OBSESSION (11)

462 22 7
                                    

Hari ini Dara kembali mendekam dengan bosannya di apartemennya karena dia tak punya penerbangan.

Sebenarnya orang-orang itu berniat memberikannya pekerjaan tidak?

Huh sialan.

Kenapa juga dia harus pindah kesini?
Membosankan setengah mati. Dia benar-benar ingin berada di Jeju saat ini juga. Ia sangat merindukan orangtuanya. Tapi ia juga merindukan Soo Hyun. Gadis itu kini mengambil ponselnya lalu melihat-lihat kalender untuk mencocokkan tanggal. Dia berencana pergi ke Tokyo untuk menemui kekasihnya itu.

Semenjak kejadian kemarin selain dua puluh panggilan tak terjawab dari Soo Hyun, tak ada lagi kabar dari pria itu. Dan saat Dara menghubunginya, ponsel pria itu sudah tak aktif. Dia pasti sibuk berada dalam pesawat. Sebagai kapten dengan jam terbang paling banyak, Dara mengerti itu. Dan kini sembari menonton TV, pikirannya melayang-layang pada segalanya.

Soo Hyun dan Jiyong.
Dia harus berbuat apa pada mereka berdua?

Lagi-lagi dia merasa hina telah terjerumus ke dalam lubang hitam Jiyong untuk ketiga kalinya. Yah, baginya hubungan dengan Jiyong hanyalah sebatas, teman seks.

Ah sudahlah!
Dia pusing. Dia tidak ingin memikirkan apapun sekarang. Jadi dia memilih untuk membungkus tubuhnya dengan selimut, berharap tidur sampai besok pagi.

"Sayang."

Dara menarik selimutnya dari kepala dan melihat sosok yang dirindukannya berdiri di depannya.

"Soo Hyun? Kau disini?" Dara segera melompat ke dalam pelukan kekasihnya itu.

"Ya, hari ini aku libur."

Dara memperhatikan Soo Hyun dalam-dalam. Pria itu terlihat tampan di dalam balutan kemeja hitam yang tidak dikancing penuh dan celana hitamnya.

"Aku merindukanmu hingga nyaris gila." Desah Soo Hyun sembari mengecup bibir Dara.

"Aku juga. Kenapa kau tak menghubungiku?" Ujar Dara dengan raut wajah cemberut.

"Kejutan." Bisik Soo Hyun panas di telinga Dara.

"Aku menghubungimu kemarin tapi ponselmu tidak aktif. Kenapa kau bisa sangat sibuk sekarang? Apa kau tak takut aku lari ke pelukan pria lain?"

Soo Hyun yang mendengar itu pun merasa sangat sakit hati. Tapi cintanya pada gadis itu mengalahkan sakit hatinya. Dia tau semua gadis juga akan lari pada pria lain jika terus diabaikan seperti ini.

Tapi apa boleh buat?
Dia menghabiskan hampir 24 jam setiap harinya di dalam pesawat.

Soo Hyun menghela nafas.
"Aku berfikir untuk resign dari Kwon Fly dan pindah ke Air Asia. Jadwal ini membuatku gila."

"Apa? Air Asia?"

Soo Hyun mengangguk sambil membelai rambut Dara lembut. "Aku juga tak ingin bekerja seperti orang gila sementara kekasihku disini, mencari kesenangan pada pria lain."

Dara menelan ludahnya, merasa sangat tersindir. Astaga! Apakah Soo Hyun tau? Tentu saja! Dia tidak bodoh.

"Aku mempercayaimu, Sayang." Ujar Soo Hyun yang kini menggerakkan tangannya ke pinggang Dara, menariknya agar lebih dekat ke tubuhnya. Pria itu seolah tau kegelisahan Dara. "Kau hanya mencintaiku, dan kau wanita setia. Kau tak akan mengkhianatiku, bukan?"

Dara benar-benar merasa sangat terpojok sekarang. Dia membuat kesalahan yang besar kali ini. Tapi dia berani bersumpah bahwa dia mencintai Soo Hyun. Tapi Jiyong... Pria itu... Entahlah. Yang jelas dia mencintai Soo Hyun.

"Aku sangat mencintaimu." Ujar Soo Hyun menatap jauh ke dalam bola mata gadis itu. Kini bibirnya menggapai bibir Dara, lalu melumatnya lembut.

Tangan gadis itu kini menyusup ke sela-sela rambut Soo Hyun, meremasnya sambil memejamkan matanya sembari membalas ciuman Soo Hyun.

OBSESSION (DARAGON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang