17.

2.3K 119 6
                                    

Happy Reading Guys!

^^

Setelah mengurus perpindahan Lurain ke sekolah Zivan 2 hari lagi.

Lurain saat ini mengajak Isyara ke taman belakang sekolah mereka duduk di bawah pohon mangga.

"2 hari lagi gue pindah sekolah ra."celetuk Lurain sembari memejamkan matanya menikmati hembusan angin.

Isyara langsung terkejut.
"Kok mendadak sih?!"tanya Isyara kesal.

Lurain membuka matanya lalu menoleh menatap Isyara.

"Kenapa bakal kangen ya? Gak ada gue?"kata Lurain tersenyum jahil.

Isyara mendelik lantas menabok bahu Lurain sampai si empu meringis sambil tertawa kecil.

"Gue nanya serius juga lo yak!"ucap Isyara semakin kesal pada Lurain.

"Haah...,ya gitu soalnya kalo gue gak pindah suami gue bakal didekatin cewek kurang belaian lagi."jawab Lurain asal.

Isyara mengernyit mendengar nada bicara Lurain yang tampak lesu.

"Lo punya masalah ya? Cerita sama gue sini,gue siap dengerin kok."

Lurain menghela nafas.

"Jadi..."Lurain menceritakan semuanya tanpa ada ditutup-tutupi.

"Wah anj! Tuh cewek satu!"seru Isyara marah.

"Harusnya lo beri pelajaran ama tuh cewek biar sadar diri sama posisinya!"ujar Isyara menggebu-gebu.

"Tenang aja,gue udah rencanain sesuatu supaya dia sadar sendiri."kata Lurain tersenyum misterius.

Mereka kemudian kembali ke kelas usai bel terdengar.

^
^
^

Diwaktu yang sama seorang cowok sedang asik menelfon sahabatnya yang berada diluar negeri.

"Yo! Tumben lo nelfon gue uhuy rindu gue ya lo?"ujar cowok itu dengan gaya tengilnya.

"Pede lo! Gue nelfon lo karena gue mau minta bantuan lo Lian."

Lian mengernyit bingung.

"Bantuan apaan nih? Dibayar gak?"

"Bego! Gue lagi serius!"

"Hehe canda,canda."nyengir Lian.

"Haah...,gue mau lo deketin seseorang."

"HAHH?!"

Lian melotot terkejut mendengar ucapan orang dibalik telfon.

"Dih ogah gue mah!, eh lo sebenarnya kenapa sih kok nyuruh gue deketin seseorang saha mantan lo ya?!"tuding Lian.

"Ck! Lo pengin gue kirim orang buat hajar lo?"

"Eh! Jangan-jangan gue cuma bercanda doang,dasar kang baper."Lirih Lian di akhir.

"Sudah gue gak punya waktu sekarang,gue cuma minta bantuan lo deketin cewek yang namanya Lurain Haner."

'Lurain?'batin Lian terkejut.

"Apa Lurain Hener? ngapain lo nyuruh gue deketin dia?"tanya Lian serius.

"Gue gak bisa bilang sekarang cukup lo turuti permintaan gue Lian."

Lian terdiam memikirkan tentang Lurain ada hubungan apa sahabatnya dengan Lurain?

"Gue akan pikirin dulu bye."

Lian langsung menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu.

"Lo kenal Lurain dari mana?"gumam Lian sembari menatap hpnya.

Kenapa juga dia menyuruhnya deketin Lurain ada apa emang?

"Ada yang mencurigakan."ucap Lian setelah itu Lian pergi dari tempatnya.

^
^
^

"Kok gue kayak lagi diomongin ya,"gumam Lurain sambil mengusap telinganya.

"Napa lo?"tanya Isyara berbisik takut guru mendengarnya.

Lurain melirik Isyara lalu menggeleng pelan.

"Gak papa."jawab Lurain pelan.

Isyara mengangguk paham kemudian fokus kembali ke pelajaran.

'Perasaan gue aja kali ya?'batin Lurain.

Bel istirahat terdengar membuat beberapa murid bernafas lega karena mumet dengan pelajarannya.

"Lo gak kekantin?"tanya Isyara pada Lurain.

Lurain menggeleng pelan.

"Gak,gue disini aja belum laper."jawab Lurain sambil meletakkan kepalanya keatas meja.

"Oke,lo mau titip apa mumpung gue mau kekantin."ujar Isyara.

Lurain tersenyum lalu berfikir.

"Teh kotak aja."balas Lurain.

Isyara mengangguk lalu pergi keluar kelas menuju kantin.

Tinggal Lurain sendirian dikelas.

Lurain mengambil hpnya kemudian menelfon suaminya Zivan.

Dan langsung diangkat.

"Halo Ziv kamu lagi ngapain?"

"Ziv lagi makan nih."

Lurain tersenyum mendengar suara manis Zivan.

"Kalo Rain udah makan belum?"

"Belum,Rain gak laper oh ya kamu jauhi Rumi kan?"

"I-iya Ziv udah jauhin dia tapi Rumi kayaknya yang deketin Ziv terus."

Lurain menghela nafas kesal.

"Kamu harus tegas sama dia Ziv bilang sama dia jauhi kamu."

"I-"

Tut tut

Tiba-tiba telfonnya terputus membuat Lurain langsung menegakkan kepalanya melihat hpnya.

"Kok dimatiin sih? Semoga Rumi gak bikin ulah."

Lurain mendadak cemas telfonnya tidak diangkat Zivan berkali-kali.

"Aduh,kalo Zivan kenapa-napa gimana nih? Bel pulang juga masih lama lagi."kata Lurain lesu.

Di sisi lain~

"Rumi Hp Zivan jatuh!"

"Eh,aku minta maaf Zizi aku gak sengaja."ucap Rumi berpura-pura bersalah.

"Padahal lagi telfonan sama Rain..."lirih Zivan sembari mengambil hpnya yang sudah mati.

^
^

Mohon beri saran butuh ide nih^^ makasih.

Vote ya bestie😄

I'm Antagonis Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang