Chapter 2

52 5 0
                                    

2


          Tepat pukul 8 malam, semua sudah berkumpul di apartemen Patricia. Daniel baru saja selesai memasak salmon panggang, menu utama makan malam ketika kami tiba. Daniel terlihat tampan malam ini, ia terlihat sangat cocok bersama Patricia yang cantik.

            Aku mengenal Daniel Wright beberapa minggu setelah ia berpacaran dengan Patricia. Aku tidak mengira Patricia menyukai cowok seperti Daniel karena ia terlihat seperti kutu buku bagiku, berambut cokelat gondrong dan selalu mengenakan kaus dengan jaket atau sweter. Namun setelah mengenalnya lebih jauh, aku paham mengapa Patricia menyukainya. Daniel adalah pria yang cerdas dan baik hati, cocok dengan Patricia yang tangguh dan pekerja keras. Tidak jarang aku mendapati mereka sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat serius ketika ia mengunjungi Patricia di kafe.

            Saat ini Daniel bekerja sebagai seorang juru masak di sebuah restoran kelas atas di Riverdawn. Oleh karena itu, kami sangat menantikan masakannya saat ini. Tidak setiap hari kami bisa menikmati masakan profesional kelas atas secara cuma-cuma, bukan?

            "Daniel Wright, selamat atas pertunangan kalian." Aku memberikan pelukan hangat pada Daniel saat ia dan Patricia menyambut kami. Kuberikan seloyang hangat pai stroberi kesukaan Patricia yang kubuat sebagai oleh-oleh. "Jagalah Patricia dan selalu sayangi dia. Kau beruntung sekali bisa mendapatkan wanita seperti dirinya."

            "Aku tahu." Wajah Daniel berseri-seri. "Rasanya seperti keajaiban ia menerima lamaranku, padahal kami sudah tiga tahun bersama."

            "Kau manis sekali, Daniel. Aku juga beruntung bisa mendapatkan pria baik sepertimu." Patricia mencium pipinya. "Terima kasih untuk painya, Ellie. Akan kusajikan untuk makanan penutup, ya."

            Setelah melepas mantel dan saling mengucapkan selamat, kami duduk bersama di meja makan. Inilah salah satu hal yang paling kusukai dalam hidupku, berkumpul bersama orang-orang tersayangku, Patricia dan tunangannya, Alex, Tim, Diane, dan Lilly.

            Alex Green dan Tim Phillips adalah dua barista yang bekerja paruh waktu. Alex adalah pemuda jangkung, berambut keemasan, dan bermata hijau. Ia terbuka pada siapa saja, ramah dan rendah hati. Ia adalah karyawan favorit pelanggan wanita kami. Ia masih bersekolah di SMA dan saat ini ia sedang menikmati liburan musim panas. Namun, ia menikmatinya dengan bekerja dan mengambil kelas animasi. Ia pernah memberitahuku impiannya adalah membuat komik dan film animasi terkenal di masa depan.

            Di sisi lain, Tim Phillips adalah pemuda oriental berambut hitam dan berkacamata.Semua orang bisa melihat ia memiliki kantung mata karena sering begadang. Ia adalah mahasiswa yang saat ini sedang kuliah di jurusan ilmu komputer. Meskipun pendiam, ia selalu memberikan solusi dan menjadi penengah terbaik di saat kafe sedang memiliki masalah. Ia bisa menenangkan Doc, pemuda urakan yang pernah membuat kekacauan di kafe. Ia bekerja di kafe untuk membiayai kuliahnya. Katanya, ia juga bekerja sebagai relawan di penampungan hewan di akhir minggu. Ia seorang penyayang hewan, dan tidak suka melihat mereka terlantar atau terluka. Dengan penampilan sederhananya Tim memang tidak semenarik Alex di mata para gadis, namun aku senang melihatnya ketika ia merenung seolah sedang memikirkan banyak hal.

            Lilly Brown dan Diane Campbell adalah dua gadis favoritku. Mereka bekerja sebagai pelayan. Lilly yang paling tua di antara kami, adalah orang tua tunggal yang memiliki seorang putri berusia tiga tahun. Ia adalah wanita tangguh yang kukenal selain Patricia. Sambil bekerja dan membesarkan anaknya, ia juga mengambil sekolah malam keperawatan. Kadang-kadang kami pulang kerja bersama karena tempat tinggal kami searah. Ia bagaikan ibu untuk kami semua karena ia selalu peduli dan tidak pernah menjelekkan orang lain.

Pies of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang