3

437 57 19
                                    

...

Berjalan pelan dengan hodie yang menutup wajah. Di jalan yang gelap sang pria seakan tidak takut apapun. Dia mengikuti gadis itu yah! Hinata tanpa sadar, Sedang di ikuti. Sesorang menuju apartemen di gang yang gelap.

Seperti pemangsa yang mengincar dengan perlahan agar tidak ketahuan.
Hingga sampai tujuan menunggu si gadis masuk ke dalam apartemenya lalu si pria lantas pergi dari tempatnya.

...

" Hinata, Besok dosen menyuruh kita untuk rapat. Katanya untuk merundingkan acara festival kampus kita. "

"Iyaa baiklah."

"Hinata, bagaimana kalau kita jalan aku bosan nih makan-makan di kafe yaa~"

"Iyaa tenten."

.
.

Disinilah duduk di kafe, memilih menu yang ada. Setelah memesan mereka kembalikan buku menu pada pelayan.

"Yang ikut rapat siapa saja? "tanya hinata.

"Entahlah, Aku tidak tau! lihat saja besok." jawabnya.

"Kau masih memperhatikanya dia?"

"Tidak. Setelah saat itu aku tidak melihatnya lagi."

"Ouh kupikir kau masih penasaran."

" Sudah tidak,sih. Kan kau yang memberitahuku tentangnya dan itu sedikit aneh memang."

"Yah kau benar dia memang aneh jadi kau harus berhati-hati."

...

Terlihat si gadis mungil sedang serius memasak untuk makan malamnya meski anak orang kaya dia bisa memasak sendiri karena itu adalah hobbinya.

Ting! tong !ting!

Siapa malam-malam bertamu? apa kakaknya atau Tenten. Dengan melepas apron, mencuci tangan. Hinata menuju pintu dan melihat monitor, Tidak ada siapa-siapa. Mungkin orang iseng! sebelum melangkah lagi.

Ting!tong! ting!

Hinata langsung membuka pintunya. Tidak ada orang, Terasa tersandung sesuatu. KOTAK! warna ungu. lantas hinata mengambilnya. Dan membukanya, takut jika ada apa-apa di dalam isinya. Hanya berisi coklat sebatang, susu kotak, Dan lukisan sketsa dirinya. Ini aneh! siapa orang yang mengirim apa penguntit. Hinata jadi merinding.

Di dalam kotak Hinata menemukan sebuah kertas kecil bertuliskan YOUR MINE.

DEG! jantung Hinata berdetak sangat cepat. Tanganya sedikit gemetar siapa?.

...

Hinata duduk di kelasnya hari ini kelas manajemen dosen killer yang membuat Hinata masuk lebih cepat.

Duduk termenung memikirkan kejadian semalam membuat kepalanya pusing.

Memegang kepalanya dan meremas rambutnya." hah! kepalaku pusing. Ini sedikit menakutkan." Gumamnya.

Tidak sadar ada seseorang di belakangnya, Sebuah tangan mendarat di pundak hinata.

"kyaaa!"

"Hei, tenanglah hinata ini aku Ino."

"Astaga naga Ino!! mengaggetkan saja. " ucapnya sambil mengelus dada.

"Hehehe maaf~"

"Kau sedang memikirkan apa? "

"Aku ...ah! bukan apa-apa."

"Ah iya, Hinata apa kau hari ini sibuk. Aku ingin kau ikut denganku. "

"Kemana?"

"Ada deh~" mengerling mata.
Hinata hanya menghela nafas dan mengangguk saja.

Disinilah Hinata menemani Ino temanya dulu dari Sekolah Dasar dan berlanjut sampai sekarang. Meski dia terlihat selalu bersama Tenten Ino juga adalah salah satu sahabatnya.

Duduk di tepi danau yang sialnya bener-benar indah yaampun! ini menyegarkan sekali. Udara,air dan pepohonan. Membuat berdecak kagum.

"Waah..!! keren sekali tempat ini Ino kau tahu dari mana ?"

"Kekasihku." celetuknya.

"Ehh~ jadi kau mengajakku ke sini hanya untuk jadi nyamuk."

Sialan! Ino hanya senyum-senyum.

Menunggu kekasih Ino datang. Hinata dan Ino hanya berselfi ria dan tertawa. Hingga datang pria yang katanya kekasihnya pria rambut hitam , mata hitam dan hodie hitam Hinata melotot melihatnya.

Bagaimana bisa Ino berpacaran dengan dia! Hinata sadar sang pria menatapnya. Sampai di depanya dia mengalihkan pandangan ke Ino.

"Maaf, terlambat ino." Ucapnya dengan tersenyum kecil.

"Iya tidak apa-apa. Ouh, ya maaf aku membawa teman ini namanya Hinata Hyuga. "Dia mengulurkan tangan yang di balas uluran oleh Hinata.

"Sai Shimurai."

Hinata hanya menganggukkan kepala. Melihat telapak tangan si pria yang masih ada plester kelinci apa dia tidak mengganti dan membuangnya.

Melepas tautan tangan. Duduk di samping Ino. Ino yang di tengah Sai berada di samping yang Ino Kosong.

Hinata sibuk dengan dengan ponselnya. Tanpa sadar satu tanganya di arahkan kebelakang menumpu di sisi ino. Entah karena terlalu fokus Hinata merasakan telapak tangan mengenainya. Hinata melihat si empu, itu tangan kekasih Ino yang katanya namanya sai shimurai. Hinata menatapnya dan berusaha melepasnya.

Bukanya di lepas Sai malah menggenggamnya erat. Hal itu membuat hinata khawatir. bagaimana kalau Ino tahu! dan dia bener-benar gila.

Jantungnya terasa mau copot saat tangan itu mengelusnya lembut. Hinata rasanya ingin menangis, Hinata langsung saja mencakar pelan dengan kukunya dan berhasil itu terlepas.

Dengan bergetar Hinata sedikit menggeser duduknya sedikit jauh.

...

Setelah pulang menjadi nyamuk, Hinata tidak berhenti bergetar dan pusing. Memikirnya kejadian tadi. Ternyata memang dia adalah kekasih ino. Tenten bilang dia terasingkan ternyata dia juga punya circle jadi mana yang benar. Hinata berfikir positif mungkin dia bisa berubah setelah kuliah dan bertemu teman- teman baru yah! itu, lingkungan memperbaiki psikis.

Memilih berjalan sendirian di kota sebesar ini , berdiri di pinggir jembatan yang memang ramai memandang air, melamun.

Tanpa sadar disampingnya sudah ada orang yang berdiri menatapnya.

"Aku menyukaimu."

Hinata tidak sadar jika itu untuknya. Dia pikir itu suara muda-mudi yg biasanya menyatakan cinta.

"Hinata!"

Mendengar itu Hinata terkesiap.

"Kau, bukanya kekasih ino!"

"Aku menyukaimu. "

"Hah, kau gila yaa~"

"Tidak."

Hinata marah dengan orang yg bernama sai shimurai.

"Dengar,kau adalah pacar Ino dan berhenti bicara omong kosong. "

"Akan, aku buktikan. "

Hinata menukik tajam."jangan! main-main."

"Tidak, aku tidak main-main Hinata."

Saling menatap menyelami satu sama lain namun dengan pikiran yang bersarang.


Tbc

DEVASTATING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang