🌸 87 | Jealous!

8 1 0
                                    

Need Attention !

Prologue : A Beautiful Childhood is Lee Taeyang with Seo Changbin.

Let's starts..

Vancouver, Canada

5 PM

At Forest

Terdengar suara mesin dari jauh, roda besar pun berhenti berputar. Seorang anak Adam keluar dari mobil Jeep merah yang terparkir tepat di depan sebuah hutan. Masih pemuda itu melihat-lihat, turun juga seorang anak Hawa dari kursi penumpang.

"Kita sudah sampai," ucap Changbin, sebelah tangannya menumpu pada sisi pintu mobil.

"Kenapa kita ke sini, oppa?" Tanya gadis itu berjalan ke depan mobil.

"Kau ingat tempat ini, bukan?" Jawab Changbin menghampiri Taeyang.

"Ofc. Our childhood memories is here," balas gadis itu menunjuk hutan di hadapan mereka.

"Kalau begitu, siapa duluan sampai rumah pohon, dia pemenangnya," ujar Changbin langsung berlari setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Hey, itu curang!!" Pekik Taeyang langsung berlari mengejar teman kecilnya.

Pohon-pohon yang menjulang tinggi, yang ranting dan daunnya nyaris menutup penampakan langit, udara segar di pegunungan yang merasuk paru-paru seakan menambah energi bagi para anak muda yang tengah bersenang-senang.

Lima menit di tempuh keduanya dari luar menuju rumah pohon mereka.

Sebuah tangan menyentuh batang pohon yang besar, kokoh, dan tua. "Aku menang!" Raung Changbin ngos-ngosan.

"Yahhh, oppa curang! Ah, capek," keluh Taeyang dua detik setelah pemuda itu.

Kala keduanya sedang menetralkan nafas, netra hazel milik Taeyang langsung terjatuh pada Tree House di atas pohon. Senyum pun terulas di pipi gadis itu, diikuti juga dengan Changbin yang juga sedang menatap rindu rumah pohon tersebut.

Sepuluh menit berlalu, kedua anak muda itu pun kini telah duduk di atas rumah pohon mereka, sambil menunggu matahari terbenam.

"Apa kau ingat, dulu kita pernah sama-sama mengaitkan kelingking disini?" Ucap Changbin memulai pembicaraan.

"Ofc, I remember it," jawab Taeyang hanya menatap lurus.

"Kita berjanji, akan menikah bila masih melajang dalam waktu yang lama. But, who knows, perasaan itu tumbuh tanpa kusadari," jelas Changbin.

Taeyang pun menggangguk sebagai jawaban, masih manik itu menyimak pemuda itu.

"I wish, we can be more than this, more than friends. Aku berjanji akan menjagamu, lebih baik dari siapapun. Aku berjanji akan mengerahkan semua yang kupunya, dan dengan segenap hatiku. Melindungi dan mencintaimu," tutur Changbin dengan nada teduh.

"So, may I keep you, Taey?" Ungkap Changbin menggenggam lembut tangan gadis itu.

Dirasa momen yang tepat, pemuda itu mengumpulkan segala keberanian. Pelan ia mulai mendekatkan dirinya kepada Taeyang.

Tidak ada penolakan dari gadis itu, Changbin semakin percaya diri. Ia mencondongkan wajahnya, mengikis jarak di antara mereka, sampai keduanya pun mengejam mata.

But..

"Maybe, we need to rest after running," bisik Taeyang menjauhkan dirinya, entah apa yang membuat dirinya berubah pikiran dan hendak pergi, namun sigap Changbin menahan tangan gadis itu.

A Toxic Love | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang