Di bawah guyuran air di kamar mandi hotel, Dara meraung-raung seperti gadis yang dirasuki setan. Sudah satu jam lebih dia mengurung dirinya di kamar mandi, mengguyur tubuhnya sampai pucat karena dirinya sangat amat kotor sekarang. Gadis itu tak bergabung untuk makan siang dengan rekannya dan memilih waktu sendirian untuk meratapi nasib gilanya.
Bagaimana bisa dia jatuh dalam perangkap yang dibuat pria gila itu? Sampai saat ini dia masih tak percaya orang yang mengambil keperawanannya adalah Kwon Jiyong.
Bagaimana mungkin?
Kenapa?Kenapa?!
Kenapa harus dia?!
Dia menyimpan kesuciannya itu untuk Kim Soo Hyun. Belum sampai sebulan mereka berdua pacaran, Dara sudah harus kehilangan keperawanannya. Ya, gadis itu sudah punya kekasih. Begitu susah bagi Dara untuk menyukai pria lain setelah penolakan Jiyong di masa lampau. Tentu saja penolakan itu membuatnya hilang percaya diri.
Dan saat menemukan Kim Soo Hyun, Jiyong malah datang mengambil sesuatu yang harusnya hanya disentuh oleh Soo Hyun, pria yang ia cintai.
Gila!
Tak mau semakin gila, Dara pun bangun dari kesedihannya lalu meraih piyama untuk pergi ke alam mimpi. Belum sempat dia memejamkan mata, pintu kamarnya diketuk. Dengan malas gadis itu bangun lalu membuka pintu.
"Sayang." Soo Hyun berdiri di depan pintu masih dengan baju pilotnya, tersenyum dan langsung masuk ke dalam kamar Dara.
Pria itu langsung menangkup tengkuk Dara dan melumat bibir gadis itu lembut, haus akan dirinya. Karena keduanya bekerja di maskapai penerbangan, sudah pasti waktu untuk berpacaran amatlah sedikit bukan?
"Aku merindukanmu." Desah pria itu sambil terus memanggut bibir dan leher gadis itu. Pria itu ingin sekali memasuki kekasihnya. Sudah lama ia menahannya!
Dara hanya bisa membelalakkan matanya terkesiap, dan tak siap dengan kedatangan Soo Hyun.
"Kenapa kau ada di Seoul?" Tanya Dara setelah bibir keduanya terlepas.
"Transit sampai besok pagi Sayang. Aku dengar kau di Seoul, bukankah kita memang ditakdirkan untuk bertemu? Kenapa kau tak memberitahuku?"
Soo Hyun kini kembali mencium bibir Dara, tangannya mulai meraba pinggang dan bergerak menuju payudara gadis itu yang tidak dilapisi bra.
Refleks Dara mendorong Soo Hyun.
"Stop!"Dara segera mundur, menjauhkan dirinya sembari menarik nafas membuat Soo Hyun menyerngit.
"Kau kenapa Sayang?"
"Aku..aku tidak apa-apa." Jawab Dara.
"Kau yakin?"
"Ya, aku hanya kelelahan. Maaf."
"Lelah?"
"Ya, aku lelah terbang selama hampir dua puluh jam hari ini." Bohong Dara, walaupun tak sepenuhnya bohong, tapi dia tak ingin bercinta dengan siapapun. Setelah kejadian gila itu, rasanya bercinta dengan Soo Hyun pun sudah tak berani dia lakukan.
Soo Hyun tau gadis itu masih perawan, dan jika mereka bercinta....apa yang harus dikatakan Dara pada Soo Hyun? Gadis itu perlu waktu untuk memikirkan semua itu. Waktu untuk mengakui bahwa dirinya, sudah tak perawan lagi. Dan dia berharap Soo Hyun akan memakluminya.
Ataukah ada cara lain yang bisa membuat selaput daranya kembali seperti semula?
Beritahu dia kalau ada."Kau baik-baik saja?" Soo Hyun mencoba menyentuh pipi Dara yang tampak pucat dan penuh permusuhan. "Apakah kau marah padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (DARAGON)
RomanceWARNING 21+ DIBAWAH UMUR HARAP MENJAUH YA!! BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM VOTE & MEMBACA DEMI KENYAMANAN KITA BERSAMA! Kwon Jiyong, pewaris tunggal salah satu perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Asia itu ditugaskan oleh ayahnya untuk memimpin ca...