Tiba-tiba, sebuah mobil hitam menghalangi jalanan. Arka berhenti karena tidak bisa lewat. Ia menghampiri mobil itu.

"Permisi!" panggil Arka sambil mengetuk kaca mobil depan secara pelan.

Kaca mobil itu terbuka, "Tepat sasaran," pemilik suara itu keluar.

Tampak seorang laki-laki bertubuh besar, dengan jas, celana, sepatu, dan kacamata berwarna hitam. Semua serba hitam. Ada dua orang.

Arka kebingungan.

"Jangan takut, Anak Muda," ucap salah satu bertubuh besar itu sambil memberi tatapan penuh kekuasaan.

Arka diam saja, ia mulai bersiap mengumpulkan kekuatan. Firasatnya buruk.

"Saya memberimu dua pilihan, ikut saya dengan keadaan baik-baik saja dan pulang dengan aman. Atau...ikut saya dengan keadaan babak belur lalu pulang dengan meninggalkan banyak luka yang terasa sakit. HAHAHA!"

"Apa hakmu untuk mengatur saya?" tanya Arka datar.

"Oh, jelas, kami ada hak. Silahkan dilihat," manusia hitam itu menyodorkan berkas ke tangan Arka.

Arka membukanya, terdapat surat hak asuh yang memang sah secara hukum. Adanya surat hak asuh itu karena perceraian antara Kirana dan Fuad, orang tua Arka. Di sana tertulis, hak asuh Arka didapatkan kepada Fuad. Namun, Kirana membawa kabur Arka sehingga Arka tidak tinggal bersama Fuad.

"Kan, benar dugaan saya, bawahan Pak Fuad," Arka mulai mengerti.

"Berapa kali kamu dicegat seperti ini? Hidupmu tenang? Saya yakin, pasti kamu merasa kesepian. Sudahlah, ikut Papamu saja. Hidupmu akan terjamin," bujuk rayu si makhluk hitam.

"Ya, hidup saya akan terjamin, namun akhirat saya? Apakah dengan ikut Pak Fuad dapat menjamin saya masuk Surga? Melihat kehidupan Pak Fuad yang dipenuhi dosa. Bukannya sok suci, atau merasa paling benar. Tapi saya bicara fakta. Anda dan anda, bawahan beliau, pasti tahu bagaimana kehidupannya. Bergelimang harta tapi melakukan riba dan judi, serta mengonsumsi minuman keras. Bagaimana saya tahan?" jelas Arka.

Arka ingin sekali keluar dari hantu-hantu Fuad. Apalah daya, sejauh apapun Arka pergi, Fuad pasti akan mengejarnya. Sebab, dikabarkan bahwa Papa kandungnya itu tidak memiliki anak laki-laki dari istri kedua alias selingkuhan Fuad. Arka adalah satu-satunya harapan untuk melanjutkan bisnis dan perekonomian keluarga.

"Ahahaha," kedua manusia berjas hitam itu hanya tertawa.

"Silahkan minggir!" tegas Arka.

"Cih, semudah itu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forgive Me: I'm Just in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang