"Hari ini banget?"
"Iya, hari ini. Kamu bisa?"
"Bisa, ke theater kan?"
"Iya."
"Katanya, kamu cuma cukup bikin video permintaan maaf?"
"Nggak, manajemen berubah pikiran. Menurut mereka aku lebih baik minta maaf secara langsung di teater."
"Oh... baiklah kalau gitu."
Sebuah perubahan rencana terjadi, awalnya Lulu hanya diminta untuk membuat video permintaan maaf kepada fans. Kini dia diminta untuk meminta maaf langsung di depan fans, aku sedikit khawatir dengan mentalnya saat mendengar rencana itu. Apa dia mampu untuk menguatkan mentalnya saat meminta maaf di depan para fans? Semoga saja dia bisa melakukannya.
Hari ini pun tidak ada pekerjaan yang penting di kantor, aku hanya duduk menatap kosong ke arah layar laptop. Melihat anggota tim ku bermain UNO di meja milik Dika, hari ini memang kami sesantai itu. Aku berpikir untuk bergabung dengan mereka, namun aku terlalu malas untuk mengangkat bokongku dari kursi yang aku duduki.
"Lo nggak ikut?" Tanya Robby yang entah tiba-tiba muncul dari mana.
"Nggak deh, lagi males mikir."
"Udah banyak pikiran ya belakangan ini, hahaha!"
"Ya... begitulah."
"Gimana cewek lo, udah keluar rumah sakit?"
"Udah, udah di rumah."
"Gile, Dimas-Dimas. Bisa aja lo bikin heboh gara-gara pacaran sama member JKT, hahaha!"
Iya, aku benar-benar membuat kehebohan soal hubunganku dengan Lulu. Kasus Lulu berseliweran cukup ramai di dunia maya, banyak akun-akun di sosial media mengomentari soal kasus itu. Bahkan, beberapa media online juga ikut memberitakannya. Mengingat betapa sedang naik daunnya idol grup itu, wajar saja jika semua berlomba-lomba memberitakan soal skandal kami. Engagement mereka tentu naik, dengan menyebarkan berita itu.
Kini satu kantor tahu kalau aku berpacaran dengan member JKT48, tiap kali pegawai di kantor ini melihatku pasti rasanya mereka berbisik-bisik membicarakan diriku. Aku tidak ge'er, tapi memang itulah kenyataannya. Beberapa kali ada yang bertanya langsung padaku, soal gosip yang beredar di kantor ini. Well, bukan sekedar gosip sih. Memang aku memiliki hubungan dengan seorang member idola ibukota, tapi untungnya mereka hanya tahu aku sekedar pacaran saja dengan Lulu. Aku yakin akan lebih heboh lagi jika mereka tahu kebenarannya, kalau aku dan Lulu berstatus sebagai tunangan. Mereka juga tahunya aku sudah putus dengan Lulu, segera aku beritahu kalau aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengannya begitu berita tersebar.
"Pacar lo juga bekas member JKT tuh." Maksudku adalah Ashel, yang dulu merupakan member juga. Oh, kini Ashel resmi menjadi kekasih Robby. Mengherankan juga dia bisa mendapatkan hati wanita itu, wanita yang jadi favorit seantero kantor.
"Kan bekas, bukan anggota aktif. Lagian parah banget lo, bikin anak orang dihukum!"
"Yee, mana gue tau bakal kayak gini jadinya!"
"Jadi, selama ini lo bohong ya soal nggak tau apa-apa tentang JKT48?"
"Nggak juga sih, gue emang beneran baru ngulik pas punya hubungan sama dia."
Aku berusaha menutupi semua kenyataan yang sebenarnya terjadi dari mereka semua, takut kalau aku terlalu jujur akan membahayakan hubunganku dengan Lulu. Sekarang sebenarnya hubungan kami sudah di ujung tanduk, sepertinya Lulu mulai lelah dengan semua kejadian ini. Dia lebih banyak diam, sifatnya berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Beberapa kesempatan dia bahkan menolak mentah-mentah obrolan yang aku mulai, dengan alasan dia lelah. Bahkan terakhir ini dia benar-benar mengindahkan pembicaraan yang aku mulai, aku benar-benar mulai berpikir kalau dia sudah muak dengan hubungan ini. Inilah yang paling aku takutkan selama ini, tentu aku tak mau hubungan kami berakhir.