🌸 55 | Play With Fire

7 2 0
                                    

Vancouver, Canada
James Park's Residency

Sesuai janji Sky, akhir pekan akan diisi dengan kencan seharian dengan kekasihnya. Masih ada tiga puluh menit sebelum jam kencan mereka dimulai, gadis itu sudah mengacak-acak wardrobe-nya hingga seisi ruangan yang tidak jauh beda dengan kapal pecah. Dia hanya memakai bathrobe putih dengan tali yang diikat di pinggang mematut di depan cermin.

Suara ketukan pintu terdengar disahutinya tanpa memalingkan wajah. Dia masih sibuk memilih antara memakai tennis skirt atau high waisted pants. "Pretty, have a ... oh my God! What's happening?" Mina tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak.

"Morning, Mom. Which one is better? This one? This one?" Berbalik melihat sang ibu yang memang jelas terkejut dengan kamar anaknya yang rapi dan bersih, menjadi lapangan pasca perang.

"That one."

"This one?"

"Yes."

Namun, ibu tetapnya ibu, menyingkirkan pertanyaannya terlebih dahulu untuk membantu anaknya memilih outfit akhir pekan ini. Dia tersenyum penuh kasih sayang melihat anak tunggalnya duduk di depan meja rias dan mulai mengoles bibirnya dengan liptint. Sejak kapan Honey Bee-ku sebesar ini? batinnya yang duduk di sisi kasur sambil melipat baju yang berserakan.

"Kencan dengan Jisung, ya?" tanya Mina yang menumpukkan baju di sampingnya.

"Heum, Sungie bilang dia akan menjemput Sky."

"Jisungnya sudah di ruang keluarga dengan Daddy, Pretty."

"Huh? Since when?" tanya Sky yang menguraikan rambutnya dari hair cap.

Mina menghentikan kegiatannya, berdiri di belakang anak gadisnya sembari membantu menyisir rambut anaknya, "Biar Mommy yang lakukan. Kalau tidak, Mommy tidak punya kesempatan lagi, Pretty."

Dia terkekeh gemas melihat Sky yang mengomel tentang balasannya. "Alright, alright. You win, Jisung sudah datang lima belas menit yang lalu. Mommy rasa dia sungguh tidak sabar mengajakmu keluar jalan-jalan. Memang cinta anak remaja itu manis."

"Mom! Like you never did these things with Dad." Sky menjerit malu digodain sama Mamanya sendiri. Sang ibu terkekeh melihat tingkah anaknya, dia mulai melakukan sesuatu dengan rambut anaknya, mengambil alat catok rambut. Sedangkan, anaknya memainkan ponsel.

Sky Park
[Sungieee, kata Mommy, Sungie sudah sampai, ya?]
[Kenapa nggak kabarin?]

Jisungie
[Hehe, surprise, babe]
[Lagi ngobrol sama Uncle, nih]

Sky Park
[Bentar lagi turun, tunggu bentar, ya]

Jisungie
[Take your time, babe]
[It’s okay, Uncle is friendly, talking about you. You were cute though]

Sky Park
[Oh My God! Daddy … nevermind]
[Daddy memang suka seperti itu, moga-moga Daddy tidak mengumbar aib anaknya]

Lalu, dia mengecup pipi kiri sang ibu ketika melihat rambutnya dibuat sempurna, tidak terlalu mewah dan berlebihan, hanya kepangan yang turun ke bawah menyatu memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus. Dia menggandeng tangan Mina untuk turun ke ruang keluarga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Toxic Love | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang