8.MASALAH

124 25 19
                                    

Hay hay

Ketemu lagi kita

Gimana kabarnya?

Happy Reading📖

*****

"Mereka tidak menuntut. Tetapi, mereka berharap."

*****

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu itu terdengar beberapa kali, namun tak kunjung membuat seseorang di dalam sana membukakan pintu.

"Kara kamu di dalam kan? Mama mau bicara sama kamu" ucap Lina

"Kara? Yaudah mama masuk yah?" mendengar tidak ada jawaban dari sang anak, Lina menghela nafasnya pelan, lalu beralih untuk membuka pintu kamar Karamel.

"KARA!!KAMU DENGERIN MAMA GAK SIH?" Bentak Lina menghampiri Kara yang sedang duduk di tepi ranjangnya.

"APALAGI SIH MA? KARA JUGA UDAH BESAR, UDAH TAU GIMANA CARANYA NGURUS DIRI KARA SENDIRI" Seru Kara meluapkan semua emosinya.

"DENGERIN MAMA DU_" ucapan Lina terpotong saat Kara kembali mengeluarkan suara.

"KARA CUMA MAU KAYAK ANAK ANAK LAIN, YANG BISA NGELAKUIN APA AJA, YANG NGGAK DI TUNTUT INI ITU!! KARA JUGA CAPEK MA, KARA CAPEK HARUS NURUTIN SEMUA KEMAUAN MAMA, KARA CEPEK HARUS SELALU DITUNTUT BUAT BELAJAR SAMPAI WAKTU ISTIRAHAT AJA GAK ADA, KARA CAPEK HARUS SELALU DAPAT NILAI TINGGI DI SETIAP MATA PELAJARAN, KARA CAPEK SELALU DI TUNTUT BUAT DAPET RANKING SATU TERUS!!CAPEK MA!!" bentak kara mengeluarkan semua unek-uneknya.

PLAK

"BERANI KAMU BENTAK MAMA! SAYA INI MAMA KAMU KARA, MAMA YANG MEMBESARKAN KAMU, JADI MAMA TAU APA YANG BAIK UNTUK KAMU!!" ucap Lina setelah mendaratkan satu tamparan di pipi sebelah kiri milik Kara.

"IYA KARA TAU TAPI, APA YANG MAMA LAKUIN ITU EGOIS. MAMA CUMA MIKIRIN DIRI MAMA SENDIRI TANPA MIKIRIN GIMANA CAPEKNYA KARA!" seru Kara tidak kala membentak.

Satu isakan lolos dari mulut Kara. Gadis itu menangis, ia sudah begitu lelah yang terus-terusan di paksa dan di kekang seperti ini. Kenapa ia tidak bisa seperti orang-orang di luar sana, yang bisa dengan senang melakukan apa saja tanpa harus di kekang. Bukannya ia tak bersyukur hanya saja apakah harus seperti ini? Seperti keadaannya sekarang yang terus dikekang oleh Mamanya?

*****

"Ra kantin yok" Ajak Siska dan Monica yang sudah berdiri di depan meja Kara. Mereka saat ini baru saja selesai melaksanakan aktifitas pembelajaran yang memusingkan dan membuat perut mereka berkeroncongan meminta asupan makanan.

"Ayo" seru Kara lalu bergegas keluar darikelas bersama kedua temannya.

Sesampainya di kantin mereka bertiga memesan makanan dan mulai mencari bangku kosong yang bisa mereka tempati. Membela kerumunan murid-murid yang juga datang untuk mengisi perut kosongnya. Dan setelah beberapa menit akhirnya mereka pun mendapatkan satu bangku yang kosong bisa untuk mereka bertiga tempati.

Mereka bertiga pun memutuskan untuk segera menghampiri bangku tersebut. Takut jika ada orang lain yang mendahului mereka. Namun saat baru saja mereka ingin mendudukkan diri di bangku tersebut tiba-tiba saja seseorang datang mendorong dan mendahului mereka duduk. Hingga membuat bakso panas yang berada di tangan Kara tumpah mengenai rok juga tangan yang terkena cipratan kuah bakso.

NATHKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang