Sudah 3 Minggu sejak kejadian itu, reyden sedang melakukan perjalanan keluar pulau karena pekerjaan. Sementara sattra kini berada di rumah kedua orangtuanya.
"Ma pa" panggil Sattra pada kedua orang tuanya di kamar kedua orangtuanya. Ia melihat mama Sattra yang tengah memainkan iPad.
"Ada apa sayang?" Tanya nyonya leven mengalihkan pandangan pada putri semata wayangnya
Sattra mendekati mamanya, lalu memeluk perempuan cantik itu dengan erat.
"Ada apa dengan sikap mu ini, pasti ada sesuatu bukan?" Tanya nyonya laven dengan wajah curiga pada putrinya
"Aku hanya merindukanmu ma tidak ada hal lain" ucap Sattra dengan puppy eyes membuat nyonya laven tidak tega dan memeluk erat putrinya.
"Dimana papa ma?"
"Seperti biasa, di perusahaan sayang... Ada apa?"ucap nyonya laven melepaskan pelukan keduanya
Sattra menghela nafas berat
"Ma... Aku ingin jalan-jalan ke mall apa mama mau menemaniku?" Tanya Sattra. Sebenarnya Sattra ingin membicarakan gugatan perceraiannya kepada papanya tapi mungkin nanti saja ketika papanya sudah pulang.
"Tentu sayang, mama sudah tidak sabar menguras harta papa mu, yuk" ucap nyonya laven dengan semangat
Keduanya pun pergi ke pusat pembelanjaan terbesar di kota tersebut. Berbagi Tote bag di tangan asisten nyonya laven sudah penuh bahkan sepertinya perempuan seumuran nyonya laven itu kewalahan dengan barang-barang yang di beli nyonya dan nona muda laven ini.
"Kau kembali lah dulu ke mansion hera dan siapkan makan malam untuk kami nanti" ucap nyonya laven
Tanpa membantah perempuan itu segera keluar dari pusat pembelanjaan itu.
"Baik nyonya"
Sattra dan laven kini berada di Food court. Saat melihat anak kecil berlari membawa eskrim strawbery mata perempuan itu terlihat berbinar.
"Ma aku ingin itu" ucap Sattra seperti anak kecil yang merengek sambil jarinya menunjuk anak kecil tadi
Nyonya laven pun menoleh pada arah telunjuk Sattra. Perempuan itu menyerit dengan tingkah anaknya yang tidak seperti biasanya. Namun ia tetap menuruti keinginan putrinya.
"Boleh"
Keduanya membeli eskrim itu dan memakan eskrim masing-masing serta keduanya duduk di ruang privat.
"Emm enak sekali" ucap Sattra yang menikmati es krimnya.
S memperhatikan putrinya yang sendari kemarin bertingkah aneh. Sudah mangkok ke 3 es krim itu di hidangkan namun habis oleh Sattra sendiri.
"Ma enak sekali mam tidak mau?" Tawar sattra
"Mama melihat mu makan saja sudah kenyang" ungkap laven
Sattra melanjutkan makannya. Sattra dan nyonya laven berjalan keluar dari mall dengan langkah elegan dengan beberapa bodyguard dibelakang mereka.
Brak
Seseorang menubruk tubuh sattra dari belakang namun tidak membuat sattra terjatuh ataupun terjadi sesuatu padanya. Sattra menoleh pada pada orang yang menubruknya tadi. Seorang anak kecil berusia 3 tahun dengan wajah ketakutan.
"Maap Tante, hiks hiks ..." Ucap anak laki-laki yang menggemaskan itu dengan tangan yang di satukan.
Menggemaskan sekali
Sattra berjongkok melihat lebih jelas dan mensejajarkan tubuhnya pada anak itu.
"Hai tidak apa-apa, kau bagaimana apa ada yang terluka?" Ucap sattra pada anak laki-laki itu lalu nama itu menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Waktu
FantasySebuah cerita yang bertemakan transmigrasi, bukan tentang tanah ya tapi perpindahan jiwa seorang yang bernama Sattra Aeri Leven. Gadis manis dan cantik yang begitu dikagumi oleh berbagai kalangan. Terlahir dari keluarga kaya dan otak yang begitu lan...