Harapan? Hidup layaknya manusia biasa... Sepertinya hal itu takkan pernah mereka dapatkan.
Hidup dalam bayang-bayang masa lalu tanpa tahu letak kesalahan dan kebenaran. Terus mengejar mimpi yang tak pasti.
Apa kau menyerah? Wahai sang gemuruh? Dan...
Terkadang keceriaan yang di tunjukkan. Sifat ngeselin yang selalu di kenang. Seribu mimpi dalam khayalan.
Membawa diri pada kenyataan.
***
Human Eksperiment season 9 chapter 1 "Mimpi"
***
BoBoiBoy Hanya milik Monsta! Saya hanya meminjam karakternya saja. Fanfic ini tidak bermaksud untuk mendahulukan pemiliknya. Warning ⚠ kekerasan dan kata kasar dalam cerita mohon untuk tidak di tiru!.
Di keramaian memadat, sosok remaja dengan senyuman khasnya yang tak pernah hilang, bernyanyi dan berdansa dengan begitu riang menarik perhatian orang-orang.
Come Fly come fly come fly with me~
Senyuman manis ia tunjukkan kelopak mata seindah kelopak bunga ia perlihatkan. Iris sapphire yang tampak begitu jelas bersamaan dengan sorakan orang-orang.
"I'M FLY!!" Dirinya bersorak sambil melompat melempar sebuket mawar yang tentu saja mendapatkan teriakan histeris para gadis yang terpikat dengan daya tarik yang di miliki pemuda bernetra sapphire ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taufan Alexsandra Bani/Cylone Fly 18 Oktober 1998 Julukan Si Anak Hutan. "Apa rumah itu beneran ada?"
***
Hari telah berganti surya mulai terbit menyilaukan askara. Lampu penerang mulai sirna. Ucapkan selamat pagi pada dunia.
"SELAMAT PAGI DUNIA!!" pekiknya dengan riang sambil membuka gorden jendela. Lalu bersiap-siap karena ini hari spesial dalam hidupnya.
Saking tak sabaran dirinya bahkan sampai melompat dari lantai apartemennya yang tingginya mungkin 24 lantai. Untungnya dia tinggal di lantai 4. Tapi, tenang saja hal itu sudah biasa ia lakukan.
Human Eksperimen
Menulusuri jalan lorong tempat perkuliahan, berjalan dengan sesekali bersenandung riang. Dialah Fly mahasiswa baru di kampus Element's. Baru datang ia langsung di sambut oleh sorakan para gadis yang begitu terpesona bukan karena ketampanannya tapi karena daya tariknya.
