21.

2.5K 144 5
                                    

Happy reading guys!

^^

"Kenapa kamu bisa ada disini?"tanya Rumi pelan namun menahan emosi.

Lurain hanya tersenyum lalu menghembuskan nafas.

"Kenapa gak bisa?"tanya Lurain juga ia ingin tahu sampai mana topeng polosnya bertahan.

Saat selesai makan dikantin Rumi menarik tangan Lurain yang hendak ketoilet ke taman belakang sekolah.

Rumi diam tangannya mengepal seiringnya emosi yang naik.

"Apa kamu pindah ke sekolah ini karena Zivan?"

"Tepat sekali,yah lo tahu kan Zivan suami gue dan gue hanya ingin menjaga suami gue dari mahluk yang namanya pelakor."kata Lurain sambil tersenyum miring sangat menyebalkan dimata Rumi.

"Kamu-!"

"Sadar diri Rumi,lo jangan merebut sesuatu yang bukan milik lo sekali pun lo berusaha merencanakan hal jahat buat misahin gue dan Zivan yang ada lo bakal menyesal,gue bilang ini karena lo masih punya masa depan kejar impian lo jangan kejar suami orang."

Hilang sudah senyuman Lurain di ganti raut serius.

Rumi sedikit melebarkan matanya mendengar kata Lurain.

"Ini kesempatan terakhir gue gak mau lo berakhir menyesal sia-sia Rumi ini demi kebaikan lo sendiri."

"Tahu apa kamu tentang kebaikanku hah?!"sentak Rumi dengan kasar membuat Lurain terkejut.

"Kamu yang rebut Zivan dari aku! Padahal aku mencintai Zivan dari lama tapi kamu datang dan merenggut impian ku menikah dengan Zivan! Hiks...aku cuma mau Zizi kembali padaku..."isak Rumi menangis.

Lurain terpaku menatap Rumi yang menangis sesugukan didepannya.

Hatinya merasa ikut sakit entah kenapa.

Tanpa bicara Lurain berjalan hendak meninggalkan Rumi tapi perkataan Rumi menghentikannya.

"Tidak bisakah...kamu berikan Zivan padaku Rain?"

Lurain berbalik dengan raut tak percaya menatap Rumi.

^
^

"Kok Rain belum pulang sih kan udah jam setengah 3 ish!"gerutu Zivan sembari menatap jam dinding kamarnya.

Irana tertawa kecil melihatnya.

"Bentar lagi juga pulang kamu sabar-sabar aja."ujar Irana menyuapi Zivan buah-buahan.

"Kalau Ziv gak demam pasti sekarang Rain dan Ziv berangkat bareng dan pulang bareng."kata Zivan.

"Ya makanya cepet sembuh kalo mau berangkat bareng istrimu."

"Iya-iya Ziv bakal sehat besok!"ucap Zivan bersemangat.

Irana hanya tersenyum saja.

Dilain tempat Lurain duduk termenung di halte bus.

Flashback on

"Tidak bisakah...kamu berikan Zivan padaku Rain?"

"Lo sadar apa yang lo katakan barusan hah?"

"Hiks...aku tahu apa yang ku katakan aku memintamu untuk mengembalikan Zivan yang telah kamu rebut..."

"Zivan suami gue Rumi apa itu kurang jelas ditelinga lo? Gue gak rebut Zivan tapi emang Zivan jodoh gue Rumi! Dia bukan sesuatu yang bisa lo ambil dengan mudah karena keinginan bego lo itu!"

"TAPI AKU GAK AKAN NYERAH BUAT DAPATIN ZIZIKU DARI KAMU RAIN!"

"...,Terserah lo gue capek buat lo sadar diri,gue gak peduli lo mau apa."

Setelahnya Lurain pergi meninggalkan Rumi yang dah gila itu lama-lama Lurain sangat muak lihat wajah Rumi sekarang.

Flashback off.

"Otak gue mau pecah aja ngurusin orang gila,fuhh harusnya gue tampar aja mukanya tadi."gumam Lurain.

Setelah sadar dirinya terlalu lama di sana Lurain mengecek jam di hp dan melotot.

"Astaga! Udah jam segini Zivan pasti nungguin gue nih!"ujar Lurain berlari tapi dijalan ia berhenti sejenak saat melihat seorang pedagang tua yang menjual aksesoris.

Lurain menghampirinya lalu berjongkok melihat aksesoris yang diletakkan diatas kain.

"Bu saya beli gelang ini dua ya."ucap Lurain sambil menyodorkan dua gelang kembar atau lebih tepatnya gelang couple.

"Iya,harganya cuma dua ribu."kata pedagang tua itu seraya tersenyum.

Lurain mengeluarkan uang 50 ribu pada pedagang itu.

"Ambil aja nek itung-itung sedekah,hehe soalnya cuma ada itu."nyengir Lurain.

"Wah makasih neng,semoga neng sehat ya."

"Amin bu,saya permisi."

"Hati-hati neng."

Lurain hanya tersenyum dan mengangguk.

Lurain lanjut berjalan lagi menelusuri jalanan yang ramai pengendara.

"Zivan pasti suka gelangnya."gumam Lurain tak sabar memberinya.

Ia pun menyimpan gelangnya disaku saat melihat sekitaran jalanan tiba-tiba secara mengejutkan ada sebuah kecelakaan yang melibatkan 2 mobil dan 1 motor membuat orang-orang histeris ditambah jalan langsung macet saat itu juga.

Lurain terkejut setengah mati melihat secara live kecelakaan beruntun itu.

"TOLONG SAYA! SAYA TERJEBAK DISINI!"

Lurain menoleh ke arah pemotor yang terjatuh kakinya tertimpa motor.

Tanpa sadar Lurain melangkahkan kakinya ingin membantu orang itu karena keadaan ribut pemotor itu belum diselamatkan.

"Tolong anda tahan sebentar pak! Saya akan berusaha mengangkat motornya!"kata Lurain saat berusaha mengangkat motor yang mengangkut beberapa barang jadi tambah susah dan ada yang menyangkut.

Sekuat tenaga Lurain mengangkat motor dan menggesernya agar kaki bapak tadi bisa lepas.

"Terimakasih dek."ucap bapak itu seraya meringis kakinya berdarah.

"Sama-sama pak,ayo kita ke pinggir."

Lurain membantu bapak tadi berdiri lalu berjalan ke pinggiran jalan.

Namun entah dari mana sebuah truk dari arah belakang melaju kencang Lurain yang menyadari itu langsung segera mendorong bapak itu menjauh naasnya truk itu menabrak mobil dan beberapa orang termasuk Lurain yang terpental membentur aspal dengan keras hingga tubuhnya mengeluarkan banyak darah mengelilinginya.

"DEK!!"

Orang-orang tambah histeris mobil polisi dan pemadam kebakaran segera mengevakuasi orang-orang yang terluka dan mengamankan tkp.

Lurain menatap langit yang mulai buram dimatanya.

Rasanya deja vu saat ia kembali mengalami kecelakaan.

"...Zivan..."lirihan Lurain sebelum menutup matanya.

^
^

Oke gimana ceritanya?
Moga suka yorobun!

Aku ganti jabwal updatenya bukan lagi minggu tapi gak nentu,hehe^^

Happy new year ya!🎉💜

I'm Antagonis Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang