one in list

174 11 0
                                    

TOLONG BANGET YA SETIDAKNYA COMMENT ATAU VOT LAH YAA...

SATU VOTE KALIAN SANGAT MEMBANTU SAYA SEBAGAI PENULIS CERITA INI DAN KOMENTAR KALIAN BISA MENAMBAH CERITA INI MAKIN MENARIK...

Siang ini sattra tengah berada disalah satu perusahaan yang terkenal. Banyak karyawan yang berlalu lalang dengan wajah ceria dan cerah. Membuat perempuan itu makin kekeh ingin menjadi bagian dari perusahaan itu.

"Nona Sattra ?" Panggil seseorang yang sepertinya bagian petugas penerima kerja.

Sattra tidak menggunakan nama Laven karena ia tidak mau dicap orang dalam. Melihat nilai ijazah yang sangat lumayan tentunya ia sangat bangga dengan masa lalu yang pernah ia tempuh dulu. Rasanya tidak sia-sia ia belajar.

"Iya saya, ada apa ya?"

"Mari ikut saya nona"

Pria itu menuntun sattra ke sebuah ruangan kaca dimana disana sudah terdapat beberapa orang.

"Permisi" ucap sattra

"Silahkan duduk nona Sattra" ucap salah satu dari ketiga orang itu. Sattra pun duduk berhadapan dengan ke dua pria itu dan satu perempuan.

"Selamat nona Sattra anda di terima bekerja di perusahaan ini, semoga kedepannya kita dapat bekerja sesuai yang kita harapkan bersama.... " ucap salah satu orang setelah mereka melakukan tanda tangan kontrak dan yang lain menyaksikan.

"Dengan senang hati taun, Terimakasih atas kepercayaannya" ucap Sattra lalu ia pun keluar dari ruangan itu.

"Ah akhirnya aku dapat kerja" sattra pun pergi dari perusahaan itu.

Seseorang yang melihat perempuan itu seketika terdiam. Pria itu sepertinya masih belum yakin dengan hatinya apa benar itu seseorang yang ia cari selama ini?. Atau hanya halusinasi saja.

Setelah sattra hilang dari pandangan pria itu pun lekas pergi.

"Sepertinya hanya halusinasi saja, tidak mungkin dia bekerja di sini apalagi suami Brengseknya kaya"

Sattra kini berada di salah satu tempat atau restoran yang sepi. Perempuan itu terlihat santai menunggu makannya di sajikan.

"Ini nak makanannya" ucap perempuan paruh baya itu

"Terima kasih nek"

"Sama-sama cantik"

Sattra pun memakannya yang terlihat makanan rumahan itu. Seketika ia tercengang dengan rasa masakan ini.

"Enak sekali" ucap Sattra

Ia melihat restoran di sebrang sana yang terlihat ramai. Memang keduanya tidak bisa di bandingkan. Bukannya apa tapi tren sekarang sangat bergantung dalam bidang bisnis apalagi restoran.

Restoran sebelah terlihat sangat menarik dari segi makan bahkan dekorasi tempat. Namun di tempat ini juga tidak kalah bagus tapi sayangnya agak ke kunoan.

Tiba-tiba seseorang laki-laki datang dengan motor kunonya atau bisa di bilang antik. Pria itu terlihat sangat bersih dan tampan.

"Kenapa baru datang? Nenek ada pelanggan cantik banget" ucap nenek nenek itu

Pria itu melihat Sattra yang masih menikmati makan yang di jual oleh neneknya.

"Maaf nek, oh iya ini titipan dari tante Herni" ucap pria itu sambil menyerahkan plastik hitam lalu ia bergegas pergi dan masuk ke bilik yang bertuliskan 'staff room'

"Nek saya sudah selesai makan berapa semuanya?"

"15ribu aja neng" ucap nenek itu

"Ini nek, kelebihannya untuk jajan saja...saya permisi nek"

Mengulang Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang