11.

4.6K 259 2
                                    

Happy Reading Guys!
×××

"Pagi Rain!"sapa Zivan saat baru bangun dari tidurnya lalu menatap Lurain yang sudah rapi memakai seragam sedang menyiapakan seragam Zivan.

Lurain menoleh ia menghampiri Zivan.

"Pagi juga."balas Lurain mengecup kening Zivan.

Zivan terdiam dengan wajah memerah kemudian memeluk Lurain.

"Ihh!Ziv malu tau tapi seneng hehe..."

Lurain terkekeh geli.

"Ya sudah,sekarang kamu mandi siap-siap Rain tunggu dibawah."

Zivan mengangguk patuh sebelum berlari ke kamar mandi ia mengecup pipi Lurain.

"Astaga anak itu bikin jantung dugem mulu."gerutu Lurain.

Pagi ini sangat manis dengan pasutri baru dan hari ini Lurain memasak nasi goreng spesial ia sudah belajar memasak sendiri dan jangan diragukan masakannya tentu enak!

"Rain masak?"

Zivan menatap Lurain sambil tersenyum.

"Iya,Rain udah belajar masak nasi goreng dijamin enak kok."

"Wah,apapun yang dimasak Rain pasti enak kok!"

Binar mata Zivan melihat nasi goreng yang menggugah selera.

"Cobain dulu enak gak?"

Zivan pun mengambil sendok lalu menyerok nasi gorengnya ia masukkan ke mulut.

Lurain memperhatikan ekspresi Zivan penasaran.

"Rainn!!ini nasi gorengnya enak banget!!"pekik Zivan dengan pipi bulat penuh nasi.

"Baguslah kalo Ziv suka,oh ya nanti pulang sekolah kita ke rumah orangtua Ziv ya."ucap Lurain sebelum menyendokkan nasi ke mulutnya.

"Ehm?oke tapi untuk apa?"tanya Zivan.

"Buat bahas pemindahan sekolah Rain ke sekolah Ziv."jawab Lurain membuat Zivan tambah bahagia.

"Yeah!!akhirnya kita bisa satu sekolah Rain,Ziv udah gak sabar lagi."ujar Zivan antusias.

Lurain hanya tersenyum selain itu alasan lainnya ia harus bertindak dulu sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Bukannya mencegah lebih baik kan.

^
^

Lurain berjalan lesu ke arah kelasnya.

Perasaan was-was tentang Zivan menghantuinya jika Zivan bertemu dan bersama Rumi ia harus apa?kemana di dunia novel entah-berantah ini?

"Woy!lesu amat keknya ada masalah ya?"

Isyara merangkul bahu Lurain.

"Gak,atau belum."gumam Lurain.

"Hah apa gue gak denger."Isyara mengorek kupingnya.

Lurain menggeleng sembari tersenyum tipis belum ketemu sama Rumi aja begini rasanya gimana kalo udah ketemu Lurain jadi bingung.

"Gak apa-apa kok."

Isyara mangut-mangut ia mengerti sahabatnya ini pasti lagi ada masalah.

"Btw gue sama Sander udah jadian."kata Isyara sambil senyam-senyum sendiri.

Lurain terkejut sekaligus heran.

"Hah kapan?"

"Baru kemarin sore gue ditembak,kan udah gue bilang pdkt pasti ada hasilnya ya ini gue pacaran sama Sander."

Lurain menyipitkan matanya memandang Isyara.

"Gue heran mau-mau aja dia sama lo yang kayak kucing garong alias galak mulut ceplas-ceplos gitu."

Isyara menatap sinis Lurain.

"Iri?bilang boss!"

"Dih! Iri gue aja udah nikah bisa apain aja lah lo cuma pacaran haram-haram."ujar Lurain sambil berlari karena Isyara mulai mengejarnya.

"Lo ya mentang-mentang udah halal ngejek gue lo!sini gak lo gue tabok baru tau rasa!"

Untung lingkungan sekolah masih sepi jadi tak ada yang mendengar suara Isyara.

Lurain menjulurkan lidahnya mengejek Isyara sambil tertawa.

Isyara kesal tapi sisi lain senang melihat Lurain baik-baik saja,semoga.

^
^

Zivan berjalan santai ke kelasnya sembari bersenandung ria.

Yuna yang berpas-pasan dengan Zivan menyapanya.

"Hey Zivan pagi bro!"sapa Yuna.

Karena suasana hati Zivan sedang bahagia ia membalas sapaan Yuna.

"Pagi juga Yuna."

"Tumben balas sapaan gue lagi seneng ya lo?"

Zivan hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Iya nih."

Kemudian Zivan pergi duluan sedangkan Yuna mengetikkan sesuatu di hpnya.

"Gue seneng Rumi bakal sekolah disini."gumam Yuna setelah memberi kabar ke Rumi lewat pesan.

Saat ini Rumi berada di perjalanan ke sekolah lewat mobilnya yang dikemudikan sopirnya.

Rumi tidak sabar lagi menemui Zivan dan bercerita banyak.

Setelah sampai Rumi turun dari mobil dan melangkahkan kakinya ke lingkungan sekolah Zivan berada.

"Rumi!"

Yuna menghampiri Rumi lalu memeluknya.

"Yuna pagi!"

"Pagi juga Rum,ayo gue ke anter ke ruang guru."

Rumi hanya mengangguk mengikuti Yuna.

"Kamu sekelas sama Zizi gak?"

"Ah?enggak beda kelas lo yang sekelas sama dia kan ciee pdkt sekalian nich!"

Rumi tertawa.

"Kamu bisa aja."

Beberapa menit kemudian bel berbunyi semua murid stay di bangku masing-masing tak lama Bu Sita guru yang akan mengajar datang diikuti Rumi.

"Selamat pagi semuanya!"

"Pagi bu!!"

"Iya,sekarang kita punya teman baru ayo silakan memperkenalkan diri."

Rumi menangguk lalu menatap sekeliling mencari Zivan dan ketemu.

"Saya Rumi Feriasa pindahan dari jepang salam kenal."

Semua murid bersorak heboh melihat Rumi.

Ada yang memuji ada yang tak peduli contohnya Zivan.

^
^

Bentar lagi konflik muncul ya😃

Vote jan lupa😘

I'm Antagonis Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang