Sally can't wait

1.4K 29 3
                                    

Sudah 1 minggu sejak aku mulai mengikuti Lulu di Instagram. Dan sejak saat itulah aku menjadi penonton setia setiap story yang ia buat. Aku jadi tahu bagaimana seorang idola sepertinya bekerja. Latihan dari pagi hingga ke pagi lagi, mungkin bisa dibilang lebih berat dari pekerjaanku sekarang. Beberapa kali ia membagikan story berisi lagu yang kebetulan aku juga suka. Ingin rasanya jari-jari ini membalas story itu, namun otakku selalu berkata "sebaiknya jangan gegabah".

"Oi Dim, mau ikut anak-anak beli kopi nggak?" Tanya Robby dari ujung pintu ruanganku.

"Kopi apaan?"

"Famima."

"Yah, kirain starbucks."

"Wuisss, akhir bulan nih bos. Lagian gaji kita beda."

Aku hanya tertawa, sebenarnya aku sedang tidak ingin ngopi saja. Perutku sedang tidak sehat sejak pagi. Bisa berabe kalau aku diare saat meeting nanti.

*@kiyaaaaaaa share a new story*

Wah dia bikin story, hari ini dia sedang kegiatan apa ya? Tentu saja dengan kecepatan cahaya aku membuka cerita yang dia bagikan. Daaannn, cerita tersebut hanya foto sepatu. Dengan caption "soon :)" dan sebuah lagu dari Sigrid yang berjudul "Bad Life". Cukup mengecewakan, aku berharap ia membagikan selfie atau foto-foto bersama temannya. Setidaknya bisa melepas kerinduanku dengan melihat wajahnya.

Kalian bisa bilang aku sudah di tahap menjadi seorang penggemar rahasianya. Aku baru tahu kalau akun yang aku ikuti selama ini adalah akun pribadi miliknya, karena ternyata ia juga memiliki akun "dinas" nya sebagai idol. Tentu saja aku merasa cukup terhormat bisa diberikan kepercayaan oleh Gita untuk mengikuti seorang "Lulu Azkiya" bukan "Lulu JKT48". Aku mengikuti semua sosial medianya, tentu saja dengan akun palsu. Kadang aku tertawa-tawa sendiri membaca cuitan yang ia buat di Twitter. Aku jadi tahu bagaimana JKT48 itu bekerja, dan ternyata mereka cukup menarik untuk diikuti. Bahkan belakangan ini aku berpikir untuk mulai menonton penampilannya di teater, tapi aku tidak tahu cara membeli tiket teater-teater itu.

"Bim." Panggil ku kepada Bimo, salah satu anggota tim ku.

"Iya bang?"

"Lo suka JKT48 itu kan?"

"Iya bang, kenapa?"

"Teater itu apa sih?" Aku mulai dengan menanyakan pertanyaan yang standar. Sebenarnya aku sudah tahu itu apa, cuma kalau aku langsung tanya bagaimana cara membeli tiketnya kan kelihatan banget kalau aku ingin nonton mereka. Aku harus tetap jaga image di depannya.

"Ohh, itu bang. Tempat mereka perform gitu, nyanyi-nyanyi."

"Ohh, gitu doang? Tiap hari gitu terus?"

"Ya nggak bang, ada jadwal nya gitu. Nanti ganti-ganti setlist juga tiap jadwalnya."

"Terus mereka nyanyi 48 orang gitu?"

"Nggak bang, tiap show itu ganti-gantian siapa yang tampil hari itu."

"Btw, tumben nanyain soal JKT. Ada apa nih?"

"Itu, temen gue kan nikah sama mantan anggotanya. Terus gue lagi diajakin nonton teater nya gitu." Tentu saja itu semua bohong.

"Wuihh, eks membernya siapa bang?"

"Gita, lo tau gak?"

"Ohh, Gita Sekar? Ya ampun dia nikah sama temen lo bang? Beruntung banget ya temen lo."

"Iya sih, udah cakep, baik banget lagi anaknya."

"Ntar ada show mereka sih bang, tapi gue nontonnya online. Mau liat mereka gak bang?"

BlåvingadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang