Seven

8.2K 645 68
                                    

"Karena aku sudah membeli obat penyubur kandungan yang baru, dan ini dari Dokter nya langsung. Jadi kamu tidak usah meminum obat itu lagi." Ujar Antonio. Ia tidak akan memberi tahukan semua kejahatan Serin terlebih dahulu pada Venus.

Venus sangat menyayangi Serin. Ia pasti akan sangat sedih mengetahui kebenaran ini, jadi lebih baik ia tidak memberi tahukan kebenaran itu terlebih dahulu.

"Benarkah? Mana obat nya? Aku akan meminumnya sekarang." Ucap Venus.

"Sudah di pesan kan oleh Dion, Mungkin akan datang Lima atau Tujuh hari." Ujar Antonio meyakinkan.

Sejujurnya ia belum memesankan obat apapun, ia cukup yakin bahkan sangat yakin bahwa istrinya Venus ini subur. Sebelumnya ia dan Istri nya pun sudah periksa ke Dokter, Dokter mengatakan bahwa kami berdua subur. Jadi tidak perlu obat apapun untuk mempunyai keturunan dari wanita cantik di hadapannya ini.

"Yasudah jika belum datang aku akan meminum obat yang diberikan oleh Serin dulu saja. jika obat yang dipesankan Dion sudah sampai, baru aku akan meminum obat itu." Ujar Venus.

"Tidak bisa sayang, Dokter yang meresepkan obat yang aku pesan itu mengatakan bahwa kau tidak boleh meminum obat-obatan apapun jika ingin mengkonsumsi obat yang Dokter itu berikan." Ucap Antonio. Ia harap Venus mengerti.

"Baiklah. Aku menurut saja."

"Good girl, jadi mari kita lanjutkan kegiatan kita yang tertunda sedari tadi." Ucap seraya kembali mencumbui Venus.

"Dengan senang hati Tuan Antonio Aleexandree."

Mereka pun melanjutkan kembali kegiatan mereka berdua yang sempat tertunda tadi. Memadu kasih yang tulus dan penuh gairah hingga pukul Empat pagi, sebenarnya Venus sudah memohon untuk berhenti di jam Dua malam. Tapi Antonio seolah tuli dan tidak memberikan jeda Untuk Venus.

***

Sementara itu,

Di sebuah kamar yang kedap suara seorang wanita tengah mengamuk dengan melemparkan semua barang-barangnya hingga hancur berserakan di lantai kamar.

"Arghhh." Teriak nya kencang.

"Bagaimana bisa rencana ku gagal. Padahal jika rencana itu berhasil aku pasti akan segera menjadi Nyonya Aleexandree. SIALAN!!" Marah Serin.

Ya. Wanita yang sedang mangacak-acak kamar nya itu adalah Serin, ia tidak terima rencananya itu gagal.

Tadi ketika ia tengah menunggu jalannya rencana yang telah ia buat. Tiba-tiba Ayah tirinya itu datang menemui, dan ia menyampaikan bahwa kakak dan kakak iparnya itu sudah pulang terlebih dahulu dan meminta maaf karena tidak pamitan langsung karena mereka terburu-buru. Ia yang mengetahui itu pun menggertak gigi  diam-diam, Bagaimana rencananya bisa gagal. Padahal ia sudah membayangkan rencananya akan berhasil dan ia akan segera menjadi Nyonya Aleexandree. Sialan.

"Dasar pelayan tidak becus. Awas saja kau!" Geram nya seraya membanting barang-barangnya.

Dret

Dret

Suara dering ponsel menghentikan gerakannya yang akan menghancurkan kembali barang-barangnya."Sialan." Maki nya. Tak ayal tangan nya mendeal tombol hijau yang tertera di ponselnya.

"Rencana kita gagal." Ujar nya memberi tahu. Tak lama terdengar balasan seorang pria di sebrang sana.

"Aku tau. Aku juga berada disana jika kau lupa."

"Lalu untuk apa kau menelepon ku? Jika kau sudah tau, kau mengganggu kegiatan ku BAJINGAN!"

"Tentu saja untuk memberitahu mu rencana selanjutnya"

"Apa yang rencana mu selanjutnya?"

"Jadi..."

Mereka pun larut dalam obrolan mereka berdua yang tengah merencanakan niat jahat mereka.

"Rencana mu bagus juga. Baiklah kapan rencana ini kita lakukan?"

"Tentu saja. Secepatnya kita akan menjalankan rencana ini!"

"Baiklah."

Tut.

Panggilan telepon pun terputus. Serin menyeringai seraya membayangkan rencananya dan pria bajingan itu, ia yakin kali ini rencananya akan berhasil dan Antonio akan segera menjadi miliknya.

"Tunggu aku Antonio sayang." Gumamnya di sertai seringainya.

***

Cahaya matahari mengusik dua insan yang sedang tertidur nyenyak, salah satunya mulai perlahan mulai membukakan matanya.

"Eugh, badan ku rasanya remuk" ucapan dengan suara khas bangun tidur. Ia pun menoleh kesamping, memandang wajah lelaki yang berstatus suaminya Empat tahun lalu."Tampan." Gumamnya.

Dengan garis rahang yang tercetak jelas, kulit wajah sawo matang, dan badan yang kekar. Dan juga jangan lupakan bahwa Suaminya ini pewaris tunggal semua harta Keluarga Aleexandree. Membuat suaminya ini kerap sekali digemari para kaum hawa, Padahal mereka semua sudah tahu bahwa dia sudah memiliki Istri. Ia kerap kali khawatir jikalau suaminya ini direbut oleh mereka, tapi suaminya ini selalu berusaha menyakinkan nya, bahwa ia hanya mencintai dirinya, hanya dirinya. Dan ia percaya itu.

"Aku memang tampan" Ucap Antonio yang sedari tadi sebenarnya sudah membukakan matanya, tapi ia pejamkan kembali saat melihat Venus akan bangun dari tidur nya.

"Kau sudah bangun? Menyebalkan sekali." Omel nya, seraya menggerakan tubuhnya untuk bangun dari tempat tidurnya.

Tetapi dirinya di cegah oleh Antonio, ia kembali di paksa untuk membaringkan tubuhnya kembali oleh Antonio, dengan Antonio yang kembali memeluk tubuhnya erat. "Jangan terburu-buru, ini masih Pagi Venus." Ucap nya mencegah Venus.

"Kau harus bekerja, lepaskan pelukanmu mu ini aku akan menyiapkan sarapan pagi untuk kita"

"Aku libur hari ini, dan ini sudah bukan pagi hari sayang. Lihat saja jam." papar Antonio.

Venus pun mengalihkan pandangan kearah jam yang menempel di dinding kamar mereka. Ia pun langsung membelakan matanya. Astaga, lihatlah jam sudah menunjukan pukul 11 Siang, ia pun segera melepas pelukan dan Antonio secara paksa. Ia harus segera bersiap karna ia harus segera ke toko Kue nya.

Ya, Venus juga mempunyai pekerjaan lebih tepatnya dia mempunyai usaha toko Kue yang ia beri Nama V-Planet Cake. Usaha ini ia buat saat ia kuliah dahulu, Venus yang memang di ajarkan selalu mandiri Oleh Ibunya. Memilih untuk membuka usaha nya, Rintangan demi rintangan pun ia tetap mempertahankan toko nya itu.
Hingga Dua tahun toko Kue nya sudah banyak di kenal banyak orang, dengan rasa nya yang Lezat dan Hiasan yang unik-unik ia pun berhasil menjadikan usahanya menjadi terkenal, Dan sekarang ia telah mempunyai 5 cabang di belahan Kota.

Back to topic.

Venus pun menghiraukan Antonio dan segera pergi bersiap, karena dia akan ada tamu spesial yang akan datang ketoko kue nya nanti, sebenarnya ia harus datang lebih awal tapi di karenakan ia yang baru tertidur pukul Empat pagi pun dirinya menjadi terlambat. Semoga saja para karyawan nya sudah menyiapkan semuanya.

Antonio yang melihat istrinya terburu-buru pun hanya berdecik sebentar lalu ia pun pergi untuk mandi di kamar sebelah saja. Tadinya hari ini ia akan libur bekerja dan ingin menghabiskan waktunya dengan Venus, tapi sepertinya istri itu sedang sibuk, jadi lain kali saja.

Jangan lupa untuk vote dan follow akun aku ya guys 🥰

Next?



Chance Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang