Kangen ibu

518 73 2
                                    

Ntah kenapa, (Name) memikirkan sesuatu. Dia memikirkan ibunya. (Name) tahu, ibunya memperlakukannya dengan tidak baik, namun tetap saja dia adalah ibunya. Yg sudah melahirkannya dengan keringat dan air mata. (Name) merasa bersalah karena kabur dari rumah. (Name) menghela nafas. Rani yg melihatnya mengelus punggung (Name).

"Mau pulang?" Mendengar pertanyaan Rani, Budi, Boby, dan Zaenal melihat ke arah (Name).

"Hah.... Iya, sepertinya gw harus pulang" ucap (Name).

"Tapi... Gw masih mau di sini..." Ucap Boby.

"Yaudah yaudah, Budi aja deh yg antar" Budi yg mendengar itu mengangguk.

"Nggak usah, gw pulang sendiri aja" tolak (Name).

"Eh, kau nggak boleh pulang sendiri kalau udah sore, kau itu cewek" jawab Zaenal.

"Gw antar aja, nggak papa. Gw juga mau pulang sekalian" (Name) yg mendengar itu, berpikir sejenak.

"Yaudah deh, thanks ya Bud"

Mereka berdua kini tiba di parkiran, Budi menyiapkan motornya, sedangkan (Name) memakai helm yg di berikan Budi. Budi melirik ke arah (Name), (Name) termenung.

'Lagi mirikin apa dah?' batin Budi.

Budi menyalakan mesin motornya dan membuat itu (Name) kembali sadar dari lamunannya.

(Name) melihat Budi sudah menyiapkan motornya, (Name) duduk di belakang Budi. Budi menjalankan motornya.

"Lagi mikirin apa?" Tanya Budi.

"Nggak ada"

"Yaudah, kalau mau curhat gw ada di sini kok"

***

"Sekali lagi makasih udah anter gw pulang, Bud"

"Iya sama-sama say-" Budi terkejut dengan ucapannya sendiri dan langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan.

(Name) yg mendengar itu wajahnya sedikit tersipu.

"G-gw duluan masuk ya"

"I-iya"

Setelah (Name) masuk ke dalam rumah, Budi langsung tancap gas. Selama perjalanan pulang ke rumah, wajah Budi merah.

"AKH! KENAPA GW NGOMONG GITU KE (NAME)!? BIKIN MALU AJA LU BUD!" Budi berteriak sambil membawa motornya.

"Semoga (Name) melupakan ucapan gw tadi" gumam Budi.

Di sisi (Name):

"(Name) pulang bi..."

"Selama datang (Name)... Kok kamu lesu? Capek ya?"

"Eh, nggak kok bi"

"Ya sudah, kamu istirahat dulu ya, bibi sudah masak soup daging, nanti kita makan bersama ya"

(Name) mengangguk, dan masuk ke dalam kamar. (Name) meletakkan tasnya di atas meja kemudian tepar di atas kasur.

"Mumpung lusa tanggal merah, gw pergi ke Semarang dah. Tapi gw harus minta izin dulu sama bibi, semoga bibi izinin. Mana nomor hp ibu udah nggak aktif, gw merasa bersalah karena kabur dari rumah. Walaupun cara didik ibu gw salah.... Bagaimanapun, dia tetap ibu gw, dia yg melahirkan gw dengan susah payah" batin (Name).

Troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang