Bab 15 : Saat Masih Bernama Aisha

39 12 1
                                    

6 Tahun yang lalu…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 Tahun yang lalu…

Hari ini adalah hari pertama bagi Ayana Rumaisha Anindya memasuki kelas 5 SD. Seperti biasa, gadis kecil itu selalu memilih bangku paling depan. Ia datang pagi-pagi dan mem-booking bangku lebih awal, padahal datang akhiranpun dirinya tetap bisa duduk di depan, karena anak-anak lain lebih memilih duduk paling belakang.

Aisha duduk di bangku depan pojok kiri, dekat dengan papan tulis. Bangku depan pojok kanan dekat dengan pintu, pastinya tempat itu akan jadi tempat yang sering dilewati oleh orang. Di depannya pun ada meja guru.

Bangku depan pojok kiri adalah tempat paling terbaik bagi Aisha, ia tidak suka dekat langsung dengan guru, takut dilihat terus, juga tidak suka dilewati banyak orang. Gadis itu sangat tertutup, pendiam, pemalu dan sulit bersosialisasi bahkan dengan teman sebayanya sekalipun.

Sambil menunggu upacara hari senin, karena masih pukul setengah tujuh pagi, Aisha membuka modul Bahasa Inggris, pelajaran yang akan dipelajari hari ini. Anak perempuan berusia 11 tahun itu mempelajari pelajaran sebelum gurunya menjelaskan, sehingga saat kelas di mulai, ia lebih cepat mengerti.

Entahlah, Aisha sangat ambisius dalam belajar di usianya yang masih terbilang cukup belia. Seharusnya, di usia-usia itu dia tidak perlu terlalu sering belajar, Aisha juga harus berbaur dan bermain layaknya murid-murid yang lain.

Terkadang, dalam benak Aisha tersimpan rasa iri terhadap mereka, ingin sekali bermain dan bercanda tawa ria. Namun, tuntutan orang tuanya memaksa Aisha untuk terus belajar dan belajar.

10 menit kemudian, beberapa murid telah hadir dan mengisi bangku paling belakang. Baru Aisha yang mengisi bangku depan, hingga satu anak laki-laki tampan datang menghampirinya untuk izin duduk di sebelahnya.

"Hai, aku duduk di sini ya?" izin anak laki-laki itu sambil meletakkan tasnya di bangku samping bangku Aisha.
Aisha hanya mengangguk tanpa menoleh.

Si anak laki-laki duduk, lalu menatap ke arah Aisha, "Namaku Arka, nama kamu siapa?" tanyanya.

"Aisha," jawab Aisha masih fokus pada modul.

"Ooh, Aisha, salam kenal ya!" ucap Arka yang kelak dipanggil Kalka oleh gadis kecil itu.

Aisha hanya mengangguk lagi.

Arka menyenderkan dagu di satu tangannya yang tersangga meja. Ia tampak bingung melihat respon Aisha yang sangat singkat.

"Baru masuk kamu udah belajar aja, rajin banget, hihi," Arka berusaha mencari topik.

Aisha diam saja.

"Nama lengkap kamu siapa sih?" tanya Arka penasaran. Ia menduga, Aisha adalah murid langganan ranking 1 karena keambisannya dalam belajar.

Aisha memperlihatkan cover buku catatan yang tertulis namanya di sana.
"Ayana Rumaisha Anindya."

Forgive Me: I'm Just in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang