Reyden mendekatkan wajahnya pada sattra. Nafas kedua saling terasa di kulit masing-masing. Salah satu tangan reyden menyentuh kening Sattra kemudian turun ke hidung lalu ke bibir berwarna pink yang terlihat begitu menggoda.
Reyden memiringkan wajahnya ia mencium bibir sattra singkat membuat perempuan itu membuka matanya.
'Sial sangat manis'
Reyden tidak bisa mengontrol dirinya, saat hendak kembali mendekatkan wajah. Tiba-tiba suara ketukan menginterupsi aktivitas mereka. Sattra pun akhirnya bernafas lega.
Tok tok tok
'mengganggu saja' batin Reyden
Pria itu berjalan membuka pintu kamarnya.
"Ada apa?" Tanya pria itu dengan tidak bersahabat
"Ma-af t-uan ... Barang-barang non-a jad-i dipindahkan?"
"Sejak kapan aku bilang dibatalkan, lakukan pekerjaan kalian!" Ujar Reyden lalu pria itu pergi keluar kamar
"Permisi nyonya"
Sattra pun juga sudah merapikan pakaian dan juga penampilannya. Ia akan pergi keluar untuk belanja beberapa kebutuhan untuk menyambut kedatangan mertuanya.
"Mau kemana?" Tanya Reyden saat melihat Sattra yang sudah berganti pakaian dan terlihat begitu cantik melewatinya yang akan memasuki mansion.
"Belanja"
"Tunggu sebentar, aku temani"
"Tidak perlu ak-"
"Aku temani atau tidak pergi sama sekali" Ucap Reyden lalu pergi mengganti baju sementara sattra terlihat kesal dengan pria itu. Perempuan itu menunggu Reyden ditaman dengan sesekali mengumpati pria itu.
"Dasar tukang ngatur, aki timini itii tidik pigi simi sikili" ucap Sattra menirukan gaya bicara Reyden
"Aku mendengar mu" ucap Reyden yang ada di belakang perempuan itu
"Bodo" sattra pun beranjak lalu pergi memasuki mobil yang sudah disiapkan dihalaman mansion.
Sattra melihat ke luar jendela dengan santai dan tidak ada pembahasan diantara keduanya. Berbeda dengan Reyden yang selalu terkejut dengan perubahan istrinya, mulai dari berani menatapnya lalu mengumpatinya dan meminta cerai yang membuat pria itu kesal bukan main. Rasanya ia ingin membunuh siapapun yang disekitarnya, kecuali perempuan disampingnya.
Biasanya sattra akan selalu mengajak atau memulai pembicaraan tapi yang berujung hanya perempuan itu yang berbicara. Karena reyden tidak ingin membalas atau menyahuti ucapannya. Paling ya hanya dehaman 'hm' aja tidak ada kata lebih.
Tapi terlalu hening seperti ini membuat Reyden kesal sendiri.
"Apa kau mau mendengar lagu?"
Sattra menoleh ke Reyden, lalu perempuan itu kembali melihat depan.
"Hm"
Reyden pun menyetel musik, untuk menghilangkan kecanggungan. Tapi tetap saja masih canggung.
Setelah menempuh 30 menit perjalanan mereka akhirnya sampai di pusat pembelanjaan. Sattra pun langsung keluar dari mobil dan meninggalkan reyden.
"Tunggu aku!" Teriak reyden membuat sattra menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang berlalu lalang.
Sattra tidak menggubris ucapan pria itu. Ia terus berjalan dengan santai memasuki tempat itu. Sementara Reyden berlari mengejar sattra yang sudah masuk ke dalam tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Waktu
FantasySebuah cerita yang bertemakan transmigrasi, bukan tentang tanah ya tapi perpindahan jiwa seorang yang bernama Sattra Aeri Leven. Gadis manis dan cantik yang begitu dikagumi oleh berbagai kalangan. Terlahir dari keluarga kaya dan otak yang begitu lan...