Pagi ini rumah terdengar ramai dari biasanya. Terdengar suara mengeong dari berbagai arah dan terlihat Ayah yang sedang mengejar Molly dan Mooly yang sepertinya ingin bermain dengan Ayah.
Beberapa hari yang lalu Ayah membelikan ku dua ekor kucing anggora berbeda warna, Molly berwarna putih dengan mata biru dan kuning sedangkan Mooly berwarna orange dengan mata berwarna hitam.
Kata Ayah mereka bersaudara dengan Mooly yang lahir lebih dahulu. Setelah aku menangkap Molly yang berada di dekatku, aku segera memasukkan nya ke dalam kandang dan menguncinya—takut dia keluar lagi.
Akhirnya pagi ini berakhir dengan damai dan tentram.
Hari ini aku harus ke kampus untuk bimbingan lagi terkait skripsi ku—hanya beberapa revisi dan aku tinggal menunggu jadwal wisuda ku.
Setelah menyelesaikan sarapan, aku segera berpamitan pada orang tuaku dan bergegas keluar. Hari ini sahabat ku juga bimbingan jadi kami sepakat bahwa hari ini kami akan pergi bersama.
Hari ini Reva yang akan menjemput kami semua dan beruntung rumahku adalah penjemputan terakhir jadi aku bisa bersantai sedikit. Tidak lama setelah aku menutup gerbang, terdengar suara klakson mobil tepat di sampingku.
Aku segera membuka pintu dan bergegas naik, setelahnya Reva menjalankan mobil menuju kampus kami yang membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit jika tidak macet.
Sampai di kampus, Reva segera memarkirkan mobil di parkiran kampus dan kami beranjak turun lalu sedikit berlari menuju ruang dosen pembimbing kami masing-masing.
Saat sedang berada di tangga, aku bertemu dengan dosen pembimbing ku. Beliau ternyata keluar sebentar untuk sarapan dan mengajakku untuk sarapan bersama.
Aku mengiyakan walaupun sebelum ke kampus aku sudah sarapan tadi.
Satu jam kemudian dosen pembimbing ku–sebut saja Miss Rani, meminta berkas ku dan segera menyebutkan apa saja yang harus ku revisi lagi. Tentunya memberikan semangat kepadaku karena hanya aku dan para sahabatku yang mengerjakan skripsi dengan sedikit revisi.
Kata Miss Rani, jika bulan depan skripsi ku sudah tidak ada revisi. Aku bisa menjadwalkan wisudaku yang di perkirakan akan terjadi pada bulan September awal.
Tentunya aku senang bukan main mendengar penuturan Miss Rani. Itu akan menjadi kado terindah untukku batinku berteriak senang.
Aku segera menyimpan berkas tadi dan berpamitan padanya. Setelahnya aku beranjak menuju Starbucks yang berada di depan kampus untuk menunggu, tidak lupa memberitahu mereka di grup bahwa aku menunggu di Starbucks. Tentu aku tahu bahwa bimbingan mereka pasti memakan waktu yang cukup lama.
***
Menunggu mereka sama dengan menunggu jodoh, sama-sama lama. Aku bahkan sudah menghabiskan hampir seluruh video bon voyage dari season 1 – 4. Bahkan aku telah banyak memesan makanan dan minuman hingga aku kenyang, sebentar lagi aku bisa tidur jika mereka datang lebih lama dari ini.Lima menit kemudian akhirnya presensi mereka terlihat di depan pintu masuk. Aku segera melambaikan tangan untuk memberitahukan keberadaan ku di mana.
Setelahnya aku segera membereskan laptop serta beberapa bekas makan dan minum ku, tidak lupa membuangnya ke tempat yang di sediakan. Tidak lama mereka telah duduk di kursi yang kosong, tentu nya dengan membawa makanan yang mereka pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Brothers
Hayran KurguPerkenalkan namaku Lia. Aku bersama 4 sahabatku berkuliah di salah satu kampus di Jakarta. Tidak ada yang seru dari kehidupan kami berlima, itu sebelum Ummi dan Ayah membeberkan rahasia yang mereka sembunyikan bertahun-tahun lamanya. Ayo ikuti kisah...