🌸 06 | As a Faith

11 3 0
                                    

Sky berbalas tatapan dengan Minho yang berada tepat di depannya lebih tinggi dua puluh sentimeter dengan kobaran api di amethyst-nya. Sedangkan teman Minho yang lain bersiap di area sound system.

"Supaya adil, mereka berempat akan menjadi penentunya." ucap Minho sambil menunjuk temannya.

Sky mengangkat bahu acuh. Sky mundur membiarkan Minho memandu pertandingan lagi. Gadis itu tidak habis pikir, kenapa pemuda yang tengah bersiap tersebut terus menjerumuskan Sky untuk tanding beginian sebanyak dua kali kurang dalam 48 jam.

Seperti takdir telah berkehendak.

Lagu Mistletoe dari Justin Bieber terdengar di telinga. Minho dengan mudahnya mengatur tempo pada tubuhnya. Semenit kemudian lagu berganti menjadi Growl yang dinyanyikan oleh artis Korea Selatan terkenal, Sky lumayan tahu lagu ini, tidak jarang melihat dance practice yang diberikan oleh pihak agensi tersebut. Walaupun sejak kecil lebih tertarik pada gerakan klasik, dia juga mengembangkan gerakannya ke basic hip-hop atau yang lainnya.

Sky melompat dan melakukan basic b-boy dengan sempurna, gerakan yang memerlukan titik fokus pada lengan dan kaki yang gesit untuk membuat gerakan melingkar, pointe shoes yang telah berganti menjadi sepatu biasa bergerak aktif dan sesuai dengan irama. Lagu berganti ke Fireworks, Minho duluan mengambil start. Sky juga ikut hyping di sisi, tanpa sadar keduanya melakukan kombinasi sempurna. Sky memberi kode pada Minho dengan telunjuknya untuk mendekat. Lagu berganti menjadi Attention.

Lagu berakhir sampai di reff pertama. Sky menghembuskan napasnya, matanya melihat Minho yang tak kalah berkeringat, membuat kaus hitam pemuda itu mencetak porsi tubuhnya.

"Aku pilih Minho." ucap seorang pemuda yang kemarin menjadi DJ dadakan, headband yang mengalung di dahinya menambah kadar ketampanan pemuda tersebut.

"Pilihanku jatuh pada Sky. Kau tahu cuma dia satu-satunya perempuan yang bisa mengimbangi kemampuan Minho." timpal seorang pemuda dengan pakaian sweatpants yang duduk di samping DJ dadakan.

"Aku juga. Sky itu amazing." balas seorang pemuda berfreckless di area bawah matanya.

"Pilihanku ketua club kita." Perkataan dari pemuda yang tampak paling alim di mata Sky itu membuat hasil seri untuk kedua peserta dadakan itu.

"Kita seri ternyata. Mereka itu paling bisa diandalkan untuk pertandingan, mereka tidak sujektif, jadi berbanggalah karena sudah membuat mereka terkesima." kata Minho sambil terduduk bersila di tempatnya langsung.

Keempat teman Minho itu memilih untuk bangkit dan duduk di sekitar Minho, DJ dadakan memberi sinyal kepada Sky untuk duduk dengan mereka.

"Persiapkan sebagus mungkin untuk minggu depan. Percaya denganku, mereka apalagi ini," kata Minho sambil menunjuk sang DJ dadakan lalu menunjuk pemuda berpakaian sweatpants, "Dan ini. They are having high expectations on you." sambungnya dengan tenang, senggolan bahu diberikan pada Minho oleh pemuda yang sedaritadi menjadi DJ dadakan.

"Dasar gedung berjalan. Tidak ada manis-manisnya pada siapapun. Jangan pedulikan dia, Sky." kata pemuda tersebut dan memberikan senyuman di akhir kalimatnya pada gadis yang masih berdiri di sana.

Sky melayangkan tatapan bingung kepada yang lainnya.

Pemuda bersurai hitam dengan highlight biru di salah satu bagian poninya dengan berpakaian sweatpants segera menepuk punggung pemuda yang menyenggol bahu Minho kuat, Sky ikut meringis, pastilah terasa sakit.

"Bodoh! Dia tidak mengenalmu. Si Minho pasti tidak mengenalkanmu. Aku San, pemuda ini namanya Kevin Jung, aslinya, Wooyoung Jung, katanya biar keren. Sedangkan, yang itu, namanya mirip denganmu Sky." kata pemuda bersurai hitam itu. "Kami tidak diizinkan masuk oleh Minho kemarin. Wooyoung merupakan wakil ketua club tahun ini."

A Toxic Love | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang