18.

2.1K 115 5
                                    

Happy Reading Guys!

^^

"Hoy! Bengong aja dari tadi kenapa?"Isyara datang menepuk bahu Lurain.

Lurain terkejut lalu menggeleng pelan.

"Tadi gue nelfon Zivan tapi tiba-tiba telfonnya putus,gue jadi khawatir terjadi sesuatu sama dia."jawab Lurain.

Isyara mengangguk paham.

"Gak usah dibawa negatif mungkin baterainya low bet terus mati atau jatuh,kan pulangnya lo bisa tanya langsung kenapa udah nih,pesenan lo."ujar Isyara meletakkan teh kotak didepan Lurain.

"Thanks ra."ucap Lurain sembari tersenyum.

"Hmm,"

"Tapi kalo semisal suami lo berkhianat lo bakal maafin gak?"tanya Isyara pelan.

Lurain tertegun saat tiba-tiba Isyara menanyakan itu.

"Gue pasti bakal maafin jika suatu kesalahan itu bisa gue terima tapi 1 hal yang paling gue benci dari hubungan yaitu perselingkuhan dan kalo Zivan selingkuh gue gak bakal maafin dia dan kemungkinan gue pasti minta cerai terus pindah negara."jawab Lurain dengan nada datar.

Isyara meringis tapi mengangguk setuju.

'Lagi pula walau gue suka seseorang gue gak sebodoh itu harus bertahan.'batin Lurain.

"Oh ya,kalo kita lulus lo mau kuliah jurusan apa?"tanya Isyara mengalihkan membicaraan.

Lurain mengernyit.

"Belum gue pikirin,"jawab Lurain seadanya.

"Harus! kan bentar lagi kita otw lulus."kata Isyara.

"Sebenarnya gue agak tertarik sama jurusan ilmu kedokteran,"ucap Lurain.

"Tapi sisi lain gue pengen fokus ke suami gue ra."lanjut Lurain.

Dengan pelan Isyara menjitak kening Lurain biar sadar.

"Kok dijitak sih?!"kesal Lurain.

"Ya gue kesel sama lo! Lo boleh berkewajiban sebagai istri tapi jangan juga ngalangin masa depan lo impian lo gitu!"cecar Isyara.

Lurain menatap Isyara diam hatinya membenarkan ucapan sahabatnya itu.

"Bener sih,oke semoga gue bisa menjalankan keduanya."kata Lurain bersemangat seakan lupa rasa cemasnya.

"Nah gitu dong! Semangat!"seru Isyara.

^
^
^

Sepulang sekolah Lurain menaiki bus sendirian ia tidak bersama Isyara karena sudah dijemput pacarnya.

Lurain yang bosan lalu menyetel lagu lewat earphon.

Saat bus hendak melaju seorang laki-laki berlari sembari berteriak untuk memperhentikan busnya.

Keberuntungan memihak laki-laki itu dia berhasil naik kedalam bus.

"Lain kali jangan telat mas."ujar sopir busnya.

Laki-laki itu cengengesan lalu mengangguk setelahnya dia mencari bangku kursi tak sengaja laki-laki itu menangkap sosok yang tak asing dengan senyuman bahagia dia menghampirinya dan duduk disebelahnya.

Lurain membuka matanya kala merasakan ada yang duduk disebelahnya.

"Lo?!"

Lurain melotot menatap laki-laki yang duduk disampingnya yang tak lain Lian,cowok yang cukup menyebalkan menurut Lurain.

"Hai kita ketemu di bus kaya di drakor ya? Atau emang kita jodoh?"kata Lian dengan senyumannya.

'Ck gue akui nih cowok kalo senyum tambah- eh? Ngapain gue muji dia?!'batin Lurain.

"Jodoh pala kau botak!"sarkas Lurain memalingkan wajahnya ke arah jendela.

'Ngapain harus ketemu dia sih?'batin Lurain kesal.

"Kepala gue gak botak kok, jujur gue seneng liat lo disini."kata Lian.

'Gak peduli!'

"Gue suka lo Rain."

'Dan gue gak suka lo.'

Lurain tak menganggapi Lian ia hanya diam mendengarkan musik dikedua telinganya walau masih terdengar suara Lian.

Melihat ketidakpedulian Lurain Lian tersenyum.

"Dari awal pertemuan kita di kafe waktu itu gue kayaknya emang udah jatuh hati sama lo Rain,"

'Terus?'

"Tapi kayaknya lo belum terbiasa akan keberadaan gue ya,sejujurnya gue gak bermasuk ngusik lo tapi tiap liat lo hati gue selalu seneng dan gue gak bisa cegah perasaan yang timbul Rain."

'Tapi lo salah orang gue udah nikah jadi kubur perasaan lo kalo emang ada.'

Andai Lurain bisa mengatakannya tapi mana mungkin.

Lian menunduk ia jadi teringat permintaan temannya untuk mendekati Lurain walau belum tahu alasannya.

"Rain apa gue bisa milikin hati lo?"lirih Lian namun sebenarnya Lurain telah mematikan musiknya jadi Lurain bisa dengar.

Lurain melirik kearah Lian yang masih menunduk entah kenapa Lurain jadi ikut sedih tapi hanya sedikit.

Lurain bisa merasakan ketulusan dari kata-kata Lian tadi namun mereka memang harus sadar akan keadaan dan posisi masing-masing agar tak timbul masalah.

Bus pun berhenti dihalte selanjutnya beberapa orang keluar dari bus.

Lian mengangkat kepalanya lalu menatap Lurain sambil tersenyum seperti biasanya.

"Rain gue duluan ya! Hati-hati lo baliknya!"kata Lian sebelum berdiri dan turun dari bus.

Setelah berasa penumpang tidak ada yang turun lagi pintu bus tertutup dan mulai kembali melaju.

Dari kaca jendela Lurain menatap Lian yang masih berdiri dihalte sambil melambaikan tangannya kearah Lurain disitu Lurain hanya diam melihatnya sampai laju bus menjauh dari halte tadi.

Lurain sedikit menunduk sebenarnya Lian memang baik tapi perasaan yang dimilikinya salah besar.

"Lian semoga lo dapat cewek yang baik dan tentunya jodoh lo."ucap pelan Lurain kemudian ia tersenyum.

^
^
^

Pilih mana nih?

Lurain x Zivan or Lurain x Lian.

Yg penting vote and komen ya bestie wpku💜😀

I'm Antagonis Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang