6. Ketahuan 21+

37.3K 328 3
                                    



Reyhan perlahan membuka matanya melihat disekelilingnya dan ternyata ini sudah pagi diliat dari jam dinding yang dipasang disana menjukkan pukul 8 pagi dan dia juga sudah tidak di belenggu lagi, dia kini sudah di dalam kandangnya tergeletak bersih, dia berpikir apa tadi dia di mandikan oleh Masternya.
Karena tidak mau ambil pusing kini dia bersantai sejenak, karena dia tidak tau apa nanti dia akan kembali di siksa atau bagaimana.

Dia tidur di bawah tidak beralaskan apa apa dengan tubuh telanjang, memakai collar di leher dan di lubang pantatnya senantiasa berisi mainan ekor .
Reyhan bergumam sendiri sambil cekikikan.
"Rasanya kayak mimpi, gue gak tau kalau kakak bisa kayak gini juga...khihihi, tapi kalau papa sama mama tau gimana ya. Hahh.. Bodo amat dahh yang penting gue nikmatin dulu kesenangan ini."

"Krieettt... Suara pintu terbuka, ternyata itu Raka yang masuk. Raka berjalan ke arah Reyhan dan membuka kandang tersebut dan menarik rantai collar Reyhan.

" Akhhh... " Suara Reyhan merasa sakit di lehernya

"Ayo anj*ng kita bersenang-senang di taman." Ditariknya Reyhan keluar gudang menuju taman,
taman di rumah mereka sangatlah luas.. untuk bermain bola disanapun bisa, saking luasnya mereka pun punya 50 orang karyawan khusus untuk merawat taman tersebut.

"Ggggrrr.. Gug..gug..gug..." Reyhan melawan karena tidak mau ke taman karena dia takut jika ketahuan dan ada yang melaporkannya ke papa dan mamanya.

"Ohhh... Lo ngelawan gue yaa, sini gue kasi lo hukuman." Raka berjalan ke arah tembok dan di ambilnya sebuah cambuk dan kemudian di mencambuk punggung dan pantat Reyhan.

"Ctass... Akhhh... Ctass.. Akhh... A-ammpunn.. Khakk.." Reyhan memohon karena merasa sakit

"Ohhh.. Lo melanggar aturan lagi, siapa yang ngizinin lo ngomong dan gue bukan kakak lo, gue Master lo." Raka kembali memberikan cambukan kepada Reyhan. Ctass... Akhh.... Ctass.... Akhh..
Terhitung sekitar 15 cambukan yang di dapat Reyhan dan dia kini tergeletak lemah.

Raka kemudian menarik rantai collar Reyhan dengan keras digiringnya menuju taman. Reyhan yang sudah merasa lemas hanya bisa pasrah mengikuti Masternya.
.
.
.

Dari kejauhan Azka melihat bahwa adiknya telah datang, Azka duduk santai sambil membaca koran di pinggir taman  dia sudah disana menunggu Raka dan Anj*ngnya dari  tadi.

"Kok lama banget, terus kenapa tu anj*ng?." Azka bertanya kepada Raka

"Tadi dia gak mau aku ajak ke sini terus dia melanggar aturan lagi, makanya aku kasi dia hukuman ringan." Terang Raka kepada Azka

Dan balasan dari Azka hanya
"Ohh... "
"Yaudah sekarang kita bersenang-senang aja mumpung kita libur. Sini anj*ng semp*ngin gue dan biarin Raka ngenj*t lubang lo ."

Reyhan pun mendekat ke arah selangkangan Azka yang bergunduk, dibukanya resleting celana Azka menggunakan mulutnya dan berdirilah sang ular tepat di wajah Reyhan.

"Glekk... Buset kok makin hari makin gede aja nih k*nt*l nya kak Azka." Reyhan menelan ludahnya sendiri dan sambil berkata dalam hatinya.

Kemudian Reyhan langsung memasukkan ular tersebut ke mulutnya namun karena terlalu besar dan panjang jadi hanya setengah yang bisa masuk ke dalam mulutnya, tetapi Azka belum merasa puas dan akhirnya dia menjambak rambut Reyhan dan dipaksanya untuk menelan ularnya yang besar, berotot dan panjang hingga mentok di kerongkongan Reyhan.

"Akh.. Mmmm...mmmm..huk.. Huk" Reyhan kaget dan tersedak karena mendadak Azka memasukkan semua k*nt*lnya ke dalam mulut Reyhan.

Sedangkan Raka dia tadi mengambil pelumas dan mengoleskannya di h*le Reyhan kemudian langsung memasukkan 3 jarinya sekaligus ke dalam lubang pantatnya Reyhan.

"Hikk... Mmm...ahh...mmm...ahhh..." Reyhan kaget lagi karena merasa sakit di lubangnya, bagaimana tidak sakit kemarin dia di genj*t habis-habisan sampai pagi oleh mesin piston, dan sekarang Raka mendadak memasukkan 3 jarinya sekaligus.

Karena di rasa sudah cukup Raka mengeluarkan jarinya dan bersiap-siap memasukkan k*nt*l nya ke lubang Reyhan.
Di posisikannya tepat di lubang Reyhan dan JLEBB semuanya masuk dalam sekali sentakan.

"Ahhh.... Sempit banget lubang lo padahal udah sering di genj*t, siap-siap yaa anj*ng gue mulai. Plok..plok...plok..plok.. Ahhh... Ahhhh... Gak bakalan pernah bosen gue kalau lobang lo enak sama sempit kayak gini. Lebih enak dari l*nte sama j*lang diluar.

"Hmmm... Mmm... Ahh... Ennyakkk... V-vuaster... Mmm" - Desahan Reyhan merasa ke enakan dan meminta di percepat.

"plakk.. Ohhh.. Enak yaa.. Ok.. Gue percepat ..Plok..plok...plok..plok.. Ahhh... Ahhhh...Ahhhh...  Gue mau Crot nih, siap-siap anj*ng." -  Raka mendesah dan menampar pantat Reyhan karena berani bicara, tapi tidak apa karena dia sedang senang sekarang.

"Gue juga mau crot juga. Telen semua susu gue ya anj*ng... ahhh..  Ahhh..ahhh" - Azka

"Plok..plokk... Aahhh.. Ahhh... Ahh ... CROT...CROT... CROT... CROT... CROT... CROT... CROT... Ahhh.... CROT... Ahhh... Ahhh " Leguhan Azka, Raka dan Reyhan karena mencapai puncak kenikmatannya bersama-sama.

"Hmm...mmmm.. Glek..glekk...glekk" Reyhan menelan semua sp*rma Azka dan Raka, karena terlalu banyak ada yang sedikit tumpah ke bawah dari mulut dan juga di h*le nya.

Belum puas mereka bermain kini mereka lanjut ke ronde berikutnya. Sebelum mulai Azka meminta tukeran kepada Raka.

"Tukeran rak... Gue sekarang yang genj*t nihh anj*ng." - Terang Azka kepada Raka

"Oke kak.." - Raka

Karena terlalu asik akan dunia masing-masing, mereka tidak tau bahwa tukang kebun mereka mengintip dan dengan sengaja memergoki mereka semua karena dari tadi tukang kebun tersebut sudah melihat semua kejadian tersebut dari balik pohon.

"Astaga... Tuan muda... A-apa yang kalian lakukan?." Tanya tukang kebun yang bernama Mang Asep pria berumur sekitaran 40 tahun tapi masih terlihat berumur 30an.

Reyhan kaget dan merasa takut, tapi berbeda dengan  ke dua kakaknya, mereka malah berkata dengan santai seolah sudah merencanakan ini.
"Ohhh... Mang Asep sini gabung mang kita punya anj*ng pemuas nafsu nihh." - Azka

"Iya.. Gabung aja tapi giliran yaa." - Raka

Mendengar itu Reyhan kaget sekali, mau melawan juga tidak akan bisa jadinya dia hanya bisa pasrah kepada ke dua Masternya.

Sedangkan Mang Asep dia dengan senang hati menerima tawaran dari Tuan-tuannya
"Wahh.. Beneran nihh Tuan, kalau di izinin saya mau mumpung saya lagi sange juga hehehe." Tawa cengengesan Mang Asep

"Iya.. Sini gabung tapi Mang Asep harus jaga rahasia ini, jika gk Mang Asep tau konsekuensinya.
Ya kalau gk dipecat mungkin Mang Asep bisa pulang lebih awal ke surga.. Hahahaha" - Terang Raka sambil tertawa

"Iya, Mang juga bisa pakek sepuasnya nih anj*ng tapi inget konsekuensinya." - Azka

"Glekk... I-iya Mang Asep pasti jaga rahasia Tuan-tuan." - Mang Asep menelan ludahnya sendiri dan dengan berani menyanggupi permintaan tuan-tuannya, mumpung ini kesempatan emas bagi dia dimana lagi dia bisa ngent*t gratis apa lagi ini Tuan Muda Reyhan yang kadang-kadang sering jail kepadanya. Mang Asep melihat Reyhan dengan tatapan nafsu dan rasa ingin balas dendam.

Dan Reyhan melihat balik Mang Asep "Siall... Mang Asep, mampus gue." - dalam hati Reyhan mengumpat.

Sebenarnya dibalik wajah polosnya Reyhan, dia adalah anak yang sangat nakal hanya di hadapan mama dan papa nya saja dia akan memasang wajah seperti anak polos. Sedangkan ke dua kakak nya tidak bisa di tipu mereka sudah tau semua kenakalan adik nya ini.

"Tunggu yaa Mang saya mau crot dulu, habis ini Mang Asep pakek dah. Ahh... Ahh... CROT.. CROTT... CROT... CROTT... Ahhh.. Nih Mang pakek dah lubang anj*ng nya." - Azka memberikan lubang Reyhan kepada Mang Asep dan kemudian Azka beralih bermain di puting dan k*nt*l Reyhan bersama Raka.

TBC...

Aku Jadi Anjing Kakakku! - BL 21+🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang