OBSESSION (4)

649 36 12
                                        

Dara masih blank, seperti terkena hipnotis dengan kepala yang kosong beberapa menit di dalam kamar Jiyong. Dia tak mampu berfikir apapun. Sampai akhirnya gadis itu sadar dan mengatupkan rahangnya, mengepal tangannya dan berbalik menghadap Jiyong.

Akan tetapi sebelum ia meledak-ledak....

Matanya membelalak, tubuhnya dikunci dan mulutnya dibekap. Ya dibekap oleh mulut Jiyong yang melumat bibirnya liar.

Pria itu meraih tubuh Dara untuk merapat ke dadanya, kedua tangannya mencengkram pergelangan tangan Dara dan dia mendorong tubuh gadis itu hingga menubruk dinding.

Dara terus menutup mulutnya.

Orang gila macam apa sebenarnya Kwon Jiyong ini?
Apakah dia sedang...kesurupan?

"Hei...lepaskan aku brengsek! Kau membuatku tak bisa bernafas!"

"Aku merindukanmu. Kemana saja kau selama ini?"

"Lepaskan!! Kau akan membuatku mati kehabisan nafas."

Jiyong terkekeh dan melepaskan ciumannya karena dia sendiri pun sudah hampir kehabisan nafas. Keduanya terengah-engah menghirup udara.

Mata Jiyong menggelap saat memandangi wajah, leher dan belahan payudara milik Dara. Menyadari arah pandangan mata Jiyong, Dara segera menampar pipi Jiyong dengan sekuat tenaga.

PLAKK!!

Bukannya terkejut, Jiyong malah tersenyum menerima tamparan itu. Pria itu semakin tertantang dan kembali melumat bibir Dara. Oh gairahnya memuncak melihat gadis yang memberontak di dalam kungkungannya.

"Ber...hen..ti...baji..., "

Kata-kata Dara terus terputus akibat ciuman liar yang tak ingin dilepaskan oleh Jiyong sama sekali. Oh dia benar-benar dibuat mabuk oleh gadis itu. Entah setan apa yang merasuki pria itu hingga dia menjadi gila.

Rasanya selama dia hidup, tak pernah ada perasaan yang menggebu-gebu seperti ini saat ingin memiliki sesuatu. Dan dia ingin memiliki Dara untuk dirinya sendiri namun dia sadar bahwa itu akan sedikit sulit karena gadis itu membencinya. Apalagi dengan kenyataan bahwa dirinya sudah merenggut keperawanan gadis itu diam-diam.

Jiyong yakin dengan segudang rencana liciknya, dia akan berhasil menaklukkan rencana liciknya. Jika rencana ini gagal, masih ada rencana lain dan lainnya.

Lihat saja Sayang, jangan panggil aku Kwon Jiyong jika aku gagal menghamilimu malam ini.

"Dara, gadis kecilku. Sekarang kau milikku, Sayang."

"Aku bukan milikmu, brengsek!"

"Ayolah Sayang, jangan munafik. Kau masih mencintaiku."

"Kau terlalu percaya diri, Jiyong!"

"Memang begitu kenyataannya Sayang."

"Aku tak sebodoh itu lagi. Kau adalah laki-laki yang harus aku hindari bahkan jika aku digilas truck sekalipun."

Jiyong tertawa menggoda.
Tatapannya yang mematikan itu malah membuat Dara semakin naik darah.

Berani-beraninya dia tertawa?!

"Benarkah? Lalu kenapa kau mengigau 'aku mencintaimu Jiyong' saat aku menggenjotmu di pesawat. Kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulutmu Sayang?"

Deg.

Apakah... Apakah Dara mengatakan hal seperti itu saat dia mabuk dan disetubuhi Jiyong siang tadi?

Dara tak bisa mengingatnya.

Jika ada yang mengingatnya tolong beritahu dia. Atau? Itu hanya omong kosong Jiyong saja?

OBSESSION (DARAGON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang