Teenager -- @leo_dominica

108 10 2
                                        

Semua tentang rasa. Dan rasa itu membuatku mengerti. Kamu tahu, sebuah rasa yang mengubah hidup seorang gadis. Gadis yang menginjak usia remaja, berjalan tanpa sebuah keraguan pada kata dewasa. Gadis yang tak pernah benar-benar paham tentang arti sebuah rasa yang berujung pada cinta.

Kamu tahu siapakah gadis itu? Aku. Gadis yang berpikir jika hidupnya akan semulus imajinasi polosnya. Menceritakannya membuatku sedikit malu. Tapi aku sudah memutuskan tuk bercerita. Jangan tertawa, jika kalian berpikir itu konyol.

Aku ingin masa SMP ku menjadi masa yang indah. Menjadi anak OSIS. Meraih peringkat 1. Di puji-puji sebagai murid pintar. Tak sedikit pun terbesit tentang 'pacaran'. Begitu polos? Bukan polos hanya saja itu tak pernah terpikirkan.

Hari pertama selalu menjadi hari paling asing dan absurd sepanjang hidup. Aku duduk dengan seorang gadis yang tak ku kenali. SKSD. Itu modalku.

Aku mengenal seorang lelaki. Lelaki yang sungguh menyebalkan. Ingin rasanya, aku menghancurkan dirinya dan menenggelamkannya di samudra Pasifik. Tetapi kamu tahu, dialah pacar pertamaku. Ukh, memalukan. Jujur, aku cukup lama tak bisa move on darinya.

Bukan dia klimaks kisah cintaku. Dia hanya yang mengawali. Masih ada yang kedua, ketiga, dan selanjutnya. Aku terdengar seperti seorang player. Bukan.

Yang keempat, ku rasa dia merupakan klimaks dari kisahku. Kisahku selama aku duduk di bangku SMP. Bangku anak kecil, disaat mereka bertindak dewasa tapi justru tampak memalukan. Aku yakin, kamu malu jika mengingatnya.

Berawal dari sebuah buku. Kita menjadi dekat. Dekat? Nggak juga, lebih mirip musuh. Aku dan kamu banyak menghabiskan waktu saling mengejar di koridor. Tak pernah aku berpikir jika aku akan menyukaimu. Kenapa? Aku masih ada perasaan pada cinta pertama.

Tapi semua berjalan begitu saja. Mengalir seperti air. Dekat dan dekat. Tanpa sadar, perasaan kita sudah tumbuh. Sebuah rasa yang membuat seorang gadis menjadi tidak karuan. Rasa takut, bahagia, gugup, cemburu, marah, dan aneh. Yah, semua itu menjadi aneh. Lebih aneh, aku merasa tak seperti ini saat aku menyukai yang lainnya.

Semua di pikiranku menjadi tentangmu. Dan aku selalu berharap kamu memberiku sebuah arti. Yah, lelaki itu tidak lain adalah kamu. Kamu membuatku bertanya tentang arti semua ini. Arti pada sebuah harapan yang berkembang menjadi rasa rindu. Aku tak jelas? Memang. Karena semua itu memang tak jelas.

Semua tentangku. Tentangku yang masih mencari sebuah jawaban. Kamu tahu, jawaban apakah itu? Jawaban dari sebuah rasa. Juga jawaban dari arti hadirmu. Apakah kita di pertemukan tanpa sebuah misteri? Misteri yang masih tak ku pahami. Sudah ku katakan, aku seorang gadis yang tak paham apapun.

Namun, aku menyimpulkan ini dengan sekenanya. Ini bukan sekedar tentang kita. Ini bukan sekedar menyukai dan di sukai. Juga bukan tentang rasa sakit di masa depan. Tapi ini tentang mencari jawaban untuk saat ini. Jawaban tanpa sebuah pertanyaan yang jelas. Masuk akal? Ini tak masuk akal, tapi itu yang ku simpulkan.

"Kamu mau jadi pacarku?" Kata-kata itu masih membiusku hingga saat ini.

FF[1] - JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang