Siang ini sattra makan di kantin kantor bersama dengan perempuan yang dari tadi mengoceh tidak jelas. Perempuan itu terlihat senang kala mendapati temannya yang sudah lama tidak bertemu disatu tempat kerja dengannya.
"Ri lo harus makan ini... ini makanan paling favorit di kantor" ucap perempuan itu mengambil secentong full bola-bola daging.
Sattra hanya mampu menatap pasrah temannya dan sesekali ia mengembalikan makanan yang terlalu banyak di piring. Perempuan itu kalo sudah bercerita susah untuk di jeda ya sebagai teman yang perhatian ia akan iyakan saja.
"Sattra kita duduk di sana saja ya" ucap perempuan itu sattra pun mengikutinya dari belakang
"Selinn... lu tu dari dulu gak berubah ya ihh..." Kesal sattra saat perempuan bernama Selin itu memberikan beberapa nasi di piringnya.
Selin mengambil piringnya agar tidak bisa di jangkau oleh sattra.
"Kesiniin gak piring lo!" Ucap Sattra dengan kesal
"Udahlah lo makan aja, kasian itu ibunya udah masak susah payah" ucap Selin membuat sattra harus bersabar menghadapi perempuan yang masih kaya bocah ini.
"Lu kemana aja, menghilang dari muka bumi? Tiba-tiba muncul kek mbak Kunti gini?" Tanya sattra
Selin makan dengan santai.
"Adalah pokoknya gue di bumi kok dan masih Napak juga" ucap Selin membuat sattra memutar bola matanya
"Oh ya gimana kabar lo? Masih ngejar-ngejar dia?" Ucap Selin
Sattra yang paham arah bicara Selin pun hanya diam. Ia sedikit malas bercerita tentang Reyden pada bocah ini.
"Nona permisi, tuan ingin nona datang ke ruangannya" ucap pria yang muncul entah dari mana
Sattra sedikit lega dengan kehadiran pria itu, ia jadi tidak mendengarkan celotehan Selin.
"Baiklah, katakan padanya aku menemuinya setelah selesai makan dengan sahabat ku"
"Tapi non-"
"Aku sudah lama tidak bertemu dengannya dan tidak enak meninggalkan sendiri" ucap Selin
"Temui saja dulu cel nanti lo bisa hubungi lagi tau kan nomer gue"
"Huft... baiklah aku akan ke sana" ucap Selin lalu pergi meninggalkan sattra
Sementara di sebuah gedung yang menjulang tinggi seorang pria tengah melakukan meeting dengan baik. Pria itu selalu menjadi incaran banyak wanita dan para bapak-bapak yang secara langsung menginginkan pria itu menjadi bagian dari keluarganya.
Reyden sendiri sampai jengah dengan tingkah mereka. Kadang ia abaikan tapi terkadang juga kalo sudah melewati batas pria itu tidak segan-segan untuk membumihanguskan orang yang dengan suka rela menjadi mangsa pria itu.
"Sampai disini saja meeting hari ini, sesuai kesepakatan tadi saya harap semua bisa selesai tepat waktu dan bisa bertanggung jawab...jeno kamu sebagai ketua tim harus melaporkan setiap perkembangan jangan sampai terlewat"
"Baik tuan"
"Baiklah silahkan kembali keruangan masing-masing kita akhiri meeting hari ini"
Setelah semua pergi meninggalkan Reyden dan vino di ruangan itu.
"Apa jadwal saya setelah ini?"
Vino mengangkat kedua alisnya.
"Ada meeting di St company tuan setelah makan siang nanti"
Reyden pun pergi setelah itu meninggalkan vino dengan beberapa berkas yang ia tata.
Reyden duduk dikursi kebesarannya. Pria itu terlihat mengerjakan beberapa berkas yang sudah menumpuk saja. Padahal tadi juga sudah selesai semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Waktu
FantasíaSebuah cerita yang bertemakan transmigrasi, bukan tentang tanah ya tapi perpindahan jiwa seorang yang bernama Sattra Aeri Leven. Gadis manis dan cantik yang begitu dikagumi oleh berbagai kalangan. Terlahir dari keluarga kaya dan otak yang begitu lan...