Sebelum lanjut, yg belum follow akun aku jgn lupa follow dulu ya.
😉"Aku tidak tau harus mengatakan apa." Ujar Dara saat keduanya sedang sarapan. Dara sedari tadi masih diam sebelum berhasil berbicara sekarang.
Lamaran itu begitu mendadak. Dirinya bahkan belum yakin dengan perasaannya terhadap Jiyong. Lebih tepatnya, dia masih membutuhkan waktu untuk sesuatu yang besar seperti menikah.
Hei, dia masih 19 tahun!
Masih terlalu muda untuk sebuah pernikahan.Dara memberanikan Diri menatap Jiyong yang sedari tadi memasang wajah dingin karena kesal. Tentu pria itu kesal setengah mati. Dia sudah memberanikan diri untuk melamar. Membeli cincin paling mahal tapi dia tak mendapatkan jawaban apa-apa dari Dara.
Gadis itu mungkin masih syok. Jiyong memakluminya, tapi sampai kapan? Pria itu tau betul bahwa Dara juga mencintainya, tapi gadis itu jual mahal. Hal itu membuat dirinya uring-uringan dan tak berselera makan.
Lebih parahnya, sekarang gadis itu malah menjawab 'aku tidak tau harus mengatakan apa.'
"Bukankah ini terlalu terburu-buru?" Tanya Dara lagi. "Kita...baru saja...mengenal satu sama lain...atau bahkan...belum sama sekali. Selama ini..kita hanya melakukan..seks.." Ujar Dara pelan.
"Kita sudah saling mengenal sejak kau balita." Jawab Jiyong kesal.
"Ya...tapi itu berbeda."
"Kau mau melakukan seks denganku, itu karena kau mencintaiku. Memangnya kau mau melakukan seks dengan Seungri?"
"Tentu saja tidak!"
"Aku mencintaimu dan aku rasa kau juga begitu. Aku ingin membangun sebuah keluarga denganmu Dara."
Dara menelan ludahnya, menusuk-nusuk lasagna yang belum dia sentuh sedikit pun.
"Kita tak pernah lagi pakai pengaman saat bercinta. Bagaimana kalau kau hamil? Pada akhirnya kita juga harus menikah."
Lagi, Dara menelan ludahnya.
"Ah ya! Aku lupa satu hal. Mantan keparatmu itu saat---"
"Aku minum pil pencegah kehamilan jadi itu bukan masalah. Aku tidak hamil." Ujar Dara langsung begitu dia tau arah pembicaraan Jiyong.
Jiyong merasa lega kini, ia tidak harus bingung dikemudian hari tentang anak yang dikandung Dara. Dirinya pun tersenyum tipis. Bahagia karena sekarang tak ada lagi yang kacau di dalam kepalanya. Ya, sejauh ini Jiyong masih memikirkan soal benih Soo Hyun yang sempat masuk ke dalam rahin kekasihnya itu dan itu membuatnya sakit kepala.
Sekarang, Dara hanya akan mengandung buah hatinya, dan pria itu sudah tak sabar melihat Dara hamil.
"Aku pikir kita harus pulang ke Jeju untuk memberitahu keluarga kita tentang ini. Aku tak bisa memutuskannya sendiri." Ujar Dara setelah lama berpikir.
"Bagaimana kalau ayahmu menentangnya?"
"Yah, itu tugasmu untuk meyakinkan."
"Bagaimana kalau kita menikah diam-diam saja, hm?"
"Jangan gila, Jiyong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (DARAGON)
RomanceWARNING 21+ DIBAWAH UMUR HARAP MENJAUH YA!! BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM VOTE & MEMBACA DEMI KENYAMANAN KITA BERSAMA! Kwon Jiyong, pewaris tunggal salah satu perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Asia itu ditugaskan oleh ayahnya untuk memimpin ca...