20. DINNER

53 5 3
                                    

Hallo

Lama gak jumpa

Kalian apa kabar?

Tandain yang typo..

*****
Happy Reading📖

*****
"Mereka bilang aku nggak berusaha. Padahal hampir mati rasanya."

*****

Satu minggu berlalu setelah hasil Olimpiade diumumkan, dan hal yang ditakutkan oleh Karamel akhirnya sampai juga ditelinga Mamanya, Lina.

Para orang tua siswa minggu lalu telah diberikan undangan untuk menghadiri rapat bersama guru. Entah merapatkan apa, tapi mungkin ada kaitannya juga dengan Olimpiade. Dan mungkin disitulah juga Mamanya diberi tahu soal hasil Olimpiade itu.

Alhasil setelah rapat itu berakhir, Kara langsung ditarik oleh Lina, Mamanya itu keluar dari kelas. Disaksikan semua teman kelasnya, rapat bukan hanya teman kelas saja, tapi mungkin seisi sekolah pun menyaksikannya.

Dimana Kara, ditarik paksa keluar oleh Mamanya. Dan Kara yang mencoba memberontak untuk menghentikan Lina. Hingga pada akhirnya memicu perdebatan antara ibu dan anak.

"Ma, tunggu Kara bisa jelasin" ujar Karamel.

"Mau jelasin apalagi Kara!" ucap Lina marah, menyentakkan tangan Kara.

Gadis itu hanya diam, matanya mengawasi sekitarnya yang dikerumuni banyak siswa karena sekarang ia sudah berada di tengah-tengah lapangan sekolah.

"Kenapa diam? Enggak ada yang bisa dijelasin, iya?" tanya Lina.

"Nggak gitu Ma--"

"Terus apalagi? Semuanya udah jelas Kara! Kamu itu nggak berguna!!" Lina menunjuk kemuka Kara.

Sakit hati? Tentu saja siapa yang tidak sakit hati dikatai nggak berguna sama ibu sendiri, didepan banyak orang pula.

"K-kara udah berusaha" sahut Kara pelan.

"Berusaha? Berusaha bikin malu keluarga? Kamu itu udah bikin malu Mama!! Mama cuma minta kamu buat belajar dengan benar Kara, apa itu susah?!" bentaknya.

"Belajar yang benar dalam artian selalu dapat juara pertama di setiap kenaikan kelas dan disemua Olimpiade, bahkan harus sempurna disetiap mata pelajaran, itu yang Mama maksud?! Itu semua sulit buat Kara, tapi Kara tetap berusaha buat nyenengin Mama, Aku juga udah berusaha, Ma!!"

"Kamu udah berani sama Mama ya sekarang! Itu semua sulit bagi kamu karna kamu nggak dengerin Mama! Mama udah sering larang kamu, jangan berteman sama mereka lagi! Mereka itu cuma ganggu belajarmu aja! Tapi apa kamu nggak pernah dengerin Mama. Bahkan kamu udah berani main cowok sekarang!! Mereka itu udah pengaruhin kamu tau nggak?!"

"Ma! Cukup nggak usah bawa teman-teman Kara. Mereka semua nggak ada sangkut pautnya sama ini!"

"Belain aja mereka terus. Bahkan sekarang kamu jadi pembangkang karena temanan sama mereka!! Mama benar-benar kecewa sama kamu, Kara. Sekarang ikut Mama pulang!!" Lina kembali menarik tangan Kara menuju parkiran.

Kara, gadis itu masih ingin memberontak tapi tidak bisa jadinya ia kembali menurut, namun sebelum benar-benar meninggalkan lapangan sekolah ia menoleh kearah teman-temannya yang juga ada disana. Seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Namun saat ingin menoleh kembali, tatapannya langsung terkunci pada Nathan yang memandangnya dari atas rooftop. Mata mereka terus bertemu sampai pada akhirnya gadis itu tak lagi terlihat dilapangan sekolah.

NATHKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang