Seminggu setelah pendaftaran, akhirnya (Name) di terima di SMK Cipta Wiyata. Dan ini adalah hari pertama dia sekolah.
Pukul 05:30
(Name) membuka matanya perlahan, dan dia baru ingat hari ini hari pertama sekolah. (Name) langsung keluar kamar dengan membawa handuk di tangannya. Bibi Muthia yg melihatnya merasa heran.
"(Name), tumben mandi sepagi ini" ucap bibi Muthia.
"Iya bi, hari ini hari pertama (Name) sekolah di SMK Cipta Wiyata" jawab (Name).
"Kamu di terima? Selamat ya...." Ucap bibi Muthia.
"Iya bi, ini berkat doa dari bibi juga" jawab (Name) sambil memeluk bibi Muthia.
"Kamu mandi dulu ya, biar bibi yg menyiapkan sarapan"
"Aduh... (Name) jadi tidak enak karena tidak membantu bibi" ucap (Name) dengan nada bersalah.
"Tidak apa, karena ini hari pertama kamu sekolah"
(Name) melepaskan pelukannya dan pergi ke kamar mandi, sedangkan bibi Muthia memasak sarapan untuk (Name).
10 menit kemudian....
Setelah mandi, (Name) pergi ke kamar untuk memakai pakaian sekolah SMK Cipta Wiyata. (Name) melihat dirinya di cermin.
"Roknya terlalu pendek, gw merasa kurang pede" batin (Name) melihat rok yg dia kenakan terlalu pendek.
(Name) mengambil jaket hitamnya dan dia lilitkan ke pinggangnya. Dia kembali melihat ke cermin.
"Njir, kayak berandalan gw. Setidaknya untuk keselamatan gw" (Name) malah mengingat kejadian di masa SMP.
(Name) menghela nafas panjang, dan keluar kamar. (Name) pergi ke dapur, dan dia mencium aroma makanan.
"(Name) sudah selesai? Sini makan dulu" ucap bibi Muthia.
(Name) melihat ada berbagai macam makanan, (Name) duduk di kursi makan.
"Maaf ya bi, aku tidak bisa bantu" ucap (Name).
"Tidak apa, ayo makan" bibi Muthia memberikan piring ke (Name).
(Name) sarapan sembari berbicara dengan bibi Muthia tentang apa saja yg dia ketahui di SMK nya nanti. Bibi Muthia juga memberikan nasihat kepada (Name) agar selalu berhati-hati dalam memilih teman. (Name) yg mendengar itu mengangguk.
Pukul 06:30
Setelah sarapan, (Name) pamit kepada bibi Muthia untuk berangkat sekolah.
"Bi, (Name) berangkat ya"
"Iya, hati-hati ya. Belajar yg benar"
(Name) tersenyum dan mencium tangan bibi Muthia.
(Name) membuka pintu, yg pertama kali dia lihat adalah Boby yg membawa motor. (Name) yg bingung namun tetap berjalan ke arah Boby.
"Lah Bob, lu bawa motor? Emangnya boleh?" tanya (Name). Boby terdiam sejenak karena melihat (Name) yg begitu manis jika memakai baju sekolah.
"Bob, gw tampar lu mau?" Tanya (Name) yg siap-siap mau menampar pipi Boby. Boby seketika itu juga sadar.
"N-nggak, gw nggak mau di tampar" elak Boby.
"Kok lu di panggil nggak nyadar" tanya (Name) sambil meletakkan tangannya di pinggang.
"Sudah lupakan, pakai nih helm" Boby memberikan helm satu lagi ke (Name). (Name) memakainya dan naik ke motor Boby.
"Udah" ucap (Name). Boby seketika itu juga langsung tancap gas, (Name) yg terkejut secara spontan memeluk pinggang Boby. Boby yg merasakan lengan (Name) di pinggangnya diam seribu bahasa yg bertujuan untuk menahan wajahnya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Random"KAU!?" "AKU SUDAH MELAKUKAN YG TERBAIK IBU!!" "BERANI MELAWAN, HAH!? /Menampar wajah (Name). "/Kesal" "SEHARUSNYA KAU TIDAK ADA DI DUNIA INI! GARA-GARA KAU, KEHIDUPAN GW BERUBAH!! KAU HANYA MENAMBAH BEBAN DI HIDUP GW!!" "KALAU AYAH TAU AKAN HAL INI...