5.0: Latihan Band

83 16 10
                                    

Happy reading ✨💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨💙

.


.

"Win, nanti pulang jam berapa?" Bian bertanya sesaat setelah ia sampai didepan gedung fakultasnya. Tentunya dengan diantarkan oleh Windy.

"Jam tiga sore, kenapa? mau numpang lagi?" Windy menyimpan helm yang disodorkan oleh Bian.

"Sewot banget sih? Gue kan numpang juga bayar kaleee..." sahut Bian.

"Lo tuh yang sewot."

"Elo!"

"Elo!"

"Elo!"

"Elo!"

"Elo ya curut!"

"Yeee... dasar bekantan!"

"Apa lu kutu kucing?"

"Dah ah, pulang kuliah juga mau langsung ngojek. Gak mau anterin lu," ujar Windy.

"Ah... kok gitu sih, Win? Gak asik lu mah."

"Emang ada apa sih?" Tanya Windy frustasi.

"Itu...temenin gue latihan band dong Win," Bian meminta dengan wajah memelas. Tapi bukannya luluh atau tersentuh, Windy malah ingin mengaca-acak wajah temannya tersebut.

"Ya tinggal latihan aja, bangke! Ngapain gue mesti temenin? Lo kayak anak TK ya lama-lama. Apa-apa harus ditemenin, gak sekalian lo nanti minta anterin ke WC?!"

"Ih, nakal juga lo ya, Win. Baru tau gue," Bian memasang ekpresi kaget dan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Windy menatap sinis Bian sebagai balasannya, "lagian lo ngapain juga mesti ditemenin? Emang latihannya gak bakal jadi kalo gak gue temenin?"

"Bukan gitu Win, gue tuh bete kalo anak-anak yang lain ditemenin sama pacarnya. Sementara gue sendiri aja, jadi keliatan banget jonesnya. Mau ya lo temenin gue? Sehari ini aja, pliisss..."

"Beneran cuman lo doang yang kayak gitu?" Tanya Windy tak yakin. Agak binatang juga si Bian ini. Bisa-bisanya dia mengajak Windy agar orang lain salah paham tentang hubungan mereka berdua.

"Ben- eh enggak deng, si Cashel juga gak ada doinya. Tapi kan justru jatohnya gue sama si Cashel kayak kaum Nabi Luth karena cuman kita doang yang gak ditemenin sama cewek," ujar Bian.

"Kenyataannya lo berdua bukan Kaum Nabi Luth, kan?"

"Ya bukanlah!"

"Ya udah, beres tuh masalahnya."

"Jadi lo beneran gak mau nemenin gue latihan?"

"Kan udah dijawab tadi, enggak ya enggak. Korek kuping lu pake bor listrik sana nanti. Udah ah, gue mau masuk kelas aja. Bikin dosa doang ngobrol sama lu mah," Windy langsung melajukan motornya menuju tempat tujuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARUNIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang