5. Marah

126 9 2
                                    

  Setelah menenangkan diri, aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu terlebih dahulu. Kita harus sopan kan di mana pun kita berada? Aku segera membuka pintu setelah mendengar izin dari dalam.

  Aku langsung disuguhkan pemandangan tujuh orang laki-laki yang sedang bersantai di atas sofa. Tanpa berlama-lama aku langsung memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kenapa aku bisa ke sini.

  "Ah, betapa tidak sopannya kami semua. Maaf jika kamu melihat kami sedang bersantai. Mari silahkan duduk, ada yang ingin kami tanyakan"

  Setelah RM memecah keheningan, barulah member lain bangun dari bersantai. Bahkan j-hope sudah mengomel karena membuat ruangan berantakan, katanya tidak sopan dilihat oleh tamu.

  Aku hanya terkekeh mendengarnya.
Melihat ada satu sofa kosong di sebelah Jimin, aku segera duduk di sana. Tidak ingin member lain dimarahi lagi oleh RM.

  Setelah aku melihat situasi sudah sedikit membaik, aku segera bertanya. "Maaf sebelumnya, ada apa ya memanggilku kemari?"

  Jimin yang ada di sebelahku tersentak kecil dan bergegas mengambil totebag yang ku berikan pada semua member tadi. Sudah ku duga, pasti mereka akan bertanya soal surat itu.

  "Tentang surat ini, bisa kamu jelaskan apa isi surat ini? Karena sedari awal kamu sudah membisikkan sesuatu kepada member lain, aku sudah memperhatikannya" tanya Jimin menyelidik.

  Semua member BTS segera mengalihkan perhatiannya padaku dan itu membuatku semakin gugup. Aku menghela nafas panjang dan mulai berbicara.

  "Kalian masih ingat apa yang aku bisikkan tadi? Jika iya, silahkan kalian semua membacanya. Aku akan menjelaskan jika kalian semua sudah membacanya"

  Tanpa berlama-lama, RM sebagai leader membacakan dengan keras isi surat yang ku tuliskan itu.


Dear member BTS

Perkenalkan namaku Lia Asteria Altair, panggil saja aku Lia. Sebelumnya aku ingin meminta maaf karena menulis surat ini untuk kalian semua. Dan maaf jika isi surat ini agak berantakan, sebelumnya aku tidak pernah menulis surat untuk siapapun.

Aku anak tunggal dari Ayah yang bernama Giandra Damario Altair dan Ibu yang bernama Hana Yozita Altair.
Satu hari sebelum aku ke Korea, orang tuaku memberitahukan sebuah rahasia. Rahasia yang hanya diketahui oleh lima orang, itu sudah termasuk aku.
Orang tuaku memberitahu jika aku bukanlah anak tunggal, tetapi anak bungsu dari delapan bersaudara.
Tujuh kakakku diculik oleh seseorang.
Orang tuaku memberitahu jika mereka berada di korea selatan, tetapi tidak tau tepatnya di mana.
Ummi pernah masuk ke dalam kamarku dan melihat poster kalian. Ummi memberitahu jika kalianlah kakak kandungku, Ummi sangat yakin saat menceritakannya.

Kalian tau firasat seorang ibu tidak pernah salah.

Aku pada awalnya tidak percaya, bagaimana bisa seluruh member BTS adalah kakakku? Kita bahkan tidak mengenal secara dekat satu sama lain.
Tetapi aku tidak mungkin membantah perkataan Ummi, aku bisa mendapatkan dosa.
Jika kalian tidak mempercayainya, tidak apa. Aku hanya ingin memberitahukannya saja.

Maaf sekali lagi jika aku membuat kalian terkejut, karena akupun sama seperti kalian.
Jika kalian ingin menanyakan sesuatu perihal isi surat ini, kalian bisa menghubungi nomor yang tertera di kertas kecil di dalam amplop ini.

The Lost BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang