I'm Antagonis Wife?

4.

Maaf banyak typo ya!
Happy Reading Guys!
×××

Lurain kini siap dengan setelan seragam sma dengan sangat rapi.

Sedangkan Zivan juga namun mereka berbeda sekolah jadi Lurain tidak bisa bersama Zivan saat di sekolah.

"Zivan ayo sarapan!"ucap Lurain yang sedang menyiapkan makanan dimeja.

"Iya!"sahut Zivan sembari turun dari tangga.

Zivan menatap Lurain dengan ekspresi cemberut.

"Rain gak bisa satu sekolah dengan Ziv?"tanya Zivan disebelah Lurain.

Lurain menoleh lalu mengusap rambut Zivan dan tersenyum.

"Rain gak tahu,bisa aja sih tapi harus bilang dulu sama orangtua kita."jawab Lurain.

Dalam sekejap wajah cemberut Zivan langsung hilang berganti ceria.

"Berarti Ziv bisa pindah sekolah ke sekolah Rain dong!"seru Zivan senang.

"Jangan!"kata Lurain tiba-tiba membuat Zivan sedih.

"Kenapa?"

"B-bukan apa-apa sih,biar Rain yang pindah ke sekolah Zivan aja kamu jangan pindah ke sekolah Rain ya,yang terpenting kan kita bisa bersama hehe."

Lurain tertawa hambar,ada alasan kenapa ia melarang Zivan pindah ke sekolahnya karena ya semua tokoh dan latar belakang cerita dinovel ada disekolahnya. Lurain hanya tidak mau Zivan terlibat apapun dengan para tokoh novel itu.

'Gue harap gak terjadi sesuatu disekolah nanti,males banget kalo ada.'batin Lurain.

"Iya Ziv ikut kata Rain aja,hore Rain akan sekolah bareng Ziv!"ucap Zivan tertawa.

Lurain tersenyum melihatnya jika Zivan merasa bahagia Lurain pasti ikut merasakannya.

^
^
^

"Raiiinnn!!!"

Lurain menoleh keasal suara setelah tiba di halaman sekolahnya.

"Suara lo merdu banget sampe burung aja lari dengernya."cetus Lurain membuat Isyara kesal.

"Itu pujian atau hinaan hah?"ujar Isyara sewot.

"Lagian gak usah triak malu diliat jaga tingkah kek."

Isyara hanya menyenyir.

Lurain kadang heran perilaku Isyara si antagonis sangat berbeda dinovel aslinya tapi demi masa depan yang cerah hal itu tidak apa-apa malahan sangat bagus.

"Hoi!gue punya gandengan baru nih."celetuk Isyara.

Lurain sontak menghentikan langkahnya dan menatap Isyara heran.

"Cepet banget lo move on bagus sih tapi lo beneran punya pacar?"tanya Lurain.

"Enggak sih,cuma lagi pdkt aja hehe..."jawab Isyara membuat Lurain mendengus sambil melanjutkan langkahnya diikuti Isyara yang satu kelas.

"Walau pun lagi pdkt gue jamin bentar lagi pasti bakal jadian,entar gue traktir lo deh."

"Jangan kepedean dulu lah,emang siapa sih orangnya?siswa sini?"

Dengan semangat Isyara menjawabnya.

"Namanya Sander Devaro bukan siswa sekolah kita tapi siswa sma Garuda Sanjawa dan kebetulan sepupu Rendar."

Lurain melotot terkejut.

"APA?!,gimana bisa lo ketemu sama dia?"

"Waktu gue mau pulang pas kita ketemuan waktu itu,gue yang nolong dia karena jatuh dari motor dan luka gitu,dia itu baik banget buat hati gue meletoy setelah itu kami dekat dan pdkt deh."

Lurain tercengang mendengarnya,agak geli gitu.

"Yaelah Sya,mungkin aja dia cuma nganggep lo teman biasa gak lebih jangan berlebihan ya."

"Ish!gak tahu gue udah belajar membedakan perasaan dan gue liat matanya tulus natap gue sayang!"

"Terserah,semoga lo bener kalo udah jadian langgeng terus ya jangan sampai jadi mantan nanti nyesel lah,benci lah dan apapun itu."

"Amit-amit jangan sampai dong!"

Selesai pembicaraan mereka tiba dikelas dan duduk bersebelahan.

"Btw kalo gue bahas mantan crush lo gak tersinggung kan?"tanya Lurain.

"Alah terserah mau bahas apa suka gue sama dia udah hilang tergantikan oleh Sander yang lebih oke."jawab Isyara alay.

"Bodo,Rendar sama Revita lagi deket ya?"

"Iya kali,akhir-akhir ini gue liat sih mereka deket walau kadang sering bertengkar."

Lurain hanya ber'oh' saja.

'Berarti alurnya masih awal terus apa gue bilang aja ya kalo gue udah nikah? Isyara kan teman dekat Lurain gak mungkin kan disembunyiin terus yang ada dia malah marah sama kecewa baru diberitahu.'batin Lurain bimbang.

"Sya ada yang harus gue omongin sama lo."kata Lurain.

"Omongin soal apa?"tanya Isyara.

'Gak apa-apa saling jujur itu lebih baik!'batin Lurain menyemangati.

"Gue udah-"

"Woy!Rendar adu jotos sama Argas!!"

^
^
^
Vote🌟jan lupa:)