2

428 70 0
                                    

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba, [Name], Mijin, dan Zin dari semester 1 biasanya meraka selalu ke kantin bersama-sama.

Sebelumnya juga [Name] mengajak Jay untuk ikut bergabung, namun entah mengapa dari semester 1 lelaki bersurai pirang itu ketika jam istirahat selalu berada di kelas.

Jadi biasanya saat kembali ke kelas Sang Gadis akan membelikan sesuatu untuk Jay, entah itu roti dan susu, ataupun makanan ringan lainnya.

"Hyungseok, ingin ke kantin bersama?" Ajak [Name] membuat lelaki bernama Park Hyungseok itu menoleh ke arahnya.

Kini Hyungseok terlihat sangat gugup, bahkan ia tak sanggup untuk melihat mata sang gadis yang manjadi lawan bicaranya. "Boleh?" Tanyanya.

Zin mengerutkan kedua alisnya, "Gak boleh!" Serunya dengan tangan yang menggenggam tudung jaket sang gadis, lelaki itu berniat ingin menyeretnya. "Untuk apa mengajaknya? Ayo kita saja." Lanjutnya.

Sang gadis melirik sinis ke arah Zin, "Apasih?! Aku yang ngajak! Lepasin gak tanganmu?!" Teriaknya tak Terima.

Zin kesal ia menarik jaket yang gadis ke atas, awalnya sang gadis ikut terangkat namun dikarenakan jaketnya tak ia seleting hal asil ia justru terjatuh dengan tangan Zin yang masih menggenggam jaket sang gadis.

Melihat hal itu Zin hanya tertawa, padahal hal itu karena ulahnya sendiri. Mijin panik begitu pula dengan Hyungseok, namun kepanikan mereka dalam hal berbeda.

Jika Hyungseok panik karena takut sang gadis terluka, maka Mijin panik karena takut sang gadis akan mengamuk. Bahkan di kursinya Jay juga itu panik melihat hal itu, tapi ia memilih tak melakukan apapun dan hanya memperhatikannya.

Sang gadis kembali berdiri lalu langsung menendang perut Zin dengan cepat, mendapatkan tendangan di perut secara tiba-tiba membuat Zin tak dapat menghindar ataupun menahannya, dan itu membuatnya sedikit meringis kesakitan.

Sang Gadis menggenggam tangan Hyungseok dan Mijin, "Ayo ke kantin! Katanya menu hari ini spicy chicken! Ayu suka yang pedas-pedas!" Ajak Sang Gadis dengan cerita.

Zin mendecih dan akhirnya ia hanya bisa mengikuti [Name] dan Mijin dari belakang sambil menatap tajam ke arah Hyungseok.

Sesampainya di kantin Park Hyungseok menjadi pusat perhatian ditambah dengan keberadaan [Name] yang bersamaannya, membuat sedikit rumor yang mengatakan jika mereka terlihat cocok.

Ke empatnya mengantri makanan, lalu duduk di satu meja yang sama, sedari tadi [Name] dan Mijin terus mengobrol, sesekali [Name] juga mengajak Hyungseok berbincang walaupun anaknya terlihat canggung, sedang Zin masih terlihat kesal.

Entah ada masalah apa tiba-tiba saja Zin mengambil spicy chicken di piring milik Sang Gadis, "Bagi." Ucap Zin dengan santai, melihat hal itu tentu saja membuat emosi naik.

[Name] menggenggam gelas berisi air yang hendak ia siran ke muka Zin yang terlihat menikmati memakai ayam miliknya, namun dengan cepat Mijin langsung menghentikan hal itu.

"[Name]! Aa~" Ucap Mijin yang hendak menyuapinya spicy chicken miliknya untuk [Name].

Sang Gadis menatap Mijin dengan pandangan yang berkaca-kaca, "Mijin..." Lirihnya dan menerima suapan tersebut.

Hyungseok sedikit menggeserkan piringnya ke arah sang gadis, "Jika kau mau ambil saja, [Name]." Ucapnya dengan senyuman tulus.

Kedua mata Sang gadis kembali berkaca-kaca, "Seok..." Lirihnya.

Melihat hal itu Zin hanya kembali berdecak kesal, awalnya kan Zin cuma ingin pamer ke Hyungseok tentang ke akrabnya dengan [Name] yang bisa dengan santai meminta makanannya.

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang