2

625 55 13
                                    

...

Hinata duduk di bangkunya karena ini adalah kelas guru iruka yang terkenal kompeten.
"Hay, Hinata ada apa denganmu? kau terlihat seperti cucian belum kering." Canda Tenten temanya yang sedari bangku TK dulu.

"Ish~ Tenten!" Ucapnya manyun.
"Ada apa? temanku yang imut ini heei~" Sambil menguyel pipinya itu membuat Hinata seperti bakpao dan justu itu Tenten tertawa.

"Lepas tenten!" Setelah lepas Hinata menangkup pipinya sendiri."Kau tau ?tadi aku sangat sial dan malu uuhh."lanjutnya.

"Kenapa?"

Hinata menceritakan semua kejadian yang dialami pagi tadi.

"Waahh siapa dia ? "

Hinata hanya mengedik bahu tidak tahu.

"Sudahlah Hinata jangan di pikirkan,Dan ingat kau harus tetap hati-hati dengan orang asing untung dia tidak apa-apakan dirimu."

Seperti anak yg dinasehati Hinata hanya angguk kepala saja.

...

Lagi pagi ini dia bertemu si pria hodie itu lagi sedang menunggu bus yang sama denganya.

Bus datang Hinata lngsung saja duduk di bangku yang kosong. dekat jendela,dan sialnya! si pria hodie duduk di sebelahnya.

Hinata hanya menatap keluar jendela tidak peduli.

Melirik sebelahnya Hinata melihat pria itu sedikit lebam dan bibirnya robek ada darah kering juga. tanganya juga terluka seperti sobekan benda tajam.

Hinata sedikit kasihan lalu merogoh tas nya mencari hansaplas untuk menutup luka.

"Ini untuk lukamu." sambil menyodorkanya.

Si pria hanya melihat benda yang di sodorkan. Hinata yang tidak sabar lngsung saja menarik tangan si pria hodie, langsung saja menempelkan plester di tanganya disisi jari ibu jari dengan hati-hati dan lembut.

Membuat si pria hodie menatap wajah Hinata dengan lekat.

"Selesai," dengan tersenyum "lain kali hati-hati tuan."

Hinata mendongak dan bertatapan dengan manik hitamnya saling menyelami selama 5 detik.

Hinata tersadar bersamaan bus yang berhenti Hinata langsung turun.

Sang pria hanya menatap kepergianya lalu melihat tanganya yang di pasang plester dengan pikiranya yang entah apa.

...

Entah karena apa takdir atau hanya kebetulan Hinata melihat pria hodie itu duduk di perpustakaan sendirian. jadi dia juga mahasiswa disini?.

Yang membedakan penampilanya lebih bisa di bilang keren. Memakai kaos putih di lapisi kemeja kotak-kotak terlihat manusiawi.

Hinata memilih duduk di seberangnya dan mengamati si pria intens dangan pura-pura membaca buku yang di ambil asal.

Karena terlalu fokus tidak sadar si pria sudah di depanya dan duduk manis.

" Bacaan mu bagus." ucapnya.
"Eehh!" Hinata baru sadar apa dia terlihat seperti penguntit tadi.

"Ah iyaa karena aku suka jalan ceritanya." dengn cengengesan.

Pria itu terlihat membaca judul bukunya CARA MELAKUKAN SEX YANG SEHAT.

si pria hanya terkekeh dia tahu dari tadi gadis ini mentapnya dan membawaa buku asal.

Hinata yang melihat si pria tertawa kecil dia seakan terhipnotis olehnya.

"Jangan!"

"Apa?"

"Jangan jatuh cinta denganku."

"Kenapa?" Tentu Hinata penarasan akan ucapanya.

"Karena kau tidak akan bisa lepas." lalu beranjak pergi.

Hinata hanya membeo.

"Hinata yaampun aku mencarimu dari tadi ternyata benar disini. " Ucap Tenten lalu melihat Hinata melamun, memegang buku yang berjudul dewasa yah menurut Tenten meski sudah berumur 20 tahun. tapi itu belum cukup untuk Hinata yang polos.

"Sekarang kau membaca buku itu yaa?"

"Eeh buku!" Melihat di tanganya haaaa! Matanya melotot. yaampun! memalukan. langsung saja dia meletakkan sembarang.

"tidak kok! " kilahnya.

"Aah hayoo apa hayoo~"

"Tenten tadi aku tidak sengaja tergenggam tanganku, sudahlah ayo kita kembali."

Alasan apa itu hinata!!

...

Dia disana duduk sendiri di bangku taman kampus dengan memegang sebuah skectbook dan pensil. Kenapa dia terasa terasingkan dan kesepian itu membuat hati hinata berdesir aneh. Dan kenapa juga Hinata selalu memerhatikanya Hinata hanya penasaran yaah hanya itu.

"Dia dari jurusan seni dia memang terasingkan. " ucap tenten tiba-tiba.

"Kenapa ?" Dengan masih melihat dia.

"Entahlah dia dulu teman sekolahku. Dia sering dapat perundungan meski dia anak orang kaya tapi itu tidak menjamin, mungkin itu yang membuatnya jadi menutup diri. " jelas tenten.

"Kasihan sekali dia."

"Tapi hinata? kau harus berhati- hati denganya. Jangan bilang orang itu pria hodie adalah dia!" serunya.

Hinata hanya mengangguk.

"Aku tidak tahu ini benar atau tidak. Atau hanya rumornya, dia memiliki kepribadian ganda. Itu sedikit menyeramkan kau tahu maksutku."

Hinata hanya menatap Tenten.

"Hah! orang tidak tau mana yang aslinya bisa berubah kapan saja Hinata jika dari dalam dirinya bangkit yang lain. "

"Mungkin itu karena rasa traumanya. Tenten itu yang membuat alam bawah sadarnya mengambil alih. Dia hanya ketakutan dan mencoba melindungi dirinya sendiri lagipun itu hanya rumor. "

"Dia hanya diasuh oleh pamanya. Kedua orang tuanya terbunuh mngkin dia mengalami masa-masa yang sulit dan mengguncang psikisnya orang seperti itu mempunyai obsesi. "

Hinata hanya diam mendengar semua cerita Tenten.

Tbc.

DEVASTATING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang