Semua ini salahku, seharusnya aku menerima segala kebencian yang ia terima. Akulah yang memaksanya untuk makan malam disana malam itu, aku juga yang menyuruhnya membuka semua penyamarannya. Dia hanyalah korban, akulah pelakunya.
Dua orang wanita berlari kecil di lorong rumah sakit, mereka tampak kebingungan mencari sesuatu. Semakin dekat, semakin aku dapat melihat siapa mereka. Aku tahu kedua orang ini, Shani dan Freya. Shani merupakan General Manager Theater JKT48, sedangkan Freya adalah Kapten JKT48. Aku mendengar mereka mencari kamar Lulu, aku yakin mereka kesini setelah mendengar berita yang aku sampaikan pada mereka.
"Tadi Lulu di kamar mana Frey?!"
"Di kamar mawar nomor 13 ci."
"Lulu disini." Ucapku. Menunjuk pada kamar yang tepat berada di sebelah bangku yang aku duduki.
"Kamu... Dimas?"
"Iya, aku Dimas... Suami dari Lulu..."
"SUAMI?!" Freya berteriak, dengan cepat Shani membekapnya.
"Freya, rumah sakit!"
"Ma-maaf Ci... Kakak beneran suaminya Lulu? Nggak bohong kan?"
"Buat apa aku bohong?"
Mereka sama-sama saling melempar pandangan. Wajahnya menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, mereka sama-sama bingung.
"Kata dokter, kasih Lulu waktu untuk istirahat. Jadi mungkin kalau kalian mau tanya sesuatu, bisa ke aku dulu."
Shani duduk di sebelahku, diikuti oleh Freya di sebelahnya. Dari sini aku tahu kalau aku akan diinterogasi oleh mereka, aku sudah siap, karena memang akulah yang seharusnya menjadi sasaran utama mereka.
"Jadi, sejak kapan kalian menikah?" Tanya Shani.
"Secara teknis kami baru bertunangan, dan saat ini sudah berjalan sekitar 3 bulan."
"Baru ya... Jujur aku nggak ngerti, kenapa bisa Lulu ngelakuin hal ini. Lulu selama ini nggak pernah neko-neko, untuk pacaran aja dia bilang nggak berani. Tapi, kenapa dia tiba-tiba tunangan?!" Ujar Freya.
"Sebelum itu, aku harus klarifikasi. Ini semua bukan kemauan kami."
"Maksudnya?"
"Kami dijodohkan."
"Hah..." kedua wanita ini seolah tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Memang kedengarannya tak masuk akal, apalagi di zaman sekarang.
"Kak... Kakak nggak bohong kan?" Tanya Freya, aku merasa wajar kalau Freya tak percaya dengan omonganku.
"Nggak, sekali lagi, buat apa aku bohong."
"Tapi sebelum kalian dijodohkan, Kakak tau siapa Lulu?"
"Nggak, kami nggak saling kenal. Aku cuma pernah liat dia di acara pernikahan temenku, kalian pasti kenal Gita kan?"
"Kak Gita? Kakak kenal sama Kak Gita?"
"Kenal, dia itu istri temenku. Disanalah aku lihat Lulu, tapi kami sama sekali nggak kenalan."
"Kakak tau kalau Kak Gita anggota JKT48?"
"Itu jelas tau." Setelah penjelasan itu, keheningan menyelimuti kami. Aku bingung, terlalu banyak skenario-skenario buruk di kepalaku. Aku yakin, mereka juga sama bingungnya denganku.
"Huft... gimana ini Ci?" Freya memecah keheningan. Ia tampak sangat amat bingung.
"Aku hubungin manajemen dulu ya." Shani bangkit dan menjauh dari kami. Ia sepertinya menelpon seseorang, dan sepertinya percakapan mereka cukup sengit. Gestur tubuh Shani lah yang membuatku memberikan kesimpulan seperti itu. Freya hanya diam, dia menatap ke arah Shani yang sedang menelpon.