🌸 43 | Who's Wrong?

5 1 0
                                    

Mendengar itu, kepala Sky sudah mendidih bak air rebusan, gadis itu menahan langkah Taeyang, gadis Lee itu berbalik, Sky melayangkan tangannya, dan …,

Plak.

Panas terasa di pipi kanannya, Taeyang menyentuh wajahnya yang sudah merah. Jangan ditanya lagi, gadis itu akan mengamuk sekarang. Dia tidak akan membiarkan dirinya kalah begitu saja, lagi..

Plak.

“Sakit bukan? Kau harus tahu itu. Dasar gila!” Bentak Taeyang balas menampar gadis Park itu.

Tentu Sky juga merasakan sakit yang sama di pipi seperti Taeyang.

Tangan Sky menyambar rambut Taeyang, ditarik kuat, “Aku gila? Kau yang gila! Dasar gadis gila!” balas Sky tak kalah kuat suaranya.

Tidak terima dengan perlakuan itu, Taeyang pun menarik rambut Sky kuat, “Kenapa, kau tidak terima dengan kata-kataku kan? Memang itu faktanya, anak manja!” Balas Taeyang ikut mengamuk.

Iyap, aksi jambak-jambakan antar gadis pun terjadi di toilet sekolah itu. Belum pernah ada sejarah aksi pertengkaran antar siswa di sekolah sejak gedung itu berdiri. Pertengkaran itu tentu mengundang perhatian siswa lainnya yang kebetulan lewat, ada yang sudah melaporkan ke pihak guru, namun kedua gadis itu belum berhenti berkelahi.

Kedua tangan itu masih menarik rambut lawan satu sama lain, jeda sejenak, keduanya saling menatap, rambut sudah acak-acakan, namun keduanya mendapat luka, Sky mendapat luka gores di pelipis dekat alis, sedangkan Taeyang mendapat luka di sudut bibirnya.

“Lepas.” Taeyang geram.

“Tidak, kau lepas dulu.” Lawan Sky.

“Kau tidak lepas, takkan ku lepas juga.” Ancam lagi Taeyang.

“Kita lihat siapa lebih kuat, dasar pecundang!” Ketus Sky.

“Tidak akan ku lepas juga, anak manja!” Tegas Taeyang.

“Hey, perlu kurebut pacarmu? A-NAK MAN-JA,” ejek Taeyang sengaja dengan senyum liciknya, sebenarnya itu pengalih, sebenarnya ia sudah sangat ingin menyudahi pertengakaran ini.

“YAH!” Pekik Sky kembali melayangkan tangannya.

Plak.

“JANGAN MEMANGGILKU ANAK MANJA!” Amuk Sky suaranya benar-benar menggelegar di ruangan itu.

Taeyang menyentuh pipi kirinya, kini kedua pipi itu merah, sepertinya ia tidak perlu memakai blush on lagi kalau begini.

“Awas kau, Sky!” Lagi-lagi Taeyang membalas tamparan itu, namun tiba-tiba sebuah tangan menahan aksi Taeyang.

“STOP! I SAID ENOUGH!” teriak pemuda yang menahan tangan Taeyang, kini seluruh atensi tertuju pada Han.

Han mendekat, dilihatnya luka di pelipis dan merah pada pipi kanan gadisnya, kemudian berpaling menatap Taeyang yang juga dengan luka di sudut bibir serta merah di kedua pipi.

“Geuman, naerago. Don't you dare touch anything else to hurt her again,” ulang pemuda itu menatap serius Taeyang namun kini dengan nada pelan yang hanya di dengar mereka bertiga.

Taeyang menarik kuat, hingga tangannya terhempas, gadis itu mendekat, menatap lekat mata pemuda itu, “Kau membentakku?” Ucapnya dengan nada dingin.

“Jadi, inikah aslimu, setelah semua yang sudah pernah kita lalui? Geurae, bodohnya diriku malah terus mempercayaimu. Michin,” lanjut Taeyang dengan geram dingin, gadis itu kemudian pergi dari tempat itu dan sempat menabrak bahu Han, pemuda itu sedari tadi hanya bisa diam menerima perlakuan itu.

A Toxic Love | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang