sapta

6 3 0
                                    

Hai senin, sebenernya ini hari paling di hindari bagi anak-anak sekolah, Tapii kali ini adalah senin terindah bagi gadis yang kerab di panggil alla.

Tentu saja, karena hari ini adalah hari dimana ia dan para anggota band lainnya akan mengcover lagu lagi, dan kali ini alla akan berkesempatan lagi untuk duet dengan sang pujaan hati. Dan kalian harus ingat kalau hari ini adalah hari kedua tanpa orang tuanya alla, harinya semakin ringan.

"bekal udah, buku lengkap, handphone, emm apalagi yah yang belum." gumam alla sambil mengedarkan pandangannya.

"Aaaaaa iyaaa, gitar guee jangan sampai kelupaan lagi, biar gue titipin di studio aja deh lebih aman!."

Alla sengaja berangkat lebih pagi karena ia langsung menuju studio untuk menaruh gitarnya disana.

Setelah ia menaruh gitarnya, ia berjalan keluar dan menuju kelas nya, ternyata sekolah sudah mulai ramai yang datang, alla sengaja memperlambat langkah nya karena ingin melihat-lihat setiap sudut ruangan yang ada di sekolah nya ini.

Ternyata benar, kurangnya ia untuk keluar dari kelas menjadikan ia asing dengan lingkungan sekolah nya sendiri padahal ia sudah hampir 3 tahun bersekolah di sini.

Setelah ia puas dengan rasa penasaran nya, pandangan alla berhenti tepat pada kelas sosok laki-laki yang 3 tahun ini telah mengusik hatinya. Ia berjalan lebih pelan dan melihat kedalam ruangan kelas tersebut.

"ayolah je, temenin gue ke mall bentar nanti, yah bisa yah."

"gabisa, gue udah ada janji."

"kenapa sih lo jadi sok sibuk gini."

"bisa ga? lo ngga maksa."

"plis plis plisss."

Rengek gadis yang duduk diatas meja jeano, dimana posisi jeano sedang duduk di bangkunya. Hati alla sedikit mencelos melihat kejadian tersebut, samar-samar ia dengar percakapan mereka yang bisa di bilang cukup akrab?.

Katakanlah alla salah paham, karena ia tidak terlalu dengar percakapan mereka, tapi alla melihat ekspresi jeano menanggapi perempuan tadi dengan santai, ia tak protes ketika perempuan itu duduk di mejanya. Apakah mereka ada hubungan? Itu yang ada di benak alla.

"WOYY!!."

"Astaga, sumpah hampir aja gue ngumpat, ngapain si lo iel, ngagetin setan!!."

Memang sahabatnya ini merusak suasana hatinya, tapi juga sedikit membantu alla supaya tidak berlarut-larut memikirkan kejadian tadi.

"Eits eits itu ngumpat, yah lo ngapain disini ngintip ngintip mau maling lu."

"Sembarangan!."

"ohhhhhhhhhh, gue tau, haduhh padahal pagi lagi dingin banget tadi, kenapa gue pas kesini jadi panas banget, apa gue lagi deket oven yah."

Alla merotasikan bola matanya malas, sengaja sekali oknum ini dengan terang-terangan menyindir nya.

"apasih dah yokkk!!." alla segera memiting kepala iell dan di tariknya untuk jalan.

"LLA LLAAA LO KALAU CEMBURU NGGA USAH MAU ADA RENCANA BUNUH GUE YEH BNGST, ANJ LAAA."

"udahh diemm!!."

.
.
.
.

Bell istirahat pun tiba.

"Itu yang namanya aletta?."

"Iya, baru tau lo? Kemanaa aja lo allegra renjana nabastala?? Baru tau kalau itu si aletta, nolep amat mbak hidup nya."

"hahahaha anjing elll." tawa meledak dari zella sambil memukul-mukul bahu iell, memang iell kalau ngomong kurang di filter.

MelankoliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang