Tragedi Jum'at Malam -- @Wonders_girl

127 11 2
                                    

Seketika wajahmu berubah, yang awalnya begitu ceria berubah menjadi pucat. Teman yang duduk di sebelah kiri mu juga ikut-ikut pucat setelah mendengar ucapan temanmu yang satu lagi. Bahwa ada seekor ular yang menyelinap masuk ke dalam kos.

" Re, nis ada ular...." ucap Fika sambil menunjuk ke arah koridor kamar.

"Mana fik, kok aku ngak lihat?" ucapmu

Dalam beberapa detik kamu langsung berdiri dan berjalan menuju pintu kamar, dan melihat kondisi koridor.

Lorong koridor yang berlantai keramik itu, kini mulai sepi dan senyap, tidak ada satu orang pun yang berkeliaran sejauh mata memandang. Cahaya lampu koridor yang cukup terang memudahkanmu melihat apapun yang ada di koridor.

Sejauh matamu memandang kamu hanya melihat detetan rak sepatu yang berada di depan kamar masing-masing hingga kamu tepaku pada suatu objek. Bentuknya yang panjang, dan badannya berdiameter 2,5 CM, kulit yang berwarna hitam merayap di lantai berkeramik putih.

Dengan spontan kamu berteriak histeris. Dan kamu langsung menarik ujung baju temanmu, sebagai aba-aba untuk pergi menjauh. Kamu mencoba pergi kekamar ibu kos yang berada di kamar paling depan dekat pintu masuk, untuk memberitaukan kejadian itu. Namun yang kamu dapati hanya kamar yang gelap, dan sepi. Tanpa berfikir panjang lagi kamu langsung berlarian di antara para anak tangga yang menghubungkan antara lantai satu dan lantai tiga.

Dengan nafas yang tersisa, kamu mencoba beberapa kali mengetuk pintu dan memanggil-manggil ibu kos. Namun tidak ada yang menjawabnya. Dengan sedikit hembusan nafas yang keras, kamu mencoba membuka pintu dan masuk kedalam. Hal yang pertama kali yang bisa kau dengar hanya suara TV yang berisik dan ruangan itu sedikit remang-remang karna kurangnya pencahayaan. Langkah kaki mu terhenti ketika kau mendengar suara laki-laki itu berbicara.

"Kenapa kak ?" ujar laki-laki yang berdiri di depan.

"Di bawah ada ular, ibu mana dek?" ucapmu.

"di bawah dekat mananya ya kak?" tanyanya lagi.

"itu, di koridor yang menghadap tembok sebelah kanan.... " ujarmu lagi.

"Tunggu bentar ya kak, nabil mau bangunin mama di bawah dulu sekalian mau nelpon abang dulu..."ucap laki-laki itu, sambil asik memainkan tangannya untuk menghubungi salah satu kontak.

Kamu mulai menjejalkan telapan kakimu satu persatu di antara puluhan anak tangga tersebut. suasannya masih sama, hening, sepi dan sedikit remang-remang. Langkah mu sedikit agak cepat di banding saat pertama kali kamu menuruni anak tangga.

Salah seorang dari temanmu bertanya "ibunya mana? Kok ngak barengan denganmu?". Kamu hanya bisa bisa menjawab seadanya.

"Ibunya lagi bentar datang kok". Ucapmu

Tiba-tiba ibu kosmu datang dengan dua orang cowok. Kamu diam melihat mereka menangkap ular.

Wajah mu sangat suka cita saat ular hitam itu berhasil mereka tangkap. Bahkan wajahmu yang pucat sudah kembalu seperti sedia kala. Beberapa kali kamu mengucapkan syukur, dan terima kasih.

Semua yang melihatnya kini sudah kembali ke kamar masung-masing. Kamu kembali dengan aktifitasmu, yaitu menonton drama korea yang kamu sukai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FF[1] - JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang