🌸 12 | 100920

10 2 0
                                    

10 September 2020

Sesekali melirik ke depan, dan juga kaca samping. Tatapan ragu, seperti di belenggu rantai membuat gerak-gerik pun terbatasi. Suasana dingin tiba-tiba menyelimuti padahal sudah mengenakan pakaian tebal. Apa mode penghangatnya rusak?

Kedua kaki berhentak-hentak pelan di alas mobil. Ia kemudian menarik nafas dalam, memejamkan matanya, tangannya meremat kuat ujung ransel yang dipangkunya, memastikan dirinya harus dalam keadaan tenang.

"I'm sorry Dad-"

"Taeyang, aku-"

Tak terduga, keduanya serentak memulai pembicaraan. Keduanya menatap satu sama lain. Ternyata suasana canggung sedari tadi yang mengganggu kedua ayah anak itu.

"Kamu duluan," kata Steve kembali fokus mengemudi.

"Anhi, Daddy terlebih dahulu," ucap Taeyang mencebik bibir bawahnya, tatapan grogi melirik ke kaca samping.

"Maafkan sikap papa kemarin. Aku kelelahan setelah promosi itu, jadi menyalahkan dirimu. Kamu boleh memiliki syal itu." Ungkap Steve sambil memutar stirnya karena belokan.

Taeyang tercengang mendengar pernyataan dari papa.

Entah apa yang membuat hati Papa melunak, tapi apapun itu, ia bersyukur sekarang ia dapat memiliki rajutan itu sepenuhnya, batin Taeyang rasanya seperti ada ribuan kembang api di dalam hatinya. Diam-diam gadis itu mengulum senyum.

"Appa, sebelumnya, Taeyang juga minta maaf tentang sikapku tadi malam. Aku juga ... kelelahan." Taeyang menunduk, menurunkan intonasi tetiba mengingat konflik kemarin siang.

"Kamu bertemu dengannya? Bagaimana kabarnya?" Tanya Steve menoleh pada putrinya setelah mengerem di lampu merah.

"Dia ... baik-baik saja."

"Dahaengida." Jawab Steve singkat, kemudian melanjutkan perjalanannya.

Taeyang mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi notes, dan mulai berpikir akan lirik untuk projeknya.

Kedua alisnya terangkat, sepertinya ia mendapat sesuatu. Jarinya mulai mengetik diatas layar.

 Jarinya mulai mengetik diatas layar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pip.

New Massages

[Ayo makan siang bersama.]

[Aku traktir.]

[See you.]

[Okay. See you there.]

Taeyang mengunci layar ponsel, meletakkannya di atas meja. Berusaha memasang atensi pada pria yang sedaritadi berbicara di depan.

Seperti ada taman bunga yang bermekaran dalam hatinya. Akan disangka gila bila ia tiba-tiba tertawa sendiri, gadis itu membekap mulutnya. Gadis itu menyimpan senyumnya di balik telapak tangannya yang menutup rasa bahagianya. Ditambah lagi, siapa yang tidak senamg dengan kata 'traktir'.

A Toxic Love | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang