9.

5.6K 303 7
                                    

Happy Reading Guys!
×××

"Eh,Rain rumah lo lumayan juga disini."celetuk Isyara melihat-lihat area depan rumah Lurain dan Zivan.

"Bagus dong."balas Lurain setelah membuka pintunya dan mempersilakan sahabatnya masuk.

Sesaat setelah membukakan pintunya Lurain langsung disambut pelukaan erat suaminya Zivan.

Bruk!

"Ehh?,apa nih?"sontak Isyara langsung menutup mulutnya pura-pura terkejut tapi matanya menggoda Lurain.

"Ziv bisa lepas dulu ini Rain bawa teman."ucap Lurain pelan agak malu juga sih diliat sahabatnya.

"Engh?"

Zivan menatap Lurain lalu menoleh pada Isyara bingung.

"Dia teman Rain?"tanya Zivan.

"Iya,dia teman Rain namanya Isyara."jawab Lurain.

"Aduh kiwoyonya,Hai gue Isyara cewek paling cantik sehaluan."sapa Isyara sambil mengulurkan tangannya bermasuk berjabat tangan namun Zivan hanya melihatnya semenit tanpa rasa bersalah Zivan malah menarik Lurain masuk kerumah menghiraukan Isyara yang tersenyum lebar.
Gwenchana:)

"Gak apa kok,untung suami sahabat sendiri plus kiwoyo kalo engga udah gue jotos,huh sabar."gumam Isyara mengusap dadanya mencoba bersabar.

Lurain menahan tawa melihatnya.

"Zivan gak boleh gitu sama Isyaranya."tegur Lurain lembut.

Zivan hanya menunduk sambil cemberut.

"Masuk Sya."

"Iye."

Setelah menyediakan cemilan Lurain lanjut mengobrol dengan Isyara sedangkan Zivan berada dikamar mandi.

"Suami lo kayak spek-spek oppa ya,"kata Isyara.

"Gue setuju,Zivan itu emang oppa versi indo."

"Hmm,dari yang gue liat si Zivan childish ya Rain?"tanya Isyara.

Lurain mengangguk.
"Iya."

"Uhh,kapan buat keponakan gue nih?"tanya Isyara mengedipkan matanya.

"Apaan sih lo keponakan-keponakan masih sekolah juga."sewot Lurain sambil melempar kulit kacang.

"Cie-cie salting pasutri nih yee..."goda Isyara.

Lurain memutar bola mata malas meladeni Isyara membuatnya kesal saja.

"Rain!!"

Lurain menoleh pada Zivan yang datang memeluk tangannya manja.

"Aduh jadi kangen Sander deh."celetuk Isyara.

"Masih belum jadian lo?"tanya Lurain.

Sambil mengerucutkan bibirnya bak bebek Isyara mengangguk sedih.

"Alah,gue bilang juga apa dia itu cuma anggep lo teman gak lebih."ujar Lurain.

"Lo mah gitu."

Isyara langsung makan cemilan dengan rakus karena kesal.

"Rain dia gak makan sebulan ya?"tanya Zivan polos.

"Ppfftt,ahahaha..."
Seketika Lurain tertawa terbahak-bahak sedangkan Isyara tersedak lalu dengan cepat mengambil jus dan meminumnya.

"Aduh Ziv lucu banget sih."kata Lurain mencubit pipi Zivan yang merona.

"Gue tanya ama lo dari tadi lo nistain gue mulu punya dendam pribadi apa lo ama gue?"tanya Isyara kesal melotot pada Zivan.

Zivan merasa takut dan memeluk Lurain menyembunyikan wajahnya dileher Lurain.

"Takut..."

Lurain hanya terkekeh lalu mengusap rambut Zivan.

"Lo cocok sih buat dinistain."kata Lurain sambil tersenyum meledek.

"Anj-"

"Apa lo jangan bicara kasar disini ya!!"

Isyara menutup mulutnya tak jadi melanjutkan.

"Ck."

^
^

Dikamar bernuansa soft green Rumi terduduk lesu dikasur sambil terngiang-ngiang fakta yang menghantamnya tiba-tiba mampu membuat hatinya sakit dan hancur.

"Zivan tinggal sama istrinya sekarang."

"Istri?kapan Zizi menikah?harusnya aku istrinya bukan siapapun kan?"ricau Rumi dengan tatapan sembab sehabis menangis.

"Zizi lupa sama janji itu ya?"

"Apa aku harus ingatkan lagi?"

Rumi turun dari kasur lalu berjalan ke meja sebelah lemari ia membuka salah satu laci dimeja kemudian mengambil sebuah kotak berukuran sedang.

Rumi duduk dilantai sembari membuka kotak itu.

"Zizi kamu kayaknya udah lupa sama aku maaf ya aku pergi terlalu lama."kata Rumi lirih ia mengambil foto masa kecil Rumi dan Zivan.

Seulas senyuman terbit saat melihat foto Zivan saat berusia 6 tahun.

"Zizi aku kangen Zizi kita ketemuan yuk mengenang masa kecil agar kamu dekat lagi sama aku."

Agaknya pikiran Rumi mulai tak terkontrol semoga saja Rumi tidak kehilangan akal karena perasaannya sendiri.

"Ayo kita bertemu Zizi."

^
^

Syukur masih bisa lanjut walau pendek sih☺

I'm Antagonis Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang