15. Kepulangan dan Akhir

25.5K 314 24
                                    


Hari sudah menjelang sore, Reyhan baru bangun dari tidurnya yang nyenyak. Reyhan kemudian bersiap - siap karena sebentar lagi dia akan ke bandara bersama kakak - kakaknya.

Reyhan telah selesai mandi kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan telanjang dan alangkah terkejutnya dia melihat ke dua kakaknya sudah duduk di atas kasurnya.

"Ka-kakak kapan datengnya?"

"Udah dari tadi. Sini kamu" Azka menyuruh Reyhan mendekat kearahnya.

Azka dan Raka berdiri mendekati tubuh Reyhan. Reyhan sudah berdiri di hadapan mereka, kemudian Azka dan Raka mengapit Reyhan.

"Ka-kak mau ngapain Reyhan?. - Reyhan bertanya kepada kedua kakaknya

Azka memegang kedua tangan Reyhan sedangkan Raka dia memasukkan sesuatu ke dalam lubang kenikmatan Reyhan.

"Akhhh.... Mmm... Ughh... A-apa itu kak... Ughhh..." Desis Reyhan

"Sudah sekarang kamu pakai baju dan celanamu" Azka melepaskan genggamannya.

"Ta-tapi kakak tadi masukin apa" Reyhan bertanya karena penasaran

"Sudah gak perlu banyak tanya cepet pakai bajumu, nanti juga kamu tau." Raka membentak Reyhan

Reyhan kemudian mengambil baju dan langsung memakainya dihadapan kakak - kakaknya. Telah selesai mereka turun bersama. Reyhan terkejut melihat pelayan - pelayan dirumahnya seperti biasa menyambutnya seperti tidak terjadi apa-apa.

Sesudah Azka dan Raka datang tadi, mereka sudah memberi tahu semua pembantunya agar bersikap biasa saja karena hari ini majikan mereka akan pulang.

Kakak beradik itu kemudian masuk ke dalam mobil, Reyhan duduk ditengah - tengah diapit oleh kakak - kakaknya dari sebelah kanan dan kiri. Begitu pak supir menghidupkan mesin mobilnya dan keluar dari gerbang rumahnya Reyhan memekik merasakan sesuatu yang bergetar ditubuhnya.

"Akhh.... Sstt... Apa ini... Ahhhh" Reyhan megang perutnya sambil menunduk.

Azka yang duduk santai sambil menaikkan kakinya sebelah kemudian melihat Reyhan dan berkata.

"Kamu harus menahannya jangan sampai papa mama tau." Azka berkata sambil tersenyum. Karena mereka tadi memasukkan 2 buah vibrator kecil kedalam lubang Reyhan

"Kamu harus duduk yang sopan donk Reyhan" Raka menarik Reyhan agar duduk dengan benar sambil tersenyum, karena Raka yang membawa remot vibrator yang berada di lubang Reyhan.

Karena Raka memiliki sifat yang sangat jahil diapun mempermaikan Reyhan selama perjalanan.

"Akhh.... Ahhh... Ka-kak hentikan.... Ahhhh.... Mmmm.... Ada pak supir.... Ahhhh... Ahhh..." Reyhan terus memohon.

"Kenapa? Malu? Gak usah malu kan kamu udah pernah dipakai dan diliat telanjang dirumah" Raka memegang dagu Reyhan sambil tertawa
Pak supir yang melihatnya dari kaca terangsang melihat dan mendengar desahan Reyhan

"Uhhffff..... Ahhhh... Ahhhh.... Stttt.... Ahhhhh..." Reyhan terus mendesah di dalam mobil.

Mereka sampai di bandara namun Raka belum juga mematikan vibrator tersebut, dengan susah payah Reyhan menahan desahannya di kerumunan tersebut. Reyhan menggigit bibirnya dan mencengkram bajunya untuk meredam desahannya.

Cukup lama mereka menunggu sekitar 2 jam karena Azka dan Raka sudah merencanakannya. Mereka datang lebih awal sekali karena ingin mempermainkan Reyhan terlebih dahulu. Azka dan Raka sibuk terus dengan handphone masing-masing dan sedangkan Reyhan dari tadi menahan desahannya agar tidak didengar oleh orang-orang yang lalu lalang didepannya. Raka yang memegang contol sangat kejam disaat Reyhan ingin Crot Raka pasti akan mematikan vibratornya dan menghidupkannya lagi disaat kontol Reyhan sudah tidak tegang hingga membuat kontol Reyhan menjadi sakit karena tidak jadi crot dari tadi.

"Mmmm...uuuuhhfff....mmmn" Reyhan menutup mulutnya dengan satu tangan untuk meredam desahannya dan satu tangannya digunakannya untuk meremas bajunya. Kini Reyhan sudah tidak kuat menahannya, Reyhan bangun dari tempat duduknya niatnya ingin ke WC dekat bandara.

"Kriiittt..." Suara kursi berdecit dengan lantai.
Reyhan berdiri dan ingin buru-buru ke WC namun belum ada satu langkah, tangan Reyhan sudah dipegang duluan oleh Azka.

"Mau kemana?" Azka bertanya ke Reyhan.

"A-aku ingin ke WC kak" Reyhan menyahuti pertanyaan Azka.

"Tidak boleh, tetap duduk disini" Azka tidak mebiarkan Reyhan pergi karena dia tahu Reyhan akan memuaskan dirinya sendiri di dalam WC.

"Ta-tapi kak" Reyhan terbata-bata karena sudah tidak tahan

"Nggak ada tapi-tapian, kamu tetap disini" Raka menarik tangan Reyhan yang satunya dan membanting Reyhan agar tetap duduk.
Sontak Reyhan kaget karena vibrator didalamnya terguncang karena mendakak dia duduk.
"Ahkkk.... " Orang-orang melihat kearah Reyhan dan Reyhan langsung menundukkan kepalanya.

Setelah semuanya sudah seperti biasa, Reyhan mulai memohon kepada kakak-kakaknya.
"Kak a-aku nggak tahan.... Ahhh.. Ahh.. Aku mohon kak biarin aku crot sekali saja... Ahhh.. Ahhh..."

Mereka tampak berpikir sebentar kemudian Azka, Raka mengangguk dan
"Oke.. Kami kasi kamu crot, tapi harus cepet karena Papa sama Mama sudah dateng." Raka tersenyum dan menunjuk ke arah Papa dan Mamanya yang sudah turun dari kapal.

Reyhan yang mengikuti arah tangan Raka sontak kaget ternyata Papa dan Mamanya sudah kelihatan dari kejauhan. Reyhan takut ketahuan tapi dia sudah tidak tahan juga.

"I-iya kak... A-aku mohon sekali aja" Reyhan terus memohon.

Raka kemudian memasukkan tangannya ke dalam sakunya dan menggeser tombol maximal, sontak membuat Reyhan kaget, dia mengejang sambil memegang kursinya dengan erat, kepalanya menengadah keatas dan matanya memutih, dia menggit bibirnya menahan desahannya air liurnya sampai menetes dan dia berkeringat.

"Ughhh... Uggghh... Uhhhhh... Uhhhh.... Ughhh.... Ughhhhhhhhhhhh...." Reyhan terus menahan desahannya dan akhirnya dia pendapatkan kenikmatan yang ditunggu-tunggunya dan dia sedikit mengejang karena otak dan sarafnya masih menikmati kepuasan yang didapat dan jantungnya berdebar dengan kencang.

Azka dan Raka hanya tersenyum melihat Reyhan. Raka berdiri memanggil Papa dan Mamanya dan melambaikan tangannya. Azka pun berdiri dan menyuruh Reyhan berdiri juga namun baru saat bangun kaki Reyhan lemas dan dengan sigap Azka memegangnya dan berbisik ke telinganya.

"Inget jangan sampai ketahuan kalau sampai ketahuan kamu akan menyesalinya." Azka memperingati Reyhan sambil tersenyum.
Reyhan menganggukan kepalanya tanda bahwa ia mengerti.

"Ohhh... Anak-anak tersayangku, bagaimana dengan keadaan kalian.. Hmm? Amara memeluk dan mencium mereka dan bertanya kepada mereka bertiga.

"Kami sehat Ma" Mereka bertiga kompak menjawab pertanyaan Amara dengan senyuman.

"Kalau sehat... Terus kenapa dengan adik kalian? Kenapa Reyhan berkeringat, apa anak mama ini sakit atau kepanasan? Amara terus bertanya

"Ke-kepanasan Ma... Soalnya Papa sama Mama lama sekali, Reyhan sampai berkeringat nungguin.. Hehehe" Reyhan yang awalnya gugup menjawab pertanyaan Amara dengan cengengesan.

"Kasihan anak Mama, kalau gitu ayo pulang Pa. Kasihan Anak-anak kepanasan" Amara pun mengajak suami dan anak-anaknya untuk pulang.

"Iya.. Ayo Ma" Anggara pun menyetujui ajakan istri Cantiknya. Merangkul Istrinya dan menatap tajam kedua anaknya yang lebih besar sedangkan yang ditatap memutarkan bola matanya dengan malas.

Merekapun menaiki mobil mewah mereka dan langsung menuju kediaman Aditama.









































~SELESAI~

Gimana guys kalian suka?
Mau lanjut atau gk?
Aku buat kalau ada waktu luang aja dan ada mood, ini cerita fresh jadi kalau mau update aku harus buat dulu alurnya. So don't be addicted baby☺

GOOD BYE🤟

Aku Jadi Anjing Kakakku! - BL 21+🔥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang