14

249 43 10
                                    

Sang gadis tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya, ia membuka kedua matanya secara perlahan dan dapat ia sadari jika saat ini dirinya tengah berada di sebuah mobil.

Iris Heterochromianya melirik ke samping, terlihat sosok Jungoo yang tengah fokus menyetir. Sedangkan, sang lelaki yang merasa sedari tadi di tatap pun sontak melirik ke arah sang gadis.

"Oh? Terbangun?" Jungoo bertanya dan hanya di jawab anggukkan oleh [Name], "Tidurlah lagi perjalanan masih jauh." Tutur Jungoo dengan lembut.

[Name] menatap ke arah Jungoo dengan pandangan bingung, "Kita mau kemana?" Tanyanya.

Jungoo yang mendengar pertanyaan tersebut hanya tersenyum seperti biasa, "Tentu saja pulang." Jawabnya.

[Name] mengangguk mengerti, "Oh... Hah?!" Serunya di akhir dengan ekspresi wajah yang tak percaya, "Terus bos mu gimana?!" Lanjutnya bertanya.

Mendengar hal tersebut Jungoo hanya tertawa, "Kau juga tau kan [Name] kalau chairman itu kuat? Jadi apa yang perlu di khawatirkan?" Tanyanya.

[Name] menghela nafas panjang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, "Iya, aku tau dia kuat. Tapi tetap saja pekerjaanmu itu menjadi bodyguardnya, memangnya kau boleh mengabaikan pekerjaanmu seperti ini?" Ucapnya.

"Itu bukan masalah besar, tenang saja." Ujar Jungoo dengan santai.

Sang gadis kembali menghela nafas panjang untuk ke dua kalinya ketika mendengar perkataan dari Jungoo, ia mengalihkan pandangannya pada pemandangan malam hari di luar jendela.

Dapat sang gadis ketahui jika saat ini sudah tengah malam, ia membuka Ponsel dan terlihat jika saat ini sudah pukul 03:47. Ini mah bukan tengah malem lagi.

Sang gadis dengan refleks mengangkat salah satu tangannya untuk menutupi mulutnya yang tengah menguap, hal itu membuat kedua ujung matanya mengeluarkan air.

Jungoo tentu saja menyadari hal itu, "Tidurlah, perjalanan masih jauh." Ucapnya kepada sang gadis dengan nada khawatir.

[Name] terdiam sejenak lalu kemudian ia kembali menatap ke arah Jungoo, "Terus kau gimana? Jam segini nyetir, kau juga belum istirahat kan?" Ucapnya.

Mendengar hal itu sontak Jungoo menyeringai tipis, "Benar juga, bagaimana kita menginap di hotel dan melanjutkan perjalanan besok?" Tanyanya.

Bohong, sejujurnya Jungoo sudah terbiasa menyetir tengah malam seperti ini. Tapi entah kenapa, Jungoo merasa ia tak boleh melewatkan kesempatan langka untuk tidur berduaan bersama sang gadis.

Jungoo menoleh ke arah samping untuk memastikan ekspresi wajah sang gadis, namun ketika melihat sosok gadis dengan keadaan sekarang sontak membuat dirinya kalang kabut.

Mata sang gadis yang terlihat sayu karena masih mengantuk, ujung matanya yang mengeluarkan cairan bening akibat menguap cukup lebar, dan tak lupa rambutnya yang berantakan sebab sebelumnya ia baru bangun tidur.

Genggam tangan Jungoo pada stir mobil mengerat, ia kembali menoleh ke arah jalan di depan. "Aku berubah pikiran, gak perlu menginap kita bisa pulang malam ini juga." Ucapnya.

"Benarkah? Kau beneran gak masalah?" Tanya [Name] untuk mematikan.

Jungoo mengangguk singkat, "Ya, lebih baik fokus menyetir dari pada kita menginap, karena kurasa itu akan lebih bahaya." Ucapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang