Aneh

224 12 1
                                    

Reyden masuk ke dalam kamarnya ia terkejut tidak mendapati istrinya disana. Namun saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka ia melihat Sattra yang terlihat lebih segar dan aroma harum menghiasi kamar mereka.

"Mau kemana?" Tanya Reyden pada sattra

"Memasak"

"Biarkan para maid saja, untuk apa mereka dibayar jika bukan untuk bekerja" ucap Reyden berjalan mendekati sattra

Sattra diam mematung, saat Reyden mengendus tubuhnya.

'ada apa dengan pria ini'

"Jangan mendekat, kau kan jijik dengan tubuh kotor ku ini" ucap Sattra mendorong tubuh Reyden dengan keras namun pria itu tidak bergerak sedikit pun.

Reyden tersenyum miring, ia mensejajarkan wajahnya dengan sattra. Sattra baru sadar jika wajah tampan suaminya terlihat membengkak dan ada bekas tamparan dipipi yang lain.

Tangan sattra terulur menyentuh dagu Reyden.

"Kenapa wajah jelek mu jadi tambah jelek?"

"Ada orang yang terus mengusik ku, dan beginilah jadinya" ujar Reyden

Pria itu terlihat kesakitan saat sattra memegang wajah Reyden yang tengah bengkak itu.

"Sakit satra" ucap Reyden dengan meringis

"Duduklah" ucap Sattra pada reyden lalu pria itu menurut. Sattra tengah mencari sesuatu.

"Apa yang kau cari?"

"Diamlah atau bengkak mu semakin membesar" ujar sattra membuat Reyden terdiam tidak mampu berkata -kata.

Apa yang sattra cari akhirnya ketemu. Lalu ia membawa benda itu mendekati tempat Reyden berada. Ia meminta pelayanan yang kebetulan lewat membawa es batu.

"Tidur lah"

Reyden menurut seperti anak kecil yang dimarahi ibunya. Ia malah tidur paha sattra yang dingin dan barun itu karena sattra memakai celana diatas paha.

"Bukan di sini tapi dikasur"

"Aku sudah malas gerak"

Sattra hanya bisa mengendus sebal.

"Nona ini es batu yang anda inginkan"

"Baiklah terimakasih, lanjutkan perkejaan mu"

"Baik nyonya"

Sattra menaruh es batu itu diatas wajah Reyden. Dengan pelan-pelan dan lembut perempuan itu terlihat merawat suaminya dengan baik.

"Apa aku boleh bertanya?"

"Kau sedang bertanya"

"Apa sebelum menikah dengan ku, kamu memiliki pasangan?"

Sattra berpikir, namun ia sedikit heran dengan pertanyaan suaminya.

"Tidak, hanya dekat saja... Kenapa kamu bertanya?"

"Tidak hanya penasaran saja, emm..." Jawab Reyden dengan kikuk

"Tanya saja tidak perlu seperti itu"

Reyden terkekeh melihat ekspresi kesal istrinya.

"Apa kamu kenal dengan orang yang bernama Davin?"

"Davin? Davin siapa... Aku memiliki teman banyak yang bernama itu"

"Davin.... Bratama... Apa kau kenal dengannya?" Ucap Reyden membuat sattra mengehentikan kegiatannya. Reyden bisa merasakan tubuh istrinya menegang.

"Ti-dak, mana mungkin aku tidak mengenalnya... Dulu sekali saat aku masih kecil, kami bermain setiap hari bersama. Setelah kami berada di bangku SMA dia menyatakan cinta padaku dan juga menjadi pacar pertama ku. bagaimana aku bisa lupa bahkan dia juga yang menjadi cinta pertama ku" ucap Sattra entah kenapa pria itu terlihat begitu kesal

Mengulang Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang